Berita

DUTA BESAR INDIA KUNJUNGI PENDOPO KOTA BANDUNG

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menerima kunjungan Duta Besar India Pradeep Kumar Rawat di Pendopo Kota Bandung, Kamis (2/11/2017). Kedatangan Pradeep adalah

Miftah Senin, 06 November 2017 15:50
DUTA BESAR INDIA KUNJUNGI PENDOPO KOTA BANDUNG
DUTA BESAR INDIA KUNJUNGI PENDOPO KOTA BANDUNG

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menerima kunjungan Duta Besar India Pradeep Kumar Rawat di Pendopo Kota Bandung, Kamis (2/11/2017). Kedatangan Pradeep adalah untuk kunjungan kerja dan menjajaki kerja sama.

India dan Kota Bandung memiliki sejarah tersendiri. Tahun 1955, pemimpin India Sri Pandit Jawaharlal Nehru pernah menginjakkan kakinya di kota ini dan bersama-sama Presiden Soekarno menggagas Konferensi Asia Afrika.

Ridwan Kamil ingin memperingati sejarah itu dengan menjalin hubungan baik dengan negara yang tersebut. Untuk memulainya, ia akan menggelar festival kebudayaan India pada malam tahun baru.

"Selama ini kita belum pernah tematik, ya, kalau tahun baruan. Kita mulai saja tahun ini dengan tema India," ungkap Ridwan pada pertemuan tersebut .

Pradeep pun menyambut baik ide spontan itu. Ia bahkan berencana untuk membawa serta kebudayaan India untuk tampil di sana.

Kota Bandung juga berencana akan menjalin kerja sama sister city di India. Namun, baik Ridwan maupun Pradeep belum menyebutkan target kotanya di India.

Selain diplomasi Budaya dan sister city, Pemerintah India juga menawarkan beasiswa capacity building untuk aparatur pemerintah di India. Selama ini, Ridwan sering menyekolahkan pegawai terbaiknya ke luar negeri untuk peningkatan kapasitas diri.

"Kita pernah ke Lee Kuan Yew School of Public Policy, pernah juga ke Seoul, dan ke Oregon di Amerika Serikat," tuturnya.

Tak hanya itu, keduanya juga akan berkolaborasi di bidang kesehatan. India telah menjadi rujukan kesehatan bagi negara-negara Asia Tengah dan Timur Tengah. Pradeep mengatakan, hal itu karena biaya yang dikeluarkan untuk berobat kesehatan di sana relatif lebih murah.

"Biaya hidup, biaya pengobatan juga murah. Mereka (Asia Tengah dan Timur Tengah) memilih India karena mereka bisa menghemat sangat jauh ketimbang harus ke Singapura," jelas Pradeep.

Meskipun begitu, bukan berarti kualitasnya rendah. Pradeep menjelaskan, mereka telah memiliki teknologi yang canggih dan tim medis yang profesional.

"Kami juga produksi obat-obatan yang dijual ke 50 negara di Afrika," pungkasnya.