Deklarasi Majelis Generasi Muda Islam Bandung

Dengan niat yang ikhlas, tekad kuat dan kehendak yang sama untuk penguatan ukuhwah Islamiyah dan dakwah amar ma’ruf nahyi munkar, Majelis Gener

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Deklarasi Majelis Generasi Muda Islam Bandung
Deklarasi Majelis Generasi Muda Islam Bandung

Dengan niat yang ikhlas, tekad kuat dan kehendak yang sama untuk penguatan ukuhwah Islamiyah dan dakwah amar ma’ruf nahyi munkar, Majelis Generasi Muda Islam (Gemuis), mendeklarasikan keberadaannya sebagai wadah berserikat organisasi kemasyarakatan pemuda Islam se Kota Bandung, di ruang serbaguna Masjid Raya Pemerintah Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jum’at (6/4/07).

Acara disaksikan Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi, sejumlah anggota DPRD diantaranya Drs Deden Rukman Rumaji dan Iman Thalib.

Majelis Gemuis yang dirintis sejak 2,5 tahun silam ini, dikatakan Zainal Ikhsan selaku ketua Majelis Gemuis mengatakan, Gemuis yang dirintis tidak kurang dari 2,5 tahun ini, beranggotakan sedikitnya 21 ormas/okp Islam Bandung. Diantaranya Ikatan Remaja Muhammadiyah, Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Pemuda Muslimin Indonesia, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SMMI), Serikat Pelajar Muslimin Indodnesia (SPMI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Pemuda Muhamadiyah, Angkatan Muda Islam Indonesia (AMII), Pemuda NU.

Keberadaannya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang riil bagi perjuangan umat Islam, sekaligus mendukung 7 program prioritas Kota Bandung, khususnya Bandung Agamis 2008.  Karena menurutnya, pencanangan Bandung Agamis 2008, telah memberikan ruang dan peluang bagi generasi muda Islam, untuk secara cerdik, cermat dan produktif untuk berpartisipasi mewarnai Bandung Agamis. “Untuk itu, Majelis Gemuis akan senantiasa mengusung dan memunculkan nilai-nilai kebenaran Islam, memerangi dan memberantas kemaksiatan termasuk  perjudian, prostitusi dan korupsiâ€Â, ungkapnya.

Kelahiran lembaga ini, dikatakan walikota, akan menumbuhkan kebangkitan pemuda dalam mewujudkan kehidupan yang taqwa, maju dan berkeadilan, sehingga tercapai kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Dengan dibentuknya Majelis Gemuis Kota Bandung, paling tidak di tingkat lokal Kota Bandung, ada upaya revitalisasi potensi generasi muda yang mampu mendinamisasikan pembangunan sebagai ikhtiar terciptanya kehidupan yang sejahtera.

Walikota mengharapkan,  kehadiran Majelis Gemuis, dapat secara kongkret turut mengembangkan visi Kota Bandung sebagai kota jasa yang Bermartabat. Majelis ini harus dapat menyusun suatu konsep yang lebih aplikatif dan realistis bagi kalangan generasi muda. “Jika Majelis Gemuis mampu menyerap konsep ini, saya berkeyakinan, Islam akan memperlihatkan kepeloporan yang lebih besar dalam kemajuan Kota Bandungâ€Â, ungkap walikota.

Namun walikota juga menegaskan, dirinya tidak akan menuntut ormas kepemudaan di Kota Bandung harus berbuat pada salah satu sisi, melainkan memahami seluruh problema kota. Berbuat tanpa memilah untuk kepentingan siapa pengabdian dan pengorbananya dilakukan. Sehingga setiap langkah yang diayunkan dan kegiatan yang digulirkan, semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Bandung dan wujud ibadah. “Karena itu, Majelis Gemuis harus lebih maju dari pada ormas masing, karena sudah merupakan kumpulan orang dari berbagai ormas-ormas Islam, harus lebih berkualitas dalam membesarkan Islamâ€Â, ungkapnya.

Walikota juga mengingatkan, Majelis Gemuis perlu dekat dan jangan alergi dengan penguasa. Karena untuk bisa berpartisipasi dalam menegakkan keadilan dan kebenaran termasuk pemberantasan kosupsi, jika tidak dekat, bagaimana bisa melakukan kontrol kepada pemerinatah. “Pemerintah jangan dijauhan, nggak bisa ngontrol dari jauh. -- Kalau diluar pasti tidak akan tahu, tentunya hanya mendengar dari orang lain, cenah atau katanya. Yang tahu tentang kurang dan baiknya, adalah yang dekatâ€Â, kata walikota.

Terkait keinginan Gemuis ikut memberantas korupsi, dikemukakan walikota,  si lingkungan Pemkot Bandung baru saja menandatangani Pakta Integritas, sebagai janji pada diri sendiri, ingin memperbaiki masa depan bangsa dengan cara tidak korupsi. “Bahwa kemudian yang mandatangani melakukan korupsi, yaa kita tindak, apalagi sudah punya janji pada dirinya. -- Tapi sedikitnya sudah punya rasa, dan mudah-mudahan malunya banyakâ€Â, ujarnya.

Pakta Integritas ini dijelaskan walikota, adalah satu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan atas kejujuran. Kedua, Integritas mnuntut berlaku jujur, tidak melakukan hal-hal yang bertentanagan dengan hukum, peraturan dan etika. Ketiga, Integritas adalah satunya kata dengan perbuatan baik yang bertanggungjawab. Keempat, Intergritas memerankan sikap perilaku dan kejujuran sesuai harapan masyarakat. Kelima, Integritas dapat memaafkan kehilafan yang tidak disengaja, dapat menerima perbedaan pendapat yang jujur, namun tidak ada kompromi bagi pelanggaran-pelanggaran prinsip. (www.bandung.go.id)