Berita

BANTUAN PANGAN NON TUNAI DI EVALUASI DEMI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA

Kota Bandung merupakan satu dari 44 daerah di Indonesia yang menjadi percontohan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun demi mensukseskan program terseb

Miftah Senin, 06 November 2017 15:51
BANTUAN PANGAN NON TUNAI DI EVALUASI DEMI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
BANTUAN PANGAN NON TUNAI DI EVALUASI DEMI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA

Kota Bandung merupakan satu dari 44 daerah di Indonesia yang menjadi percontohan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun demi mensukseskan program tersebut, kota Bandung terus melakukan evaluasi agar bantuan bisa dioptimalkan lebih baik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial pada kegiatan rapat evaluasiĀ  Bantuan Pangan Non Tunai Kota Bandung tahun 2017 di hotel Grand Pasundan, Jumat (3/11/2017).

Lanjutnya, sisa waktu yang ada sampai saat ini pemerintah harus benar benar mampu mengoptimalkan untuk fokus terhadap penambah titik agar para penerima bisa lebih mudah mendapatkannya.

"Maka dari itu kita harus melakukan evaluasi agar masyarakat bisa menerima bantuan tersebut tepat waktu" ujarnya.

Ditambahkan Oded, selain penambahan titik e waroeng, secara bertahap juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mekanisme yang harus dilakukan agar masyarakat bisa menggunakan dan mendapatkan bantuan tersebut.

"Jika hal tersebut dilakukan, maka masyarakat akan paham dan bantuan pun tersalurkan dengan baik,"ujar Oded.

Lanjutnya, Pemerintah Kota Bandung pun terus berupaya mensukseskan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tersebut. Program ini merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama ditargetkan oleh Pemkot Bandung.

"Selama ini Pemkot terlah berupaya agar angka kemiskinan di kota Bandung berkurang, insyaallah dengan Program ini kemiskinan kota Bandung berkurang dan masyarakat lebih sejahtera,"ujarnya.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Sosial dan Pengentasan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdianto menyampaikan, dalam rangka penanganan masyarakat kurang mampu, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak fakir miskin, Pemerintah melibatkan berbagai pihak yang dilaksanakan melalui upaya yang terarah terpadu dan berkelanjutan yang dimaksud oleh pemerintah atau masyarakat melalui kegiatan maupun kebijakan.

Lanjutnya, beberapa kebijakan penanggulangan kemiskinan telah dikucurkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini kementerian sosial RI melalui beberapa program diantaranya bantuan pangan non Tunai.

"Program BPNT ini sangat membantu sekali masyarakat kurang mampu, agar mendapatkan kebutuhan yang diinginkannya,"ujar Tono.

Lanjutnya, adapun kota Bandung mendapat kuota penerima BPNT sebanyak 56 ribu Kepala Keluarga.

Selain itu penambahan e waroeng pun di kota Bandung terus bertambah yang asalnya 10 e waroeng, saat ini berjumlah 80.

Namun menurut Tono jumlah tersebut masih kurang, karena dengan penduduk kota Bandung yang banyak, diperlukan satu kelurahan memiliki 1 e waroeng, sehingga diharapkan jumlah e waroeng di Bandung berjumlah 151.

"Kedepannya jumlah e waroeng bertambah, sehingga masyarakat mudah mendapatkan bantuan,"ujar Tono.

Dirinya berharap dengan kegiatan rapat evaluasi ini bisa lebih bersinergi dan memberikan masukan yang baik untuk program BPNT.

"Mudah mudahan hasil rapat evaluasi ini membuahkan hasil yang lebih baik, sehingga program ini bisa sukses,"pungkasnya.