Berita

MICROLIBRARY BARU AKAN HADIR DI BABAKAN SARI

Kota Bandung akan memiliki perpustakaan mikro (microlibrary) baru di wilayah Kelurahan Babakan Sari, Kec. Kiaracondong. Perpustakaan berukuran 323 m2 itu akan b

Miftah Jumat, 24 November 2017 15:37
MICROLIBRARY BARU AKAN HADIR DI BABAKAN SARI
MICROLIBRARY BARU AKAN HADIR DI BABAKAN SARI

Kota Bandung akan memiliki perpustakaan mikro (microlibrary) baru di wilayah Kelurahan Babakan Sari, Kec. Kiaracondong. Perpustakaan berukuran 323 m2 itu akan berdiri di atas lahan seluas 618 m2 yang dibangun menggunakan dana hibah dari PT Manila Water.

Guna menandai kolaborasi antara PT. Manila Water dengan Pemerintah Kota Bandung, keduanya melakukan penandatanganan kerja sama hibah yang diwakili oleh Kepala Kantor Manila Water Indonesia Peter L. Tobing dan Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Adin Mukhtarudin di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jl. Seram, Jumat (24/11/2017). Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil turut hadir menyaksikan prosesi tersebut.

Perpustakaan tersebut direncanakan akan dibangun selama 3-6 bulan, langsung oleh PT Manila Water dan PT SHAU sebagai pendesain arsitektur perpustakaan. PT SHAU merupakan konsultan arsitektur yang sama dengan Microlibrary di Jalan Bima yang mendapatkan penghargaan arsitektur tingkat internasional. Sedangkan PT. Manila Water merupakan perusahaan asal Filipina yang bergerak dalam bidang manajemen air bersih, air minum, dan air limbah. Sejak tahun lalu, perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dalam pengelolaan efisiensi aliran air bersih milik PDAM Tirtawening Kota Bandung.

Perpustakaan setinggi dua lantai itu diperkirakan mampu menampung hingga 10.000 buku. Kelak, pengelolaan perpustakaan akan langsung dilakukan oleh warga sekitar dengan pengawasan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung.

Ridwan mengatakan, pembangunan microlibrary ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk meningkatkan indeks literasi. Pasalnya, indeks literasi Indonesia berada pada urutan kedua terbawah dari 61 negara berdasarkan penelitian yang dilansir oleh Central Connecticut State University di Amerika Serikat pada bulan Maret 2016 lalu.

Sejak awal masa kepemimpinannya, Ridwan bersama berbagai kelompok masyarakat telah menggagas berbagai inovasi agar lebih mendekatkan buku pada warga Bandung. Ia ingin agar di setiap kelurahan setidaknya ada satu perpustakaan yang bisa diakses oleh warga sekitarnya.

“Pemerintah Kota Bandung ini sangat berkomitmen (dalam peningkatan indeks literasi. Perpustakaannya juga dibikin di gedung yang paling baik di lokasi yang paling bagus. Kita ada satu perpustakaan satu kelurahan. Di tiap taman juga kita coba hadirkan,” ujarnya.

Selain di taman-taman dan fasilitas umum, perpustakaan keliling juga diaktifkan bekerja sama dengan masyarakat. Perpustakaan keliling itu ada yang berupa gerobak maupun mobil operasional.

“Intinya agar semua punya minat baca, walaupun sekarang dunia makin bergeser ke dunia digital,” imbuhnya.