Pengukuhan Forum RW Kecamatan se Kota Bandung.

Kiprah dan peranan Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, terutama dalam membantu penyelenggaraan pemerintahan, pe

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Pengukuhan Forum RW Kecamatan se Kota Bandung.
Pengukuhan Forum RW Kecamatan se Kota Bandung.

Kiprah dan peranan Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, terutama dalam membantu penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, diakui sangatlah besar.

“Karenanya dengan terbentuknya Forum RW, akan lebih terkoordinasi. Sehingga apabila ada hal-hal yang oleh para ketua RT dan RW dirasakan kurang dihargai, bisa diperjuangkan di forum ini. Bahkan dengan lembaga-lembaga yang dibentuk di Forum RW, kita bisa melakukan upaya-upaya dan membicarakan bagaimana peran RW bisa lebih meningkat, lebih bagus dari yang sudah dilakukan sebelumnya. Tapi juga bagaimana agar RT dan RW ini keberadaanya dihargai.atau tidak dianggap kecil”, ucap Walikota Bandung H dada Rosada SH MSi dalam acara pengukuhan forum RW kecamatan –kecamatan se Kota Bandung, Sabtu (29/04/06) di Plaza Monumen Bandung Lautan Api (BLA) Taman Tegallega Bandung.

Selanjutnya dikatakan walikota, pembentukan Forum RW di Kota Bandung, mungkin baru pertama di Indonesia, diharapkan akan menjadi contoh yang baik termasuk dalam pelaksanannya. Sehingga apabila ada permasalahan yang kurang berkenan, bisa dirumuskan dalam forum, dicarikan solusinya, guna mencairkan persoalan atau pandangan sebagian kecil masyarakat, yang masih memandang kecil keberadaan RW dan RT.

“Kalau saja termasuk dikecilkan pemerintah kota, saya termasuk orang yang berdosa. Karena itu saya ingin menebus dosa untuk menghargai kembali RT dan RW. -- Kalau saja dalam tahun 2005 penghargaan insentif bantuan RW dan RT kecil, maka dalam perubahan anggaran Tahun 2006 ini, insentif bantuan RW kita akan naikan lagi, semula Rp. 300 ribu menjadi Rp. 500 ribu setahun, -- mudah-mudahan Dewan menyetujuinya. Sedangkkan untuk RT diusulkan dari Rp 50 ribu menjadi Rp 100 ribu setahun” ucap walikota.

Walikota yang saat itu mendapat ucapan selamat dan pemberian bunga sebagai hadiah ulangtahunnya ke 59, mengatakan, sesuai dengan SK Walikota Bandung Nomor 278 Tahun 2000 tentang pembentukan RT dan RW, disebutkan organisasi RT dan RW adalah organisisai kemasyarakatan di Desa atau Kelurahan yang diakui dan dibina oleh Pemerintah. Bertujuan memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang didasarkan atas kegotong royongan dan kekeluargaan, guna mningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Termasuk menghimpun seluruh potensi swadaya masyarakat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan pengertian kedudukan dan maksud pembentukannya, dikatakan walikota, RT dan RW mempunyai tugas yang sangat banyak, Diantaranya, menggerakan gotong royong, swadaya dan partisipasi masyarakat. Membantu terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam rangka menunjang stabilitas nasional, membantu menyebarluaskan dan mengamankan setiap program pemerintah, menjembatani sesame anggota masyarakat dengan pemerintah serta membantu tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Mengacu pada tugas pokok tersebut, menurutnya, dinamika kehidupan Kota Bandung yang sangat heterogen, memerlukan kelembagaan masyarakat yang kuat, mengakar dan memihak kesejahteraan. Masyarakat agar potensi masyarakat dapat dikembangkan untuk membangun system dan tatanan social yang memadai. Alasannya, perspektif pembangunan pada otonomi daerah, benar-benar harus ditopang oleh prakarsa masyarakat. Kebijakan pemerintahan dan pembangunan, yang didasarkan pada visi Kota Bandung Bermartabat, maka RT dan RW adalah ruang lingkup yang dituntut untuk memiliki tradisi perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi atas seluruh aktifitas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Karena masyarakat lebih memahami dan tahu apa yang menjadi kebutuhan dan bagaimana mengimplementasikannya.

Ketua Forum RW Kota Bandung, Drs Tatto Sutamto MSi mengatakan, berkumpulnya para Ketua RW se Kota Bandung, merupakan isyarat, telah terjalinnya komitmen adanya persatuan dan kesatuan serta kebersamaan untuk membina silaturahmi. Selain juga komitmen dukungan, dari peran serta para ketua RW dalam membina, memelihara untuk senantiasa meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan Pemerintah Kota.

Keberadaan lembaga RT/RW Kota Bandung yang kepengurusannya dilantik 29 Epril 2004 lalu, telah dirasakan warga Bandung, diantaranya penggalangan masyarakat dalam memelihara lingkungan hidup. Apabila dapat lebih diberdayakan, akan terwujud penguatan potensi local serta solidaritas masyarakat di lingkungan yang terkecil. Pendekatan himanisme para pengurus RT dan RW ini, lebih mengedepankan suasana santun, Dalam menjalankan amanahnya, dialakukan secara tulus ikhlas tanpa mengenal imbalan pamrih, bahkan akan merasa puas secara batiniah, apabila yang dilakukannya bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Sementara seorang tokoh masyarakat, H Suherman, mengatakan peran Ketua RW tidak saja sebagai ujung tombak, namun juga sering menjadi ujung tembok dan ujung tombok. Manakala ada permasalahan, yang pertama ditanya, siapa RT dan RW nya. Tapi ketika sukses, jarang orang mengucapkan terimakasih. Bahkan menurutnya, RW dan RT juga, dituntut pengorbanannya secara material maupun finansialnya, untuk bisa menjamin kelancaran tugas ke RW an maupun pembangunan.