Musrenbang Kota Bandung Tahun 2007

Dalam upaya mempersiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2008, sesuai amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembang

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Musrenbang Kota Bandung Tahun 2007
Musrenbang Kota Bandung Tahun 2007

Dalam upaya mempersiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2008, sesuai amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,  dimana Pemerintah perlu melaksanakan kegiatan perencanaan secara terkoordinasi, Pemerintah Kota (Pemkot Bandung) melalui Bappeda menyelenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Bandung.

Musrenbang dibuka resmi Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi, di Grand Pasundan  Hotel Jalan Peta 147 Bandung, Selasa (26/3/07). Berlangsung selama 2 hari, diikuti seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, LSM dan lembaga Pemberdayaan Masyarakat se Kota Bandung.

Menghadirkan nara sumber, Drs Dadang Solihin SE, MPd (Bappenas), Ir Mohamad Taufik (Bappeda Jabar) dan Drs H Tjetje Subrata SH, MM (Bappeda Kota Bandung)

“Musrenbang Kota Bandung Tahun 2007 ini, mempunyai arti strategis sebagai media komunikasi dan konsolidasi. Juga merupakan bahan untuk mempersiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daarah tahun 2008â€, kata Sekretaris Bappeda Kota Bandung, Drs H Hikmat Ginanjar.

            Dikatakan Hikmat, Musrenbang ini sebelumnya telah diawali dengan pelaksanaan musrenbang kecamatan dan pelaksanaan forum SKPD, sebagai media untuk menjaring dan menentukan indikasi kegiatan, indicator keberhasilan, pelaku dan lokasi kegiatan. Dari musrenbang ini, telah terjaring sebanyak 2,721 usulan kegiatan. Dibagi dalam 4 bidang, yaitu bidang pemerintahan sebanyak 574, ekonomi (312), sosial budaya (954) dan fisik (881) “Melalui forum ini, diharapkan akan lebih mempertajam dan mensinergiskan skala kegiatan prioritas yang akan diimplementasikan dalam kegiatan pembangunan Tahun 2008, yang merupakan tahun akhir dari pelaksanaan Renstra Kota bandungâ€, ucapnya.

            RKPD Kota Bandung Tahun 2008, dikatakan walikota, secara konkrit adalah fase terakhir dari implementasi rencana strategis (Renstra) Kota Bandung 2004 – 2008. Yang harus memperkihatkan keberlanjutan dari suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kota Bandung. “Tahun 2008 nanti, kita dihadapkan pada dua relita besar. Yaitu pembangunan yang mencapai klimaks karena berhasil, atau sebaliknya, pembangunan yang anti klimaks karena terkendala berbagai alasanâ€, ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan walikota, RKPD 2008, harus membentuk suatu rangkaian yang tidak terpisahkan. Harus lebih kaya dengan terobosan-terobosan, guna mencapai target yang belum terpenuhi di tahun sebelumnya, terutama dalam pelaksanaan visi dan misi Kota Bandung.

“Musrenbang juga harus menjadi forum evaluasi atas pelaksanaan pembangunan Tahun 2004 – 2007. Sekalipun secara factual, baru dilakukan evaluasi pelaksanaan sampai Tahun 2006†tandasnya.

Jika dikaji perjalanan 2 tahun pelaksanaan Renstra, khususnya 7 program prioritas, dituturkan walikota, telah terdapat berbagai keadaan yang mulai berubah. Dimana penetapan target Bandung Hijau 2006, Bandung Cerdas 2008, Bandung Sehat 2007, Bandung Kota Seni Budaya tahun 2008, Bandung Kota Berprestasi di bidang olahraga dan Bandung Agamis 2008, ditopang berbagai indicator yang menguntungkan.

Dalam 3 tahun terakhir, telah membukukan sedikitnya 32 keberhasilan di berbagai bidang pembangunan. Diantaranya perwujudan taman hutan dan taman kota Tegallega, penataan kawasan 7 titik, 43 taman strategis yang non APBD, alih fungsi 5 eks SPBU menjadi taman, serta penerapan mulok pelajaran lingkungan hidup. Selain itu, penetapan 6 ruas jalan sebagai kawasan bebas reklame, penertiban transportasi menuju angkutan massal, penataan 5 kawasan industri dan perdagangan, penyelenggaraan sekolah gratis dan penyelenggaraan jarring aspirasi masyarakat.

Memasuki Tahun 2008, menurutnya, selain melaksanakan akselarasi yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan pembangunan, harus diikuti dengan penguatan program dan kegiatan, agar hasil yang dicapai secara kumulatif memenuhi harapan.

Mengakhiri sambutan, walikota mengajak para pihak dan seluruh stakeholder, untuk memfokuskan kegiatan pembangunan 2008 pada hal-hal yang jauh lebih konstruktif dari sekadar populis. Sebab menurutnya, saat ini Kota Bandung tengah dihadapkan pada beberapa kebutuhan besar yang tidak mungkin ditunda-tunda. Yaitu peningkatan ketertiban, kebersihan dan keindahan (K3), perluasan aksesitas masyarakat pada pendidiakan, peningkatan pelayanan kesehatan, percepatan laju pertumbuhan ekonomi, pengembangan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur kota, penanganan sampah dan peningkatan kualitas kepemerintahan Kota Bandung. (www.bandung.go.id)