PENGUKUHAN PENGURUS FORUM KOMUNIKASI MUBALIGH MUDA

Drs.KH.Djudjun Djunaedi, M Ag dan A. Abdul Majib, masing-masing  di kukuhkan menjadi Ketua dan Sekretaris Forum Komunikasi Mubalig Muda (Forsimuda) Kota Bandun

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
PENGUKUHAN PENGURUS FORUM KOMUNIKASI MUBALIGH MUDA
PENGUKUHAN PENGURUS FORUM KOMUNIKASI MUBALIGH MUDA

Drs.KH.Djudjun Djunaedi, M Ag dan A. Abdul Majib, masing-masing  di kukuhkan menjadi Ketua dan Sekretaris Forum Komunikasi Mubalig Muda (Forsimuda) Kota Bandung oleh Ketua Dewan Pensihat KH. Imam Sonhaji di gedung Lembaga Pengembangan Tiolawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Barat Jl. Raya Sukamiskin  Bandung, Sabtu (31/3/07). Disaksikan Walikota Bandung H Dada Rosada, SH, MSi, Sekda DR. Edi Siswadi, MSi, Kapolwiltabes Kombes Pol. Drs. Bambang Suparsono, MSi, dan sejumlah pejabat publik.

Dalam kesempatan itu juga, Walikota Bandung menyerahkan Buku Tujuh Program Prioritas dan Perda No. 11 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. kepada perwakilan Forsimuda yaitu Mubaligh Ustad Heri dan Mubalighah Dra. Hj. Ati Sri Atikah.

Walikota H. Dada Rosada dalam sambutannya mengatakan, jika melihat struktur demografi Kota Bandung, komposisi masyarakat saat ini didominasi oleh penduduk berusia muda, maka proses pembantukan karakter dan perilaku keagamaannya membutuhkan kehadiran figur yang mampu menjadi teladan.

“Forum Komunikasi Mubalig Muda adalah solusi untuk mengikis kesenjangan antar genarasi, agar persepsi antar segmen usia  tidak melahirkan dis-orientasi dalam meraih cita-cita hidup dan kehidupan, terutama dalam mencapai keseimbangan kehidupan duniawi dan ukhrowi†ujar walikota.

Fakta  berupa kegiatan majelas taklim yang lebih didominasi generasi tua, menurut  walikota, adalah salah satu bukti bahwa metoda pendalaman agama yang diminati generasi muda berbeda. Sebaliknya kholadoh atau diskusi, bedah tafsir dan bedah buku-buku Islam begitu jarang diikuti jamaah generasi tua. Keadaan ini tentu akan memberikan inspirasi kepada Forsimuda untuk memilih metoda dakwah yang lebih dekat dengan selera generasi muda, sehingga konstruksi keimanan degerasi muda benar-benar mantap.

“Bagaimanapun generasi muda adalah pemilik masa depan yang harus meraih kesempatan dan menjadi sosok yang berkualitas. Di tangan mereka pula Kota Bandung akan ditentukan. Mudah-mudahan dengan kiprah Forsimuda, akhlaq generasi mkuda dan kinerjanya akan mampu menciptakan kemajuan dan kesejahteraan†ucap walikota.

Bertolak dari momentum kelahiran Forsimuda, Walikota berharap kekuatan keagamaan yang ada di Kota Bandung, khususnya Islam menjadi potensi perubahan dan kemajuan yang senantiasa menyejukkan, agar orientasi pembangunan dan kehidupan yang terjadi dalam tatanan kehidupan modern, senantiasa melindungi harkat, derajat dan martabat manusia.

Menurutnya, Forsimuda sebagai lembaga dakwah yang memiliki visi, tentu telah memahami bagaimana perspektif kehidupan masyarakat Kota Bandung dewasa ini, sehingga dengan dakwah bil haal, dan bil lisaan yang terus menerus akan mampu membentuk insan yang berketahanan moral dan akhlaq tinggi.

“Saya mengajak kepada Forsimunda Kota Bandung untuk berperan, berperilaku dan mengajak sekaligus menuntun ummat dalam mengaplikasikan tuntunan ibadah yang seimbang, antara ibadah yang bersifat  hablumminalloh dan hablumminanaas. Hal ini sangat diharapkan, karena Pemkot Bandung dalam implementasi 7 program prioritas telah menetapkan beberapa terget, misalnya di bidang agama diharapkan tercapai kondisi Bandung sebagai Kota Agamis Tahun 2008†tutur walikota. (www.bandung.go.id)