Berita

2020 INDONESIA BEBAS CAMPAK DAN RUBELLA MELALUI KAMPANYE VAKSINASI NASIONAL

Penyakit Campak dan rubela atau CRS (Congenital Rubella Syndrome) adalah suatu inveksi menular melalui saluran nafas yg disebabkan oleh virus, meskipun campak d

Miftah Kamis, 27 Juli 2017 16:14
2020 INDONESIA BEBAS CAMPAK DAN RUBELLA MELALUI KAMPANYE VAKSINASI NASIONAL
2020 INDONESIA BEBAS CAMPAK DAN RUBELLA MELALUI KAMPANYE VAKSINASI NASIONAL

Penyakit Campak dan rubela atau CRS (Congenital Rubella Syndrome) adalah suatu inveksi menular melalui saluran nafas yg disebabkan oleh virus, meskipun campak dan rubela tidak terlalu berbeda, keduanya mudah menular dengan  hanya bersin atau batuk melalui udara sehingga membuat penyakit ini tergolong penyakit yang mudah menular.

Pemerintah Indonesia telah  berkomitmen untuk menghilangkan penularan dan populasi virus campak dan rubella di tahun 2020 dan hanya dengan imunisasi rutin saja tidak akan cukup untuk menghilangkan  Indonesia sehingga diperlukan gebrakan kegiatan vaksinasi tambahan berskala Nasional.

Tahun ini, pemerintah menargetkan akan mulai melaksanakan kampanye vaksin-vaksin baru, di antaranya vaksin MR alias Measles Rubella. Program ini dilakukan lebih dulu di pulau Jawa pada bulan Agustus sampai September 2017. Fase 2, program vaksin MR dilakukan di bulan Agustus sampai September 2018.

Berkaitan dengan hal tersebut,  Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Dinas Kesehatan, akan melakukan Kampanye Imunisasi Vaksin MR pada anak usia 9 Bulan hingga dibawah 15 Tahun, pada Bulan Agustus dan September.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Rita Verita, di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (27/07) saat acara Bandung Menjawab.

Lebih lanjut Rita menjelaskan, Vaksinasi pada Usia 9 bulan hingga dibawah  15 tahun adalah usia anak-anak  sekolah yang sangat mudah terkena paparan Virus CRS.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk melaksanakan sosialisasi kegiatan ini, akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di sekolah - sekolah, sedangkan  anak-anak yang tidak sekolah tapi ada dalam usia tersebut dilaksanakan pada  September 2017 di posyandu klinik lainnya atau rumah sakit setempat, " papar Rita.

Untuk tenaga pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Nasional ini Rita memaparkan sudah teralokasi sebanyak 156 orang dokter, perawat sebanyak 347 orang, bidan sebanyak 376 orang, tenaga kesehatan lainnya sebesar 585 org dan akan ada supervisi sebanyak dari 278 orang serta   melibatkan  kader kesehatan untuk menjemput sasaran yg sulit menjangkau tempat  Imunisasi sebanyak  11.396 orang, sedangkan untuk tempat pelaksanaan disiapkan 652 PAUD, 649 TK, 378 SD, 279 SMP dengan  total lokasi pelaksaan bulan Agustus 2017 sebanyak 2.290 titik.

"Kami mengharapkan sekali  untuk  semua pihak dapat bekerja sama dengan baik, sehjngga kampanye  imunisasi ini bisa terlaksanakan dengan baik, karena ini adalah kegiatan berskala Nasional yang pertama, " ujar Rita.

Untuk tempat lain dipersiapkan pula 338 lokasi yang terbagi di 239 SLB,  31 Pesantren, 48 Panti asuhan serta  30 Tempat Penitipan Anak.

Rita juga menambahkan, Sasaran imunisasi campak dan rubella adalah target minimumnya 95% dapat terakomodir, dan Harapannya Kota bandung khususnya tidak ada lagi kasus penderita campak dan rubella nantinya.

" Yang imunisasi ada nantinya diperkirakan   572.945 ribu orang se-Kota bandung dan untuk kegiatannya memang sudah kami koordinasikan dengan puskesmas serta sekolah-sekolah serta sudah dijadwal sehingga  Saat ini sekolah-sekolah sudah memiliki jadwal pelaksanaan dan sudab siap, " jelasnya.

Untuk teknis pelaksanaan pemberian Vaksinasi Rita menjelaskan bahwa imunisasi akan diberikan dengan cara suntikan pada pangkal lengan dan mulai tanggal 1 Agustus sudah  ada yang akan  melaksanakan imunisasi ini.

Untuk sosialisasinya kegiatan, Rita mengatakan sudah dilakukan berbagai tingkatan baik pada  Internal dinas kesehatan serta pada  puskesmas juga mendapatkan sosialisasi.

"Lintas sektor di tingkat kota juga sudah  Kami beri sosialiasi  dan kami sudah mengundang para kepala sekolah dan  ketua yayasan sskolah swasta  sejak bulan april," jelas Rita.

Berkaitan dengan dampak imunisasi ini Rita mengatakan dengan Kampanye Imunisasi MR ini harapannya akan  terbentuk kekebalan masyarakat secara komunitas, sehingga mengurangi angka penderita CSR di  Kota Bandung.

"Dengan terbentuknya Kekebalan pada Campak dan Rubella  yang berskala Komunitas di masyarakat Terhadap CRS  akan memutus  transmisi serta jumlah penderita CRS dengan cepat dan efektif," kata Rita.

Untuk masalah kejadian-kejadian pasca Imunisasi terhadap Penerima Vaksin Rita mengatakan sudah siap  ditangani oleh tim Vaksinasi yang ada, meskpun menurut Rita hal tersebut jarang terjadi.

"Apabila ada kejadian pasca imunisasi dan bila terjadi hal - hal yang tidak diinginkan kami sudah siap untuk menanganinya," tegasnya.

Rita berharap agar masyarakat dapat bekerja sama untuk mensukseskan Kampanye Vaksinasi ini agar lancar.

"Untuk anak yang bersekolah  bulan Agustus sudah dimulai dan untuk yang di posyandu pada Bulan September adalah anak-anak dibawah dibawah usia sekolah  dab sekali lagi saya tegaskan tidak dipungut biaya," pungkasnya.