Launching Bawaku Makmur 2009 - Pemkot Bandung Tetapkan Prioritas 13.987 Proposal

Kota Bandung dalam scenario pembangunan jangka menengah 2009-2013, terletak pada kokohnya struktur ekonomi  seluruh komponen masyarakat yang diukur kemampuan d

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Launching Bawaku Makmur 2009 - Pemkot Bandung Tetapkan Prioritas 13.987 Proposal
Launching Bawaku Makmur 2009 - Pemkot Bandung Tetapkan Prioritas 13.987 Proposal

Kota Bandung dalam scenario pembangunan jangka menengah 2009-2013, terletak pada kokohnya struktur ekonomi  seluruh komponen masyarakat yang diukur kemampuan daya beli. Semakin baik kemampuan daya beli masyarakat, akan diikuti tumbuhnya sector-sektor ekonomi yang tidak saja padat karya, tapi juga padat modal dan memiliki kemampuan penguasaan pasar yang kompetitif.

"Realitanya di Kota Bandung terdapat warga yang memiliki potensi usaha dan keinginan mengubah taraf hidup melalui rintisan usaha, perluasan dan pengembangan usaha atau usaha ekonomi produktif," kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada saat launching bantuan wali kota khusus (Bawaku) kemakmuran, di Pendopo, Jalan Dalem Kaum Bandung, Jumat (21/08/09).

Visi kota jasa bermartabat dengan implemntasi 7 (7tujuh) agenda prioritas, Dada menuturkan, mengagendakan penguatan kemampuan ekonomi. Program Bawaku Makmur merupakan upaya nyata mendorong pengembangan ekonomi masyarakat yang berkeadilan.

Program Bawaku Makmur yang telah dilakukan sejak 2007 sampai 2008,  dilakukan 4(empat) tahap dengan volume Rp 36.529.887.000,00 (51.019 penerima manfaat), telah menghasilkan dinamika ekonomi masyarakat cukup baik. Indeks daya beli masyarakat mengalami peningkatan. Bahkan potensialitas ekonomi rakyat terbangun baik. Aspek permodalan yang selama ini menjadi kendala, dipenuhi tanpa prosedur rumit meskipun volume bantuan permodalan untuk masing-masing pemohon relative terbatas.

"Bawaku Makmur memang diselenggarakan untuk menjadi stimulant kebangkitan ekonomi kerakyatan yang sebenarnya. Karena dimensi jasa melekat pada status kota Bandung  dengan corak keaneka ragaman ekonomi para pelaku dari hulu sampai hilir, jelasnya".

Program Bawaku Makmur 2009 dengan dana Rp 7,5 milyar, menurutnya masih jauh dari tuntutan harapan masyarakat. Ini harus menjadi kajian semua pihak baik legislative, praktisi, akademisi dan stakeholder berpikir mencarikan solusinya.  Konsep pengembangan kemampuan ekonomi masyarakat tidak dapat ditunda-tunda. "Penyediaan dana Bawaku Makmur sangat terbuka bagi peran lembaga non pemerintah Kota bandung. BUMN, BUMD dan swasta sangat mungkin terlibat dalam penguatan usaha ekonomi produktif,".

Lebih lanjut, Dada mengatakan Bawaku Makmur tetap akan dilanjutkan hingga akhir masa jabatannya. Sehingga, setiap tahunnya, hingga 2013 mendatang, pemkot Bandung akan tetap menerima pengajuan proposal bawaku makmur. "Pada prinsipnya, pemkot akan menyelesaikan permasalahan ketersediaan permodalan bagi masyarakat yang ingin membuka usaha namun terbentur modal. Bagi yang sekarang bekum mendapat, akan dilakukan system tunggu  atau waiting list, menyesuaikan dengan alokasi dana yang dianggarkan,".

Dada mewanti-wanti aparatnya, untuk tidak melakukan tindakan pemotongan. Dirinya tidak dengan tegas mentyatakan, tidak akan segan menindak tegas jika diketahui ada aparatnya melakukan kutipan. "Saya minta bantuan penerima bantuan dan menginformasikan jika terjadi pengurangan,".

"Kedepan, saya akan terus mengupayakan model-model pemberdayaan ekonomi rakyat yang bersifat partisipatoris, agar struktur ekonomi Kota Bandung memiliki kemampuan besar dalam menghadapi persaingan global. Program kemitraan dan bina lingkungan yang selama ini dijalankan BUMN sangat realistis jika masuk pada perorangan atau kelompok yang menjadi pemhohon Bawaku Makmur," imbuhnya.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, H Ubad Bakhtiar mengatakan, Bawaku Makmur 2009 mencatat adanya lonjakan pemohon menjadi 184.525 proposal dengan total nilai pengajuan Rp 764.902.317.834,00 atau terjadi peningkatan  sebesar 300 % dari tahun sebelumnya.

Terinci eks wilayah Ujungberung sebanyak 35.185 pemohon dengan nilai pengajuan 189.161.368.686,00, Gedebage 16.525 pemohon (Rp 67.690.552.890,00), Tegallega 43.948 pemohon (Rp 128.001.158.176,00), Bojonegara 24.763 pemohon (Rp 72.422.274.005,00), Cibeunying 28.442 pemohon (Rp 183.733.320.897,00), Karees 35.682 pemohon (Rp 123.893.643.180,00).

Untuk memenuhi aspek keadilan, ketepatan sasaran, transparansi dan akuntabilitas berdasarkan Perwal Kota Bandung Nomor 335 Tahun 2009 tentang petunjuk pelaksanaan penyaluran/pemberian dana hibah program Bawaku Makmur, setiap pemohon dilakukan survey dan verifikasi lapangan. Dilakukan tim yang melibatkan aparat kelurahan.

Dari sejumlah 184.525 proposal, dinyatakan lolos verifikasi 139.061 (75 %) dan tidak layak 45.464 proposal. Karena keterbatasan APBD 2009, dana tersedia disetujui Rp 7,5 milyar sehimngga pemohon yang diberi bantuan sebanyak 13.897 pemohon/proposal. Telah dirinci,  untuk 18 koperasi, rintisan usaha 195 proposal, pelaku usaha 13.110 proposal, 664 pemohon kelompok teridiri 609 rintisan usaha dan 55 pelaku usaha. (www.bandung.go.id)