Berita

Pesan Ramadan Ridwan Kamil : Jangan Berlebihan

Menjelang bulan Ramadan, Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengimbau agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsi bahan-bahan pokok. Bagi dia, Ramadan adalah moment

Miftah Jumat, 19 Mei 2017 09:47
Pesan Ramadan Ridwan Kamil : Jangan Berlebihan
Pesan Ramadan Ridwan Kamil : Jangan Berlebihan

Menjelang bulan Ramadan, Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengimbau agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsi bahan-bahan pokok. Bagi dia, Ramadan adalah momentum untuk menahan diri dari sifat berlebih-lebihan.

“Pada hakikatnya, Ramadan itu kan menahan. Jadi jangan malah konsumtif dengan berbelanja sembako lebih daripada biasanya,” tutur Ridwan dalam Bandung Menjawab yang digelar Bagian Humas Setda Kota Bandung di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kamis (18/5/2017).

Ia mengungkapkan fenomena yang biasa terjadi, bahwa setiap menjelang bulan Ramadan, permohonan pasokan kebutuhan pokok selalu meningkat. “Harusnya bulan puasa ini kita berhemat, ternyata malah berlebihan,” imbuhnya.

Di Kota Bandung, permintaan daging ayam, misalnya, diprediksi meningkat dari 80-100 ekor perhari menjadi 400 ekor perhari saat H-4 menjelang Ramadan. Demikian pula dengan daging sapi yang permintaannya meningkat dua kali lipat dari biasanya.

Meskipun demikian, Ridwan memastikan stok pangan menjelang bulan puasa untuk Kota Bandung aman. Tidak ada kekurangan stok pangan, baik beras, daging, maupun sayuran.

“Kampanye hidup hemat ini harus menjadi tradisi baru. Tidak harus segalanya baru dan konsumsi sembako berlebihan,” katanya.

Ia juga telah bersiaga dengan tim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Bulog manakala terjadi lonjakan harga yang tidak semestinya. Jika hal itu terjadi, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar.

Sementara itu, pemerintah kota juga akan mulai mempromosikan komoditi daging sapi beku sebagai pengganti daging sapi segar untuk konsumsi masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menekan lonjakan permintaan stok daging sapi.

“Harga daging sapi beku ini hanya Rp80.000 perkilo, lebih murah dibanding sapi yang langsung dipotong (sapi segar), harganya bisa sampai Rp120.000 perkilo,” terang Ridwan.

Selain harga yang lebih murah, daging sapi beku juga lebih higienis karena telah melewati proses pengemasan yang baik. Pasalnya, selama ini daging beku belum terlalu populer di masyarakat karena dianggap kurang memiliki cita rasa yang enak.

“Ini masalah edukasi persepsi sehingga terjadi inflasi harga. Makanya kita akan kampanye kreatif untuk itu,” pungkasnya.