Jasmara Seni Budaya di eks Wilayah Bojonegara

Mewujudkan Bandung kota seni budaya Tahun 2008, diperlukan strategi dan kesiapan menyeluruh baik supra maupun infrastruktur yang memadai. Untuk itu semua upaya

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Jasmara Seni Budaya di eks Wilayah Bojonegara
Jasmara Seni Budaya di eks Wilayah Bojonegara

Mewujudkan Bandung kota seni budaya Tahun 2008, diperlukan strategi dan kesiapan menyeluruh baik supra maupun infrastruktur yang memadai. Untuk itu semua upaya kegiatan pelestarian, pemberdayaan dan pengembangannya, harus dirumuskan dan dirancang atas dasar kebutuhan seluruh stakeholder, pemerintah, pengusaha dan masyarakat sebagai para pelaku dan pemanfaat seni budaya.

“Untuk itulah kegiatan jaring aspirasi dan partisipasi masyarakat seni budaya ini dilakukan. Melalui kegiatan ini, semua tanggapan, saran maupun masukan akan dievaluasi untuk kemudian dirumuskan menjadi arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang seni budaya kearah kemajuab dan kejayaan dimasa yang akan datangâ€, ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung, Drs Moh Askary Wirantaatmaja MSi dalam acara Jaring Asmara Seni Budaya di eks Wilayah Bojonegara, bertempat di aula serbaguna Wiyataguna Jalan Pajajaran Bandung, Rabu/04/07).

Evaluasi sementara dari 4 kali kegiatan Jasmara Seni Budaya, yaitu di eks Wilayah Cibeunying, Karees, Ujungberung dan Gedebage, perwujudan Bandung Kota Seni Budaya 2008,  telah diperoleh sejumlah indikator. Yaitu banyaknya pagelaran seni budaya, adanya event unggulan seni budaya secara periodik dan berkesinambungan, bertambahnya jumlah lingkung seni dan pelaku seni budaya dan forum komunitas seni, optimalisasi kegiatan-kegiatan seni budaya dan gedung-gedung pertunjukan dan ruang publik, terwujudnya pusat kreator seni budaya, terinventarisasinya potensi seni budaya, adanya anugerah seni budaya serta meningkatnya apresiator sewni budaya.

Sedangkan tahapan kegiatan yang perlu terus dilakukan, dikemukakan Askari, diantaranya event harian di saung Udjo, eevent mingguan di 10 tempat yang difasilitasi pemkot, event bulanan seni unggulan dengan ciri khas daerah yang dikaitkan dengan peringatan hari besar nasional, event tahunan yang dikaitkan dengan HUT Kota Bandung, serta peningkatan apresiasi secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap siswa SD, SLTP, SLTA dan masyarakat. Selain juga, pemberian bantuan sarana kesenian, peningkatan SDM, faisilitasi tampil di hotel-hotel, mall dan pusat keramaian.

“Untuk bantuan sarana kersenian ini, Pemkot melalui Dinas Pariwisata telah memberi bantuan kepada sedikitnya 52 grup kesenian di 26 kecamatan. Diantaranya alat kesenian calung, dogdog, goong, kecapi siter, kecapi tembang dan kendangâ€, sebut Askari, seraya menambahkan selama Tahun 2006, jumlah kelompok seni pun terjadi peningkatan, yaitu 824 lingkung seni dari sebelumnya 399 lingkung seni, meliputi 32 jenis tradisionil dan 6 jenis non tradisi.

Sementara itu Walikota Bandung H. Dada Rosada, SH, M.Si  menyebutkan dirinya mempunyai landasan  dan konsep untuk memajukan seni dan budaya di Kota Bandung.

“Yang penting kita sama-sama baik Pemerintah, Dewan, Muspida dan para seniman menjaga segala potensinya. Seniman, Budayawan  dan padepokan di Kota Bandung banyak. Sekarang bagaimana kita dapat melakukan pengelolaan secara baik dan secara bersama-sama. Sehingga atraksi dan prestasinya  dapat meningkat, untuk mewujudkan Bandung sebagai kota seni budaya tahun 2008,â€harap Walikota.

Pada kesempatan itu Walikota juga menawarkan kepada para seniman dan budayawan tanah seluas 10 Ha untuk pembuatan padepokan seni. “Silahkan mau diapakan. Apakah  10 Ha untuk bersama, apakah 10 Ha untuk 5 tempat atau 10 Ha untuk 10 tempat. Jadi, silahkan nantinya dipakai untuk menyiapkan kemampuan dan prestasi para seniman dan budayawan,â€kata Walikota lagi.(www.bandung.go.id)