WALIKOTA BERSUMPAH TIDAK TAKUT TUTUP SARITEM

Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi, bersumpah bahwa dirinya tidak takut atau ragu untuk menutup Lokalisasi Saritem, meskipun konsekuensi tersebut akan mendap

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:32
WALIKOTA BERSUMPAH TIDAK TAKUT TUTUP SARITEM
WALIKOTA BERSUMPAH TIDAK TAKUT TUTUP SARITEM

Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi, bersumpah bahwa dirinya tidak takut atau ragu untuk menutup Lokalisasi Saritem, meskipun konsekuensi tersebut akan mendapat penolakan dan aksi dari para penghuni Saritem. Hal tersebut ditegaskannya menyusul adanya berita tentang rencana para PSK Saritem untuk berdemonstrasi ke Balaikota Bandung pada hari tersebut sehubungan akan ditutupnya Saritem.  

            "Demi Allah saya tidak takut menghadapi demo itu, dan saya tidak takut untuk menutup saritem dalam seminggu ini. Kita sudah siap, pemerintah Kota sudah siap dan bantuan dari jajaran Kodim dan jajaran Polwil pun sudah siap. Jadi kita tidak akan ragu-ragu lagi menutup Saritem," tegas Walikota di sela sambutannya saat meresmikan penggunaan Gedung TPA-TKA Al Muslimun, Kelurahan Sindang Sari, Antapani Bandung, Senin (16/5).

            Perkataan Walikota tersebut menjawab informasi yang diterimanya melalui sms seorang aparat dan seorang ustad dari Bandung Maksiat Watch (BMW), tentang rencana para PSK Saritem untuk berdemo ke Balaikota. Selain menegaskan kesungguhan Pemerintah Kota untuk menutup Saritem untuk selama-lamanya, ia juga menyindir para lelaki hidung belang yang selama ini menjadi pelanggan lokalisasi tersebut dengan meminta maaf, "Makanya, ya kepada para pelanggan laki-laki mohon maaf, sekarang tidak bisa lagi. Ditutup sudah," tandasnya seraya menambahkan, setelah ditutup Saritem akan dikembangkan menjadi sebuah komplek madrasah yang besar serta untuk mendukung kegiatan lainnya yang mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) program prioritas pembangunan Kota Bandung.

            Dalam kesempatan tersebut, Walikota menyatakan rasa terima kasih dan bangganya kepada Yayasan Al Muslimun Bandung yang telah berupaya membantu pemerintah mewujudkan Bandung sebagai Kota Agamis 2008, melalui keberadaan  lembaga pendidikan TPA-TKA Al Muslimun tersebut. Karena menurut Walikota, keberadaan TKA TPA Al-Muslimun adalah bantuan yang sangat besar khususnya bagi pendidikan warga Kota, yang sebenarnya merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung dan Dinas Pendidikan. 

            Pada saat ini, tambah Walikota, masih terjadi keterbatasan belajar Al-Quran di lingkungan pendidikan umum. Meskipun sebenarnya, Dinas Pendidikan sudah memberi keleluasaan waktu dan mekanisme sehingga di sekolah umum pun para siswa bisa mendapat pelajaran Al-Quran dengan porsi lebih besar untuk meningkatkan kemampuan di bidang baca dan tulis Al Quran. "Oleh karena itu, pengembangan ini bagus sekali untuk menunjang pencapaian Bandung sebagai Kota Agamis pada 2008, atau setidak-tidaknya dapat menekan angka buta aksara Arab di Kota Bandung," tambahnya.

            Walikota dalam kesempatan tersebut juga meminta seluruh masyarakat Kota Bandung khususnya warga di TPA TKA Al Muslimun untuk mendoakan agar Persib memperoleh kemenangan dalam even Liga saat ini. "Syukur kalau di klasemen 4 besar Persib berada pada urutan pertama, andaikata masuk 4 besar, nanti setelah putara kedua 'kan tiasa ka Senayan, kita doakan saja. Dan kita kan sudah menunggu hampir lebih 10 tahun atau 11 tahun, maka wajarlah jika kita semua berupaya dan minta doa kepada semuanya. Kedua, saya mohon doakan agar kafilah-kafilah Bandung yang tengah berjuang di Musbaqah Tilawatil Quran (WTQ) Tingkat Jawa Barat di Cirebon, pulang sebagai juara umum. Dan kegita, saya juga mohon doanya, karena minggu ini Saritem tiasa ditutup," ujar Walikota.

            Sementara itu Ketua Yayasan Al-Muslimun Bandung, Yayan menjelaskan, TPA dan TKA Al Muslimun telah berdiri sejak 17 Juni 1993, yang berasal dari sebuah masjid dengan kapasitas  35 siswa.  Dengan modal awal Rp. 2 juta dari Walikota Bandung, kini telah berdiri sebuah gedung sekolah yang representatif dengan menghabiskan dana sebesar Rp. 382.730 juta. "Tapi baru dapat dilunasi Rp 331 juta, yang 51 jutanya masih tertunggak, kami tidak akan meminta karena kami yakin pak wali lebih mengerti tentang ini," ujar Yayan, yang kemudian dijanjikan Walikota akan dibantu sebesar Rp 25 juta, dengan syarat pihak yayasan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon di lokasi sekolah tersebut. 

 

            Yayasan Al-Muslimun Bandung saat ini memiliki Anak 413 siswa, 127 TKA 286 TPA yang dibina oleh 16 orang guru. Melalui pendidikan terebut, kata Yayan, Al Muslimun siap turut mensukseskan visi Bandung sebagai kota jasa Bermartabat dan berdoa semoga Walikota Bandung saat ini diberi kesehatan dan kesempatan untuk melanjutkan tugas Walikota pada periode selanjutnya. (www.bandung.go.id)