Berita

RUSUNAWA UNTUK BURUH, MEMANUSIAKAN MANUSIA

Perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Sukirno, mengapresiasi program Pemerintah Kota Bandung dalam menyediakan rumah susun murah untuk para buruh. Meskipun

Miftah Jumat, 28 April 2017 08:29
RUSUNAWA UNTUK BURUH, MEMANUSIAKAN MANUSIA
RUSUNAWA UNTUK BURUH, MEMANUSIAKAN MANUSIA

Perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Sukirno, mengapresiasi program Pemerintah Kota Bandung dalam menyediakan rumah susun murah untuk para buruh. Meskipun jumlahnya baru 50 unit, namun hal tersebut menurutnya sudah menunjukkan upaya yang baik dari pemerintah kota untuk membantu nasib para buruh di Kota Bandung.

“Kalau saya bilang, pemerintah kota sudah memanusiakan manusia. Yang biasanya kita menempati satu petak kamar diisi satu keluarga itu kayak pindang (sejenis olahan ikan). Tapi dengan program ini sangat membantu sekali. Minimal kita tinggal dengan layak,” ujar Sukirno dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (27/4/2017).

Ia menuturkan, biasanya para buruh harus mengeluarkan biaya Rp400.000-Rp500.000 tiap bulan untuk menyewa sepetak kamar. Namun, dengan program ini, mereka hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp120.000 tiap bulan untuk bisa menempati rumah susun tipe 21.

Saat ini, rumah susun tersebut baru tersedia di wilayah Cingised, Kecamatan Arcamanik. Pihaknya berharap agar pemerintah kota bisa menambah unit rumah susun untuk pekerja yang berada di wilayah Kota Bandung bagian barat.

“Makanya kita mendorong sekali pemerintah kota untuk memperbanyak (rumah susun), terutama di daerah-daerah industri,” imbuh Sukirno.

Selain rumah susun, Pemerintah Kota Bandung juga telah menyediakan program lain untuk memfasilitasi para buruh, yaitu bis gratis untuk para buruh. Bis tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah kota dengan Perum Damri. Saat ini, operasionalisasi Bis Buruh telah melayani para buruh yang berada di jalur Cibiru-Cibeureum.

“Kita sedang upayakan untuk menambah, tapi dengan dana CSR. Kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan bis, tapi yang belum operasionalnya,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi.

Ia menuturkan bahwa setiap harinya, dana yang diperlukan untuk operasional bis buruh ini mencapai Rp900.000. Pembiayaan tersebut berasal dari dana APBD melalui Dinas Perhubungan.

 

Memperingati Hari Buruh

 

Berbagai upaya untuk mensinergikan program pemerintah kota dengan Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh (FKSPSB) Kota Bandung sering dilakukan. Keduanya sama-sama melakukan komunikasi untuk mengakselerasi implementasi program-program tersebut. Pada peringatan Hari Buruh Sedunia Tingkat Kota Bandung yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 30 April 2017, FKSPSB menggelar silaturahmi akbar dengan seluruh serikat buruh bersama Pemerintah Kota Bandung.

Acara tersebut akan diisi dengan jalan sehat, bazar pasar murah, pelayanan akta kelahiran oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, serta pelayanan administrasi BPJS Kesehatan.

“Ini adalah silaturahim akbar pekerja dan buruh Kota Bandung dari semua serikat pekerja dan buruh di Kota Bandung,” tutur Ketua Panitia Ujang Sopandi.

Kegiatan ini akan dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Jalan RA Martanegara No. 4. Tak lupa, panitia juga telah menyiapkan gelaran budaya untuk melestarikan kesenian Sunda di Kota Bandung.

Pelaksanaan yang digelar sehari sebelum Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Mei ini merupakan hasil kesepakatan bersama antara para serikat pekerja. Sekretaris Panitia Hermawan mengatakan, ini dilakukan karena sebagian serikat ada yang ingin ikut kegiatan peringatan Hari Buruh di Jakarta.

“Jadi kami menghormati serikat yang akan berangkat ke kegiatan di Jakarta,” katanya.

Namun yang terpenting, menurutnya, adalah terciptanya situasi yang kondusif di Kota Bandung.

“Kita ingin membuat Kota Bandung semakin kondusif, semakin baik, output yang kita hasilkan adalah kebersamaan antara para pekerja,” tegasnya.