Muskercab Nahdlatul Ulama Kota Bandung

Nahdlatul Ulama (NU) yang juga berarti kebangkitan ulama, sebagai organisasi masyarakat keagamaan dengan kekuatan sentralnya ada pada para ulama Islam, sejak be

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Muskercab Nahdlatul Ulama Kota Bandung
Muskercab Nahdlatul Ulama Kota Bandung

Nahdlatul Ulama (NU) yang juga berarti kebangkitan ulama, sebagai organisasi masyarakat keagamaan dengan kekuatan sentralnya ada pada para ulama Islam, sejak berdirinya Tahun 1926 hingga sekarang, tidak pernah berhenti dalam perannya membina umat.

Berkaitan dengan hal ini, NU Kota Bandung periode 2006 – 2011, dalam upaya menjabarkan program-program unggulan sebagai tindak lanjut hasil Konferensi Cabang (Konfercab) ke 16 di Pondok Pesantren Cigadung Juni lalu, Minggu (27/05/07), menyelenggarakan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) pertamanya, di Aula Majelis Ta’lim Yayasan Muslimin Assalam Jalan Sasakgantung Bandung.

Dihadiri Wakil Ketua PW NU Jawa Barat, Drs H Suryani Ichsan MM. MBA,  Ketua PC NU Kota Bandung, H Miftah Khollil, Pimpinan Yayasan Asslam, KH Habib Syarif,  Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi yang diundang selain dimintakan memberikan pengarahan, sekaligus menerima penghargaan dari PC NU Kota Bandung sebagai tokoh yang peduli terhadap pengembangan aktifitas keagamaan dalam rangka Bandung Agamis 2008.

Muskercab bertemakan “Optimalisasi potensi mewujudkan harmonisasi jama’ah dan jam’iyyah menuju Kota Bandung yang Bermartabat”, diselenggarakan selama sehari, diikuti 150 peserta terdiri dari jajajaran pengurus cabang yang tersebar di 26 kecamatan, alim ulama utusan pondok pesantren, lembaga dan badan dibawah NU Kota Bandung.

Mengangkat materi, pola pengembangan nilai-nilai aswajja akhlul sunnah wal jamaah di kota Bandung dan peran Pemerintah Kota Bandung dalam pembinaan NU, serta sejumlah kasus fenomena sosial dilihat dari kacamata agama, menentukan langkah strategis PC NU satu tahun ke depan, rekomendasi pandangan Ulama NU terhadap permaslahan yang besentuhan dengan bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan kehidupan beragama.

H Miftah Khollil yang baru menjabat Ktua PC NU Kota Bandung lebih kurang 4 bulan, sejak 28 Pebruari 2007 mengemukakan, selama setahun kepengurusannya mencoba membangun image agar NU tidak berada disisi, melainkan harus berada ditengah. “Adalah suatu realita, bahwa warga Kota Bandung tidak seluruhnya beragama Islam. Karenannya PC NU Kota Bandung, sejalan dengan Bandung Agamis 2008,  harus juga mengayomi saudara-saudaranya yang berbeda agama”, ungkapnya.

Keberadaan NU ditengah, menurutnya bukanlah menjadikan NU sebagai kelompok yang termarginalkan, tetapi mencoba mengambil peran di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkaya jaringan kemitraan, menjaga persatuan, kesatuan serta keutuhan bangsa. “Jadi tidak benar, kalau NU hanya mengurus tahlilan saja, marhabaan saja atau istighozah saja”, ucapnya.

Muskercab ormas Islam dalam sistem organisasi, dikatakan walikota, merupakan tahap evaluasi, aktualisasi atas gagasan serta konsep perjuangan, sebagai respon terhadap situasi dan kondisi sosial, budaya, ekonomi, politik yang tengah terjadi.

 “Melalui Muskercab ini, saya mengajak seluruh komponen nahdliyin khususnya dan masyarakat Kota Bandung, untuk secara bersama-sama mengintensifkan garapan pemberdayaan masyarakat”, ajak walikota. Seraya menambahkan, PC NU Kota Bandung sebagai salah satu ormas Islam di Kota Bandung, dinilainya sebagai organisasi yang memiliki kemandirian dalam membiayai aktifitas organisasinya, selain juga telah memiliki persepsi yang sama dalam program-program baik dalam pemberdayaan umat maupun berbagai kebijakan pemerintah kota.

Walikota menuturkan, masyarakat kotaBandung saat ini, sudah cukup sabar dan mengerti atas realitas kehidupan sejak krisis ekonomi terjadi, sehingga Kota Bandung jauh lebih kondusif dibanding kota-kota lainnya. Namun kesabaran ini jangan dibiarkan tanpa solusi yang nyata. NU dengan segala aktifitasnya, diharapkan terus menyejukkan dan membimbing masyarakat untuk tetap melakukan aktifitas secara maksimal.

“Saya yakin Nahdlatul Ulama Kota Bandung, memiliki komitmen yang teguh dalam memperjuangkan terbangunnya masyarakat yang berakhlaqul karimah”, kata walikota. (www.bandung.go.id)