Jasmara Bidang Olah Raga Perlunya Dana Abadi Untuk Pembinaan dan Kesejahteraan Atlet

Prestasi yang diraih Kota Bandung, diantaranya semakin mantapnya langkah Persib di posisi klasemen sementara Liga Indonesia, penghargaan Pembina Sepakbola Surat

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Jasmara Bidang Olah Raga Perlunya Dana Abadi Untuk Pembinaan dan Kesejahteraan Atlet
Jasmara Bidang Olah Raga Perlunya Dana Abadi Untuk Pembinaan dan Kesejahteraan Atlet

Prestasi yang diraih Kota Bandung, diantaranya semakin mantapnya langkah Persib di posisi klasemen sementara Liga Indonesia, penghargaan Pembina Sepakbola Suratin Utama dari PSSI, Juara Umum MTQ 29 Jawa Barat, terlaksananya penutupan lokalisasi prostitusi Saritem, merupakan tanda-tanda nyata ke arah semakin terwujudnya  visi dan misi Bandung Bermartabat.

Perwujudan 7 program prioritas, yaitu Bandung Cerdas 2008, Bandung Sehat 2007, Bandung Hijau 2006, Laju Pertumbuhan Ekonomi 11 % di Tahun 2008, Bandung Kota Seni Budaya 2008, Bandung Berprestasi 2008 dan Bandung Agamis 2008, nampaknya semakin mendekati harapan. Harapan ini bukanlah tanpa alasan, karena berkat kerja keras, kesungguhan dan peran semua stakeholder termasuk pemerintah, pengusaha dan masyararakat,  Kota Bandung, telah mampu menunjukan prestasi yang membanggakan.

“Mudah-mudahan, melalui silaturahmi Jasmara bidang olah raga yang kita laksanakan ini, kita memperoleh masukan, sebagai bahan untuk menyusun langkah, bagaimana lebih memajukan lagi prestasi olah raga di Kota Bandung”, ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Umum KONI Kota Bandung, DR H Edi Siswadi MSi dalam acara Jaring Aspirasi dan Partisipasi Masyarakat (Jasmara) bidang Olah Raga, di Gedung Sasana Budaya Gamesha (Sabuga) Jalan Tamansari Bandung, Sabtu (21/04/07).

Kemajuan olah raga, dikatakan Sekda tidak terlepas dari ketersediaan prasarana dan sarana, berupa stadion olah raga yang memadai. “Mudah-mudahan rencana pembangunan SOR Gedebage yang megahnya menyamai Stadion Senayan Jakarta, cepat terwujud. Tinggal bagaimana, kita untuk memberikan kontribusi yang maksimal untuk meraih prestasi di tingkat regional, nasional bahkan internasional. -- Ini semua  tentunya diperlukan dukungan dan do’a dari kita semua”, ucapnya.

Sekda mengakui, secara lokal semua cabang olah raga (cabor), sudah terlihat banyak menggelar berbagai turnamen. Hal ini menurutnya, adalah upaya yang sangat baik, terutama sebagai ajang seleksi dan pembinaan para atlet berprestasi. “Diharapkan, mulai tahun ini ke depan, akan lebih banyak dan meningkat lagi even-even olahraga yang diselenggarakan. Sehingga akan melahirkan atlet berprestasi, yang tidak saja  berkontribusi di tingkat regional, tapi juga di tingkat nasional bahkan internasional”, harapnya.

Melalui Jasmara Olahraga ini, diharapkan walikota, hendaknya dijadikan wahana penggalian ide, gagasan serta harapan dalam menyusun kerangka pembangunan bidang olahraga yang maju, penuh prestasi, yang ditopang oleh sistem pembinaan dan pendanaan yang berkesinambungan.

Pertaruhan terbesar kehormatan kota seperti Bandung dalam kancah regional Jawa Barat dan Nasional, menurut walikota, tidak sekadar diukur dari gemerlapnya kehidupan ekonomi masyarakat, melainkan dari terbangunnya SDM yang berkualitas, sehat, bugar dan enerjik.

Sebagai ibukota Propinsi Jawa barat, menurutnya, Kota Bandung harus memiliki jati diri yang kokoh, berprestasi yang membanggakan serta kegigihan yang membangkitkan semangat meraih kemajuan. Jika kotaBandung tidak punya prestasi, berarti pemerintah kota dan masyarakatnya tidak memiliki kemauan, kegigihan dan daya juang, yang akhirnya akan berujung pada keterpurukan dan ketergantungan pada komunitas yang kuat.

“Pada kegiatan Jasmara bidang Olahraga ini, saya ingin mengetengahkan tema yang juga bahan renungan kita bersama, yaitu Gali Kreativitas, Bangun Prestasi dan Kehormatan kotaBandung. -- Esensi tema ini bukanlah sebuah pepesan kosong, tapi benar-benar realita yang harus kita wujudkan. -- Bandung harus memiliki kratifitas tinggi untuk mengangkat harkat, derajat dan martabat dirinya”, ungkap walikota.

Lebih lanjut dikatakan walikota, di kota Bandung memiliki 34 jenis cabor eksis dan 850 atlet binaan yang ditangani 150 pelatih. Diharapkan dalam penyelenggaraan Poprov Jawa barat Tahun 2010, Kota Bandung mampu meraih kembali juara umum.  Namun menurtnya, saat ini telah terjadi fluktuasi prestasi yang cukup serius. Jika dicermati, penyebabnya lebih disebabkan ketiadaan dana penunjang baik yang berasal dari pemerintah maupun lembaga lain. Prasarana dan sarana kurang memadai, pemenuhan kesejahteraan belum optimal, serta hengkangnya atlet-atlet potensial ke luar kota Bandung.

“Meski kita telah dipersiapkan rancangan pembangunan SOR terpadu seluas 49 hektar di Gedebage, yang diperkirakan menghabiskan Rp. 350 milyar, namun ke depan untuk memberikan jaminan kesejahteraan para atlet, pembina termasuk mantan atlet dan pembina yang berprestasi, perlunya di bidang olahraga ini, kita mempunyai dana abadi”, ungkapnya.(www.bandung.go.id)