Berita

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) INSTRUMEN MEMUTUSKAN MATA RANTAI KEMISKINAN

Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Program Keluarg

Miftah Senin, 20 November 2017 15:06
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) INSTRUMEN MEMUTUSKAN MATA RANTAI KEMISKINAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) INSTRUMEN MEMUTUSKAN MATA RANTAI KEMISKINAN

Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2017, di Balai Kota Bandung, Minggu (19/11/2017).

Penyerahan tersebut diberikan cepat dan tepat sasaran untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya dalam hal kebutuhan pokok.

Dalam kesempatannya, Mentri Sosial dan Wakil Wali Kota Bandung selain memberikan bantuan kepada keluarga PKH, mereka pun memberikan apresiasi bagi anak berprestasi dari keluarga PKH. Selain menerima bingkisan, anak anak berprestasi juga menerima tabungan beasiswa sebesar 250 ribu rupiah dari bank BNI.

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyampaikan, dalam rangka penanganan kemiskinan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak masyarakat miskin, pemerintah melibatkan berbagai pihak yang dilaksanakan melalui upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan.

"Maka dari itu, pemerintah kota Bandung mendukung program yang di gagas oleh pemerintah pusat melalui program PKH dan BPNT,"ujarnya.

Ditambahkan Oded, Di kota Bandung mendapatkan kuota penerima Program Keluarga Harapan sebanyak 22. 528 KPM, penerima Bantuan Pangan Non Tunai sebanyak 63. 262 KK dan Kube Jasa PKH sebanyak 74 E - Waroeng.

Lanjutnya, untuk mewujudkan pelaksanaan program dan bantuan tersebut, maka perlu adanya peningkatan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam merumuskan strategi dan langkah langkah yang cepat, cepat dan terintegrasi.

"Maka dari itu saya harap kepada pihak pihak yang mendukung, baik itu perbankan ataupun garda TKSK dan unsur-unsur kewilayahan harus mampu memberikan penjelasan yang lebih baiknya lagi sosialisasi demi masyarakat bisa menerima bantuan tersebut,"jelasnya.

Sementara itu menurut Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, secara nasional Kemensos bersama Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) memiliki target bersama bahwa di bulan November semua bantuan harus tuntas.

"Semua harus tuntas di bulan ini, baik Itu PKH maupun BPNT nya juga. Saya harap penyaluran di bulan Desember pun bisa dicairkan di bulan ini,"tuturnya.

Ditambahkan Khofifah, jika program bantuan di tahun 2017 selesai, maka akan ada penambahan kuota sebanyak 4 juta PKH di tahun 2018.

"Jadi diharapakan tahun 2017 selasai di bulan November. Sehingga bulan depan bisa didistribusikan kepada masyarakat untuk bantuan di tahun 2018,"jelas Khofifah.

Lanjutnya, di tahun 2018 penerima bantuan akan lebih meningkatkan mencapai 10 ribu penerima. Hal tersebut memiliki jumlah yang spektakuler dibandingkan tahun sekarang.

"Harapan ini akan menjadi satu kesatuan. Dari BPNT itu baru 1,28 juta, tahun depan 10 juta, ini nambahnya sangat spektakuler yang dulu terima subsidi raskin itu sekarang menjadi BPNT,"tutur Khofifah.

Dirinya berharap, perlu ada komitmen dari seluruh daerah terutama para kepada desa. Karana beras itu akan dikirim tingkat desa.

"Jadi tolong dijaga bantuan ini harus sampai kepada penerimanya langsung. Bantuan harus diterima dengan utuh agar masyarakat bisa menggunakannya sebaik mungkin,"tutur Khofifah.

Menurutnya, PKH di Indonesia merupakan program yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan.

"Program ini ampuh untuk mengentaskan kemiskinan, tapi sebagai masyarakat harus mengetahui bahwa kemiskinan itu pasti ada setiap daerah. Kemiskinan hadir karena pengganguran, pertumbuhan penduduk dan sebagainya. Maka dari itu pemerintah mengeluarkan program PKH sebagai instrumen untuk memutus mata rantai kemiskinan."pungkasnya.