Berita

Gulirkan KangPisMan, Bandung Budayakan Warganya Mengelola Sampah

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ingin menjadikan pengelolaan sampah menjadi budaya warganya. Untuk mewujudkannya, Pemkot Bandung menggulirkan Gerakan Kurangi,

Zalfa Fauziya Rabu, 17 Oktober 2018 19:20
Gulirkan KangPisMan, Bandung Budayakan Warganya Mengelola Sampah
Gulirkan KangPisMan, Bandung Budayakan Warganya Mengelola Sampah

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ingin menjadikan pengelolaan sampah menjadi budaya warganya. Untuk mewujudkannya, Pemkot Bandung menggulirkan Gerakan Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (KangPisMan).

Gerakan KangPisMan dicanangkan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Rabu (17/10), di Cikapundung River Spot, Jln. Soekarno.

“Mengelola sampah itu memang harus berangkat dari diri masing-masing. Mengelola sampah mulai dari sumbernya. Pemerintah hadir untuk membangun infrastruktur dan mengajak melalui sebuah gerakan seperti KangPisMan,” ujar wali kota.

Menurut Mang Oded, sapaan akrab wali kota, Gerakan KangPisMan harus menjadi gerakan masif semua elemen masyarakat Kota Bandung. Sebagai contoh untuk masyarakat, Mang Oded mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung melakukan swafoto saat membuang sampah dengan memilah ke dalam tiga kategori, yakni sampah kering, sampah basah, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

“Jadi IKP (instruksi khusus pimpinan) dari Mang Oded. Bayangkan kalau ada 15.600 ASN Pemkot Bandung yang melakukannya, itu akan menjadi gerakan masif. Mang Oded berharap KangPisMan jadi budaya. Kalau di Jepang butuh waktu 50 tahun, Singapura 30 tahun, semoga Bandung bisa kurang dari itu,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Salman Fauzi menjelaskan, Cikapundung River Spot dipilih menjadi lokasi pencanangan KangPisMan karena setiap Sabtu secara rutin menjadi tempat melatih mendidik anak-anak oleh komunitas Cikapundung River Spot.

“Dalam jangka panjang, semoga KangPisMan menjadi budaya. Saat ini sudah ada 14 kawasan bebas sampah di Kota Bandung, semoga ke depan minimal ada 1 lokasi per RW yang termasuk ke dalam kategori kawasan bebas sampah,” ungkap Salman.

Selain kawasan bebas sampah, DLHK pun mendorong semakin banyaknya bank sampah di Kota Bandung termasuk Posyandu. Kalau saja 16.000 Posyandu mengelola bank sampah, maka akan menjadi energi luar biasa.

“Beberapa dinas, kecamatan, dan kelurahan sudah mulai merespon dengan membuat bank sampah. Misalnya di Sukaraja ada Sajadah (Sampah Jadi Banda Bila Dipilah), Busekel (Buanglah Segala Sampah Elektronik dan Plastik ke Kelurahan) di Bojongloa Kaler. Ada juga bank sampah di Disdagin, Dishub, BPPD, Sukajadi, dan DLHK. Semoga yang lainnya mengikuti agar semua ASN Pemkot Bandung jadi nasabah bank sampah,” imbuhnya.

Sementara itu, pada acara yang sama, Mang Oded menyerahkan Anugerah Sekolah Adiwiyata (Berwawasan Lingkungan) kepada 22 sekolah dan 4 sekolah best effort terdiri dari jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat. Jumlah ini melengkapi Sekolah Adiwiyata yang ada di Kota Bandung menjadi 243 sekolah.

Mang Oded pun secara simbolis menyerahkan dua compactor truck kepada PD Kebersihan untuk menambah armada pengangkut sampah. Harapannya, kehadiran armada tambahan itu dapat semakin memudahkan pengelolaan sampah di Kota Bandung.