Sosialisasi Mulok bagi Organisasi Wanita Wanita Memiliki Posisi Sangat Strategis

Peran kaum wanita dalam pembangunan bidang lingkungan hidup Kota Bandung memiliki posisi yang sangat strategis. Bahkan dalam konteks penguatan muatan lokal (Mul

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Sosialisasi Mulok bagi Organisasi Wanita Wanita Memiliki Posisi Sangat Strategis
Sosialisasi Mulok bagi Organisasi Wanita Wanita Memiliki Posisi Sangat Strategis

Peran kaum wanita dalam pembangunan bidang lingkungan hidup Kota Bandung memiliki posisi yang sangat strategis. Bahkan dalam konteks penguatan muatan lokal (Mulok) pelajaran Lingkungan Hidup di sekolah, kaum wanita khususnya para ibu  menjadi pilar penting dalam pembentukan sikap dan prilaku anak terhadap lingkungan hidupnya.

Hal tersebut dikatakan Walikota Bandung H. Dada Rosada, SH, M.Si,  pada acara sosialisasi muatan lokal (Mulok) pelajaran lingkungan hidup bagi organisasi wanita di Gedung Serbaguna Jalan Wastukancana No. 2 Bandung Senin (7/5)

“Kaum ibulah yang menciptakan kontruksi nilai kearifan anak terhadap lingkungan hidup, sebelum akhirnya dalam ruang lingkup pergaulan sekolah  mengekspresikan aktifitas atau gerakan cinta alam dan lingkungan hidup,”kata Dada.

Walikota berharap, sosialiasi ini memberikan pemahaman yang utuh tentang Mulok pelajaran lingkungan hidup. Kepada kaum wanita Kota Bandung juga diharapkan dapat memiliki peran yang lebih konkret dalam pembangunan lingkungan hidup, menuju kehidupan yang maju dan berkualitas. Karena tanpa keterlibatan orang tua dalam hal ini ibu, -- pelajaran lingkungan hidup hanya akan menjadi suatu proses belajar mengajar yang tidak menghasilkan dampak.

“Kesuksesan Mulok pelajaran lingkungan hidup harus ditopang oleh kebiasaan anak di rumah. Terutama anak di jenjang pendidikan taman kanak-kanan dan sekolah dasar,” ujar walikota.

Kondisi lingkungan hidup di Kota Bandung dikatakannya, cukup memprihatinkan. Akibat terjadi penurunan kualitas yang drastis. Jumlah pohon pelindung dan penghijauan berkurang, karena dimakan usia serta lahannya kehilangan kesuburan.

“Air tanah semakin surut, sungai tercemar dan mendangkal. Bahkan, udara pun  bertambah pekat oleh pencemaran. Ruang terbuka hijau yang ada terus berkurang, akibat pertumbuhan penduduk yang pesat yang disertai menngkatnya kebutuhan atas lahan untuk berbagai kepentingan,”katanya

Karenannya, ditegaskan walikota jika tidak segera melakukan upaya pemulihan, kenyataan yang akan dihadapi akan semakin parah. Karena implikasi dari menurunnya kualitas alam dan lingkungan hidup berdampak pada kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, berupa bencana alam atau pun  penyakit.

“Seluruh take-holder, saya berharap semoga muatan lokal pelajaran lingkungan hidup benar-benar menjadi sebuah produk pendidikan. Dimana mempersiapkan para pewaris masa depan yang memiliki keshalehan terhadap alam dan lingkungan hidup,”kata Dada.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Drs.H. Nana Supriatna, MM, kepada wartawan mengatakan, Sosialisasi diikuti 415 peserta. Dimaksudkan untuk memberikan informasi dan penjelasan lebih lanjut tentang muatan lokal lingkungan hidup bagi istri pimpinan daerah, anggota tim penggerak PKK dan anggota Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

“Tujuannya sendiri adalah untuk meningkatkan wawasan tentang pendidikan lingkungan hidup sebagai muatan lokal di Kota Bandung,” kata Nana.

Dikatakan Nana, upaya untuk menanggulangi berbagai lingkungann  sudah dilakukan. Termasuk melalui peran serta perguruan tinggi seperti pendidikan formal tentang lingkungan dengan jurusan tehnik lingkungan, planologi, ekonomi pembangunan, dan ekologi. Selain itu kata Nana juga, melalui jalur pendidikan non formal tentang lingkungan, seperti dilaksanakannya diklat tehnik penanggulangan pencemaran dan diklat dampak pencemaran bagi kehidupan. (www.bandung.go.id)