Walikota Bandung Tandatangani Golden Book di Braunschweig

Kota Bandung sejak Konferensi Asia Afrika di Tahun 1955, sudah dikenal sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa-bangsa di dunia. Sehingga sudah sewajarnya,

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Walikota Bandung Tandatangani Golden Book di Braunschweig
Walikota Bandung Tandatangani Golden Book di Braunschweig

Kota Bandung sejak Konferensi Asia Afrika di Tahun 1955, sudah dikenal sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa-bangsa di dunia. Sehingga sudah sewajarnya, jika kota ini mengharapkan menjadi kota yang berwawasan internasional yang maju, sekaligus mewadahi kepentingan masyarakatnya secara optimal.

            Untuk mewujudkan harapannya, sejak Tahun 1960 Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjalin hubungan kerjasama dengan sejumlah kota di dunia dalam bentuk Sister City atau Kota Bersaudara dengan Kota Braunsweigh-Jerman Barat. Kerjasama pun terus dikembangkan, diantaranya dengan Kota Fortworth-Amerika Serikat, Suwon Korea Selatan, dan terakhir dengan Kota Liuzhou dan Yingkao-RRC.

Kerjasama pun biasanya ditindak lanjuti dengan membentuk kelompok kerja bersama, meliputi bidang ekonomi perdagangan, industri dan pariwisata, Ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, sosial budaya, pembangunan perkotaan serta bidang-bidang lain yang disepakati bersama.

Berkaitan dengan ini, terutama sebagai upaya peneguhan dalam memelihara hubungan, diantara mereka, Walikota Bandung H Dada Rosada bersama rombongan, terdiri Ketua DPRD, Dandim 0618/BS, Kapowiltabes Bandung, Ketua Kadinda dan sejumlah pejabat publik di lingkungan Pemkot Bandung, mengunjungi Braunsweigh, sekaligus memenuhi undangan Walikotanya,  DR Hoffman, Jum’at (22/6/07).

Walikota Braunschweig Dr Hoffman dalam kesempatan jamuan makan malam di Richmond Palace Braunschweigh Jumat (22/6) dinihari WIB menyatakan sangat senang, atas kedatangan rekan sejawatnya, Walikota Bandung H Dada Rosada. Hal ini membuktikan komitmen hubungan kedua kota yang terjalin sejak 47 tahun lalu tetap terjaga.

Dada Rosada sendiri pada kesempatan itu juga mengucapkan terimakasih atas sambutan dan pelayanan yang diberikan Pemkot Braunschweigh selama delegasi Bandung berada di kota itu. Sehingga sebagai upaya peneguhan hubungan sister city di antara kedua kota yang beberapa tahun terakhir vakum, Dada Rosada mengusulkan refreshing pertukaran sumber daya manusia.

        Pemkot Bandung akan mengirimkan minimal tiga wakil untuk belajar/magang di Braunschweig. Unsur pertama dari sektor pemerintahan, untuk mempelajari sistem pelayanan masyarakat di Braunschweig,  yang nantinya dikembangkan di Bandung. Selain itu dikirim juga wakil dari unsur organisasi profesi dan mahasiswa. Sebaliknya, Pemkot Braunschweig juga akan mengirim praktikan untuk mempelajari Bandung lebih banyak dengan segala aspeknya.

Sebagai awal program, Pemkot Braunschweig kemungkinan akan mengirim orang untuk hadir dalam puncak acara ulang tahun Kota Bandung September tahun ini, sebagai undangan resmi dari Walikota Bandung.

         Pada kesempatan pertemuan resmi ini, Dada Rosada berkesempatan membubuhkan tanda tangan di buku emas (golden book) yang khusus diperuntukkan bagi tamu-tamu resmi pemerintahan Braunschweig.

         Acara ini juga dihadiri Konsul Jenderal RI di Hamburg Teuku Darmawan, sejumlah warga Indonesia di Braunschweig. Sementara pejabat Braunschweig yang hadir antara lain President of Braunschweig Parliament Herr Grzwa, komandan militer, kepala kepolisian Braunscweigh.

         Juga hadir Prof Dr Bahadir,  wakil rektor Universitas Braunschweig. Pembicaraan antar delegasi kemudian dilakukan langsung antara dua pejabat masing2 kota.

         Misal Kapolwiltabes Bandung dengan kepala kepolisian Braunschweig, begitu juga ketua dewan dengan ketua dewan, komandan miter dengan komandan militer.

         Jamuan makan malam terasa istimewa karena spesial digelar di Richmond Palace. Ini merupakan salah satu kastil kuno di tepi Sungai Oker yang terpelihara baik dengan luas lahan taman belasan hektar. Namun karena hujan, akhirnya rencana itu dibatalkan,  dilakukan di hall tengah kastil Richmond. “Kami minta maaf karena pertemuan batal digelar di taman. Sebetulnya kami menyiapkan tempat di sana. -- Ini sebuah kehormatan bagi kami, dan rasanya tidak ada yang lebih yang bisa kami lakukan kecuali menyampaikan terima kasih telah bersedia memenuhi undangan kami† kata Dr Hoffman dalam sambutan pembukanya. Ia menyatakan sangat menghargai kehadiran delegasi Bandung yang dipimpin Dada Rosada.

         Sebelum makan malam dimulai dilakukan tukar menukar cenderamata, yang diikuti oleh Ketua DPRD Husni Muttaqien, Dandim 0618/BS Letkol Arm Dwi Jati Utomo, Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Bambang Suparsono, Ketua PN Bandung M Sarifudin dan Ketua Kadin Kota Bandung Deden Hidayat.

         Acara di Richmond Palace ini merupakan penutup dari serangkaian kegiatan kunjungan kerja Walikota Bandung Dada Rosada di  Braunschweig dan sekitarnya. Siang sebelumnya delegasi mengikuti kegiatan yang dirancang Pemkot Braunschweig, yaitu tur ke pabrik mobil Volkswagen (VW) di Wolfburg, sekitar 45 menit perjalanan bus dari Braunschweig dengan jarak tempuh lewat jalur bebas hambatan sekitar 39 km.

         Pabrik seluas 7 km persegi ini, melibatkan tenaga kerja 48.000. Meski begitu, proses produksi sebagian besar menggunakan tenaga robot.  Setiap harinya memproduksi 2.100 unit mobil berbagai jenis dan merek. Diantaranya memproduksi mobil Skoda, Bugatti, Audi, dan Lamborghini. (www.bandung.go.id)