Bandung Flora dan Fauna Expo 2007

Meski udaranya cenderung sedikit panas dibanding tempo dulu, Kota Bandung.yang kondusif banyak diminati dan dikunjungi tamu dari luar kota. Aktifitas terasa men

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Bandung Flora dan Fauna Expo 2007
Bandung Flora dan Fauna Expo 2007

Meski udaranya cenderung sedikit panas dibanding tempo dulu, Kota Bandung.yang kondusif banyak diminati dan dikunjungi tamu dari luar kota. Aktifitas terasa meningkat ramai dan padat, mulai Jum’at sore, terlebih menjelang hari libur panjang, Sabtu dan Minggu.

Berkaitan dengan itu, Amar Rasyad dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Bandung-Raya bersama 30 orang rekannya-rekannya, menggelar Bandung Flora dan Fauna Expo 2007 selama seminggu sampai 21 Mei 2007, di kawasan Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Jalan Tmansari Bandung, Senin (14/05/07).

Acara dibuka resmi Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam), Ir Yogi Supadjo. Dihadiri sejumlah pejabat publik Kota Bandung, diantaranya kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Kepala Dinas Pertanian dan kepala Dinas Pariwisata.

Amar berencana, kegiatan akan digelar secara rutin. Namun kendalanya, Kota Bandung belum mempunyai tempat  tetap dan representatif yang dapat digunakan. “Idealnya kegiatan dan tempat, suasaananya menyatu dengan alam, seperti kawasan Sabuga ini. Meski saat ini pesertanya sedikit, kedepan saya optimis bisa mencapai 800 peserta”, ungkapnya.

Materi yang ditampilkan, dikatakan Amar cukup beragam. Diantaranya aneka jenis tanaman anggrek dari berbagai daerah di Indonesia, tanaman produktif, dan satwa jinak seperti berbagai jenis reptil, kucing impor maupun anjing. “Insya Allah, kalau seluruh Jawa Barat bergabung, bisa menyaingi bahkan lebih besar dari kegiatan serupa yang diselenggarakan rutin di Lapangan Banteng Jakarta. -- Kegiatan ini akan kita jadikan agenda rutin yang deselenggarakan di Kota Bandung ”, ungkapnya.

Walikota Bandung dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ka Distamkam mengemukakan, Bandung Flora dan Fauna Expo ini diharapkan menjadi wahana efektif bagi pengembanagan budiadaya flora dan fauna yang ada di Kota Bandung. Lebih dari itu, menjadi peluang usaha yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan bagi para pelaku bisnis Flora dan fauna, kolektor, pecinta tanaman hias dan hewan peliharaan, peternak.

“Manfaat lain, pameran dipercaya sebagai media paling efektif untuk mempromosikan produk, sehingga berbagai produk unggulan dapat diperkenalkan kepada publik, yang berdampak terbukanya peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan nilai ekonomisnya”, ungkap walikota.

Terkait dengan kendala permodalan dan promosi, walikota mengemukakan, Pemkot Bandung berkewajiban membantu sekaligus menfasilitasi dengan membangun pola kemitraan dengan pengusaha, kalangan Perbankan, BUMN maupun BUMD.

 

Pemkot tambah 3.500 PJU baru.

Dalam kesempatan ini, Ka Distam Bandung ketika dikonfirmasi tentang upaya Pemkot Bandung menambah titik lampu penerangan jalan umum (PJU), mengatakan, di Tahun 2007 telah direncanakan akan menambah 3.500 titik PJU baru tipe S.O.N.  Jenis lampu ini, menurutnya memiliki kelebihan, meski watt nya kecil namun nyalanya terang. Sedangkan kekuatannya, sangat tergantung cuaca.

“Proses tender lelangnya akan kita laksanakan bulan Juni ini. Namun ada juga yang penunjukan, karena disetiap ruas jalan tidak sama jumlah titik PJU nya yang akan dibangun”, kata Yogia.

Sementara untuk pemeliharaan sekira 9.000 lebih titik PJU yang telah ada, Distam mmembutuhkan anggaran lebih kurang Rp. 6 milyar sedangkan untuk yang titik baru Rp. 4 milyar sehingga keseluruhan mencapai Rp 10 milyar. “Prioritas pertama adalah jalan-jalan protokol dahulu, kemudian menyebar kepinggiran”, ungkapnya.  (www.bandung.go.id)