Berita

2017 DPPK TARGETKAN 17.458 AKSEPTOR AKTIF

Tahun 2017  DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Bandung memiliki Target sebanyak 17.458 Orang Pasangan Usia Subur (PUS) yang Aktif,

Miftah Kamis, 07 September 2017 16:49
2017 DPPK TARGETKAN 17.458 AKSEPTOR AKTIF
2017 DPPK TARGETKAN 17.458 AKSEPTOR AKTIF

Tahun 2017  DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Bandung memiliki Target sebanyak 17.458 Orang Pasangan Usia Subur (PUS) yang Aktif, 70 Kelompok PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja sebanyak 70 Kelompok dan Kelompok Bina Keluarga Balita, Remaja serta Lansia dan UPPKS sebanyak 75 Kelompok.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota bandung dr. Sri Erna Puspita Sitepu pada Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (07/09).

Target tersebut menurut Sri didapat dari hasil perhitungan usia subur yang menjadi Akseptor adalah sebanyak 365.231 orang secara keseluruhan tetapi dipotong yang Drop Out (Berhenti) karena usia , dan lain lain sehingga target capaian sebesar 17.458 orang didapat untuk Tahun 2017.

Secara Tupoksi Sri juga menambahkan DPPKB dalam hal melaksanakan kegiatan lebih ke arah  Fasilitator dan Penggerak dan bukan bergerak pada hal Teknis.

"Kami hanya memberikan Fasilitasi dan motivasi pada masyarakat agan mau menggunakan alat Kontrasepsi serta distribusi Alat Kontrasepsi saja untuk Teknis pemasangan kita Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas," paparnya.

Untuk Kegiatan Penyuluhan di Luar Jadwal Puskesmas bagi Masyarakat, Sri juga mengatakan DPPKB sudah mengadakan Kegiatan Motivasi dan Penggerakan bagi masyarakat di Hampir Semua Kecamatan di Kota Bandung dengan nama Kegiatan Muyan atau Mobile Unit Pelayanan.

“Jadi pada Muyan (mobil unit Pelayanan) selain ada penggerakan dan motivasi pada masyarakat untuk menggunakan Kotrasepsi diluar jadwal Puskesmas dengan menggunakan Fasilitas Kesehatan yang ada dan dari 30 kecamatan di Kota Bandung sudah 21 Kecamatan di layani tinggal 9 Kecamatana lagi yang mayoritas di daerah Bandung Timur,” jelasnya.

Berkaitan dengan Vasektomi dan Tubektomi sebagai salah satu Kegiatan Pengendalian Penduduk Sri memaparkan DPPKB sudah bekerja sama sebagai fasilitator  dengan Rumah Sakit Kebonjati yang di laksanakan oleh dr Pepen.

“Sampai dengan hari ini peserta Tubektomi sudh mencapai 53 Orang yang tercatat melalui layanan DPPKB dan Vasektomi sebanyak 8 Orang , sementara pada pelaksanaan diluar fasilitasi DPPKB dicatat sebanyak 727 Orang melakukan di RS lain,” kata Sri.

Berkaitan dengan mengapa Masyarakat melaksakan Vasektomi dan Tubektomi , Sri menjelaskan masyarakat sudah banyak berinisiatif dan memiliki alasan yang kuat untuk melakukannya.

"MOP (Metoda Operasi Pria) dan MOW (Metoda Operasi Wanita ) alasannya biasanya agar Kotrasepsi mantab dan juga ada yang alasannya  sisi medis serta sisi ekonomi tetapi adapula yang karena ada gangguan pada istri tidak bisa pake kontrasepsi," pungkas Sri.