Upacara Puncak Peringatan ke 61 BLA

Peristiwa Bandung lautan Api (BLA) sebagai kebenaran sejarah kepahlawanan, adalah sumber motivasi cultural bagi masyarakat Bandung dan Jawa Barat yang tak lekan

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:32
Upacara Puncak Peringatan ke 61 BLA
Upacara Puncak Peringatan ke 61 BLA

Peristiwa Bandung lautan Api (BLA) sebagai kebenaran sejarah kepahlawanan, adalah sumber motivasi cultural bagi masyarakat Bandung dan Jawa Barat yang tak lekang kena panas dan luntur kena hujan. Peristiwa BLA bukanlah aksi perlawanan individual atau kelompok, melainkan kesadaran kolektif seluruh warga Bandung dan sekitarnya dalam membela harkat, derajat dan martabat bangsa dihadapan kaum kolonial.

“Peristiwa BLA adalah sebuah peristiwa heroik yang penuh dengan pengorbanan dan jerih payah. – Mudah-mudahan semangat kepahlawanan dan cita-cita yang telah diperjuangkan para pendahulu, mampu kita aktualisasikan dan menjadikannya sebagai inspirasi perjuangan masa kini dalam mengatasi persoalan pembangunanâ€, kata walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretaris Daerah, Dr H Edi Siswadi, dalam upacara puncak peringatan peristiwa BLA di Plaza Monumen BLA Tegallega Bandung, Sabtu (24/3/07).

Acara dihadiri pimpinan dan anggota DPRD, unsure Muspida, para kepala dinas, ketua TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan, pimpinan Ormas/OKP, para pelajar, pramuka, TNI dan Polri.

Lebih lanjut diungkapkan walikota, Pemerintah Kota Bandung, senantiasa mendudukan peristiwa BLA sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan. “Etika dan moral yang harus kita ekspresikan adalah pewarisan serta pelestarian semangat BLA, agar tekad dan kemampuan tetap menyatu dalam sepak terjang kehidupan warga Kota Bandung saat ini dan masa depan, sehingga kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semakin kokoh†ujar walikota

Menurutnya, dikaitkan dengan dinamika perjuangan pembangunan saat ini, peristiwa BLA adalah momentum besar yang akan selalu membangkitkan rasa nasionalisme. Karenanya walikota mengajak seluruh warga Bandung, agar senantiasa menjaga semangat dan kebersamaan, sehingga seluruh permasalahan Kota Bandung, dapat teratasi dengan baik.

Dalam perspektif pembangunan yang didasarkan pada visi Bandung Bermartabat, menurutnya, sikap kepahlawanan  dan kerelaan berkorban sangatlah dibutuhkan. Karena melalui kesinambungan nilai-nilai positif ini, Kota Bandung  telah banyak mencapai kemajuan. “Bagaimanapun juga tantangan ke depan, harus dihadapi bersama oleh pemerintah dan seluruh masyarakat. Untuk itu sudah sewajarnya, apabila herisme dan kebersamaan yang terjadi pada 61 tahun silam, dapat terus kita gelorakan dalam menata kehidupan hari dan esokâ€, ujarnya.

Walikota berkayakinan, hasil yang diwujudkan di masa lalu, akan terpelihara serta membuahkan karya baru yang lebih besar. Karena masyarakat Kota Bandung, memiliki daya juang dank kerelaan berkorban sebagai wujud penghargaan dan perwujudan cita-cita pendahulu.

Dalam kesempatan ini, mewakili LVRI Kota Bandung, Lili Soemantri  dan Sani Lupias (keduanya mantan Bupati Bandung), menyerahkan bambu runcing kepada Walikota diwakili Sekda dan kepada DPRD Kota Bandung, sebagai symbol estafet semangat kepahlawanan dan kerelaan berkorban para pelaku sejarah BLA. Yang juga diekspresikan dalam spanduk bertuliskan “Najan awak geus rempo,tanaga geus suda, pejuang RI jeung Angkatan 45 Kota Bandung, ku modal sumnget BLA, tetep teuneung rek aub ngawangun Bandung Bermartabat†

Acara juga ditandai, penyerahan trphy kepada para pemenang lomba pawai obot peringatan BLA. Tingkat SLT yaitu SMP Negeri 28 (Juara I), AMP negeri 27 (II), SMP Negeri 3 (III).  Tingkat SLTA yaitu SMK Kiansanatang (I), SMA Negeri 15 (II), dan SMK Negeri 14 (III). Diakhiri penanaman pohon di kawasan Taman Tegallega oleh Sekda, Dandim, Ketua LVRI dan pelaku sejarah BLA lainnya. (www.bandung.go.id)