Musrenbang Tingkat Kecamatan Rancasari Walikota Bandung : “Aspirasi Tidak Terpenuhi Tidak Perlu Kecewa”.

Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), dikatakan walikota, dimaksudkan untuk menampung aspirasi masyarakat. Aspirasi atau usulan masyarakat ini, selan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Musrenbang Tingkat  Kecamatan Rancasari  Walikota Bandung : “Aspirasi Tidak Terpenuhi Tidak Perlu Kecewa”.
Musrenbang Tingkat Kecamatan Rancasari Walikota Bandung : “Aspirasi Tidak Terpenuhi Tidak Perlu Kecewa”.

Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), dikatakan walikota, dimaksudkan untuk menampung aspirasi masyarakat. Aspirasi atau usulan masyarakat ini, selanjutnya akan dijadikan bahan rujukan bagi Pemerintah Kota melalui SKPD untuk mengalokasikan dana bantuannya. Namun mengingat keterbatasan dan kemampuan anggaran, terutama dalam hal pemenuhnannya, ditandaskan walikota, harus disadari betul dan dipahami masyarakat, mumgkin tidak semuanya terpenuhi atau sesuai harapan. Bahkan karena banyaknya keinginan, mungkin saja ada yang terlupakan. “Dalam kesempatan silaturahmi dengan masyarakat, Saya sebagai walikota, sering diminta bantuan dan menjanjikannya membantu. Karena saking banyaknya, mungkin saja lupa kalau tidak diingatkan. – Tidak perlu kecewa, dan tidak salah kalau masyarakat cerewet sedikit dan sering menanyakan,” kata walikota dalam acara Musrenbang Tingkat Kecamatan Rancasari, di Pendopo kecamatan setempat Jln Santosa Asih Bandung, Senin (19/2/07). Lebih lanjut dikatakan walikota, dalam menyampaikan aspirasi atau usulan kegiatan, haruslah jelas dan rinci serta berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak. Selain itu, kegiatannya juga harus sejalan dengan 7 program prioritas Kota Bandung. Karenanya musyawarah tersebut, diharapkan menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima bersama. Potensi pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung, dikatakan walikota, hanyalah 20 % dari APBD. Sehingga dalam pemenuhan keinginan masyarakat dilakukan bertahap. “Tapi kalau ada satu usulan kegiatan, lima tahun diusulkeun, henteu wae asup, wah etamah kacida teuing. Lima tahun musrenbang teu asup-asup, wah cilaka eta,” ujar walikota. Bisa saja dalam setahun anggaran, pemkot menyelesaikan hanya satu program seperti bidang pendidikan saja. Namun kebijakan ini menurutnya, tidak akan menyelesaikan permasalahan kota lainnya yang sangat kompleks. Pemkot akan dituntut bidang-bidang lainnya, baik bidang kesehatan, kemakmuran, lingkungan hidup, seni budaya, olahraga dan agama. Karenanya perlu keseimbangan yang merata disemua bidang pembangunan. “Kebutuhan dasar hidup kita kan banyak. Kita butuh sehat, butuh pakaian, makanan, butuh perbaikan infrastruktur jalan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Jadi bertahaplah,” tandasnya. Sementara itu, Camat Rancasari, Medi Mahendra AP, S.Sos, MSi menyebutkan, dari usulan prioritas kegiatan pembangunan musrenbang Tahun 2006 lalu, pada Tahun 2007 sekarang terdapat 126 jenis kegiatan, terdiri Bidang Pemerintahan 31 jenid, Sosial Budaya (25), ekonomi (23) dan bidang fisik 47 jenis. Sedangkan untuk Tahun 2008 mendatang, diusulkan proyek kegiatan pembangunan sebanyak 160 jenis, terdiri bidang Pemerintahan 28 jenis, Sosial budaya (35), ekonomi (13) dan fisik (84). Sementara pelaksanaan 7 program prioritas pembangunan selama Tahun 2006, tercatat 239 jenis kegiatan dengan total pembiayaan Rp. 10.244.839.345,00. Besaran pembiayaan ini, diperoleh dari bantuan APBN Rp. 11.940.000,--, APBD Propinsi Rp. 3.932.443.135,-- dan APBD Kota Bandung sebesar Rp. 1.127.452.700,--. Sisanya sebesar Rp. 5.173.003.600,-- diperoleh dari swadaya masyarakat. Medi juga mengemukakan, Rancasari sebagai bagian kawasan Gedebage, sebagai pusat pengembangan primer ke dua, saat ini sudah bebas dari banjir langganan menyusul telah dilaksanakannya normalisasi kali Cinambo dan Cisaranten. Bahkan kehadiran sekolah setingkat SLTA Negeri yang menjadi harapan masyarakat, nampaknya juga akan terwujud. “Sebenarnya dengan dilaksanakannya Perda Kota Bandung Nomor 6 tahun 2006, kecamatan Rancasari akan memiliki banyak SLTP dan SLTA Negeri, pelimpahan dari kecamatan Margacinta. Tapi Kecamatan Gedebage sebagai kecamatan baru, yang merupakan hasil pemekaran dari Rancasari, nantinya tidak akan memiliki satupun sekolah setingkat SLTP maupun SLTA termasuk puskesmas’” kata Medi. Medi juga tidak memungkiri, sejumlah ruas jalan meskipun tidak parah, masih terkena banjir Cileuncang. Namun berkat adanya koordinasi dengan Dinas Bina Marga, Jalan Cipamokolan Raya setelah ditinggikan, yang sebelumnya sering banjir, sekarang sudah tidak lagi’”, ucapnya. (www.bandung.go.id)