RAT ke 18 Tahun Buku 2006 Kobanter Baru

Keberadaan badan usaha koperasi, aspek kesehatan organisasi dan manajemen, sehat usaha dan sehat permodalan, merupakan 3 pilar penting dan sangat menentukan ter

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
RAT ke 18 Tahun Buku 2006 Kobanter Baru
RAT ke 18 Tahun Buku 2006 Kobanter Baru

Keberadaan badan usaha koperasi, aspek kesehatan organisasi dan manajemen, sehat usaha dan sehat permodalan, merupakan 3 pilar penting dan sangat menentukan terhadap kelancaran kegiatan usaha koperasi, sehingga harus dikelola dengan baik dan profesional.

Untuk menghasilkan kinerja usaha lembaga yang lebih baik dan tinggi, maka Koperasi Bandung Tertib (Kobanter) Baru para pemilik kendaraan dan awaknya yang bergerak di bidang jasa pelayanan angkutan umum, harus mampu menempuh terobosan, dianataranya berupa diversifikasi usaha, peningkatan kualitas dan kemampuan manajemen, bahkan mampu memediasi kepentiangan anggota dan mengkomunikasikan kebijakan koperasi kepada seluruh anggotanya.

 â€œJika melihat pertumbuhan Kobanter Baru beberapa tahun terakhir, saya menilai koperasi ini telah mengalami kemajuan yang signifikan dan telah mengangkat kesejahteraan anggotanyaâ€, ucap Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Angkutan Kota Bandung Tertib (Kobanter) Baru, Rabu (9/05/07) di Aula Manunggal Makodam III Siliwangi Jalan Kalimantan Bandung.

Dengan mampu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, dikatakan walikota, Kobanter Baru kedepan akan tumbuh lebih kuat lagi, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih besar  bagi pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.

“Apabila anggota dan para awak angkutan mwendapat peluang kemajuan yang seimbang, Insya Allah koperasi ini akan semakin kuat, karena disangga rasa memiliki yang besar dari anggotanya. Namun sebaliknya jika pengurus lalai, Kobanter akan bernasib sama dengan koperasi lain yang ditinggalkan anggotanya, karena gagal membawa misiâ€, tandas walikota yang merasa mempunyai hubungan emosional dengan keberadaan koperasi ini.

Profil Kobanter Baru yang telah mengalami perbaiakan, dikatakan walikota, harus senantiasa dijaga dan dibina bersama oleh seluruh unsur di Kobanter. “Dalam kaitan itulah, saya menghendaki ada sebuah rumusan percepatan pertumbuhan lembaga yang secara konkrit menghasilkan bentukan modal baru, manajemen yang lebih visioner dan keanekaragaman usahaâ€, ucap walikota.

Karena menurutnya, dalam konteks pembangunan ekonomi Kota Bandung, khususnya kesejahteraan para pelaku sektor transportasi, dipercayakan kepada koperasi angkutan termasuk Kobanter baru. Sedangkan peran Pemkot, tinggal secara bersungguh-sunguh memperluas dan dan meningkatkan kualitas infrastruktur serta pelayanan, sehingga pelaku usaha di sektor transportasi, memperoleh kemudahan dan kenyamanan menjalankan usahanya.

 Berkaitan dengan kompleksitas masalah transportasi dan lalu lintas di Kota Bandung, walikota minta, Kobanter juga harus mampu membangun budaya pelayanan yang memberikan kenyamanan, baik kepada pengguna jasa angkutan umum maupun pengguna jalan raya. “Saya percaya dengan budaya pelayanan yang maksimal, seperti berpakaian rapih, berseragam, beretika sopan, tidak merokok di dalam angkot, menyediakan tempat sampah dan menjaga kebersihan kendaraannya, saya yakin akan membuahkan dinamika usaha yang baik. Angkot tidak akan ditinggalkan oleh penumpangnya.