Berita

DIALOG DENGAN WARGA TAMANSARI TERTUNDA

Warga RW 11 Tamansari yang sejatinya hadir di Pendopo Kota Bandung atas undangan Wali Kota untuk melakukan dialog, tidak hadir pada waktu yang telah ditentuka

Miftah Selasa, 31 Oktober 2017 07:47
DIALOG DENGAN WARGA TAMANSARI TERTUNDA
DIALOG DENGAN WARGA TAMANSARI TERTUNDA

Warga RW 11 Tamansari yang sejatinya hadir di Pendopo Kota Bandung atas undangan Wali Kota untuk melakukan dialog, tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan.

“Malam ini kami telah menunggu sampai pukul 20.30 WIB, namun demikian warga RW 11 Tamansari tidak kunjung datang ke lokasi. Mereka sudah kami undang untuk hadir pada pukul 19.00 WIB,” ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Bandung, Yayan A. Brillyana, di Pendopo Kota Bandung, Senin (30/10/2017).

Menurut dia, pertemuan tersebut diinisiasi untuk memenuhi permohonan warga RW 11 Tamansari yang melakukan aksi demonstrasi di Balaikota Bandung pada Kamis (26/10/2017) lalu.

“Pemerintah Kota Bandung telah siap menerima warga. Bahkan para pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dan anggota Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) pun hadir di lokasi pertemuan untuk turut mendampingi Pak Wali Kota pada dialog tersebut,” tuturnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemkot Bandung beriktikad baik untuk mengundang kembali warga RW 11 Tamansari untuk berdialog terkait pembangunan rumah deret.

“Pak Wali Kota siap berdialog langsung di lokasi dengan warga penghuni RW 11 Tamansari,” imbuhnya.

 

Rumah Deret Solusi Dampak Urbanisasi

 

Ditemui terpisah, Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menekankan bahwa Pembangunan Rumah Deret merupakan hasil kajian untuk menjadi solusi dampak urbanisasi di Kota Bandung. Pasalnya, secara tata kota wilayah tersebut sudah sangat padat.

Rumah deret Tamansari telah didesain agar bisa menampung kepala keluarga hingga tiga kali lipat dari jumlah eksisting yang diutamakan untuk warga setempat. Dengan begitu, akan bisa menyelesaikan persoalan urbanisasi di Kota Bandung.

“Supaya anak cucunya, yang sekarang di Bandung susah tanah, bisa tinggal di Tamansari juga. Kalau sekarang Saya hanya rapih-rapih estetika saja yang existing, tidak menyelesaikan masalah urbanisasi jangka panjang,” ujar pria lulusan Urban Architecture University of California itu, di Banyu Leisure Park, Jalan Ciungwanara Kota Bandung,  Senin (30/10/2017).

Pemerintah kota amat memperjuangkan pembangunan ini. Tujuannya agar warga menengah ke bawah bisa memiliki tempat tinggal yang lebih layak di lokasi tersebut.

“Sehingga bisa mengentaskan kekumuhan dan ini fokus untuk menengah ke bawah juga,” katanya.