Demi Kepentingan Masyarakat Walikota Tidak Takut Interpelasi DPRD

Walikota Bandung H. Dada Rosada,SH, MSi menyatakan tidak takut mengahadapi hak interpelasi DPRD yang disampaikan sekretaris Komisi C Muchsin Al-Fikri, terkait d

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Demi Kepentingan Masyarakat Walikota Tidak Takut Interpelasi DPRD
Demi Kepentingan Masyarakat Walikota Tidak Takut Interpelasi DPRD

Walikota Bandung H. Dada Rosada,SH, MSi menyatakan tidak takut mengahadapi hak interpelasi DPRD yang disampaikan sekretaris Komisi C Muchsin Al-Fikri, terkait dengan bungkamnya Walikota Bandung mengenai lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang akan digunakan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini disampaikan Walikota pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kota Bandung di Plaza Balaikota, Jl. Wastukancana, Selasa (2/5/06). Dihadiri unsur Muspida, sejumlah anggota DPRD, pejabat public dan para pelajar.

 “Dalam kesempatan ini  saya laporkan kepada warga Kota Bandung, atas ancaman seorang anggota DPRD yang akan menginterpelasi Saya, karena menurutnya, walikota bungkam untuk menyebutkan nama lokasi calon TPA Kota Bandung. -- Saya tidak takut diinterpelasi oleh seorang anggota DPRD Kota Bandung,  karena semua itu,  saya lakukan demi kepentingan masyarakat,” ujarnya dengan nada tinggi

Untuk mencari tempat pembuangan sampah, dijelaskan walikota, semula dirinya sangat transparan. Namun sejumlah lokasi TPA yang ditawarkan warga Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi  kepadanya,  ternyata tidak satu pun yang dapat direalisasikan. Karena terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yakni dengan adanya intervensi dari berbagai pihak, yang hanya mementingkan kepentingan untuk pribadinya. Sehingga ia pun sepakat dengan Bupati Bandung dan Walikota Cimahi, dalam mengupayakan 3 lokasi calon TPA dengan cara istilah Bupati Bandung,  tidak gareuwah. Artinya tidak menyampaikan terbuka, demi untuk kepentingan masyarakat Kota Bandung

 Dada meminta dan mempersilahkan kepada Mukhsin, apabila tidak tahu menahu tentang bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi, untuk datang ke Walikota Bandung, Bupati Bandung dan Walikota Cimahi, menanyakan apa yang dilakukan oleh ke 3 kepala daerah ini.

“Jangan hanya bisa ngomong saja. Padahal saat ini Pemerintah Kota Bandung pada hari ini dan seterusnya  sedang mengupayakan bagaimana  menanggulangi keluarga miskin di Kota Bandung ini,”ucap Dada, seraya menambahkan  saat peresmian rumah kumuh datang pun saudara Mukhsin tidak. “Dia hanya ngomong saja. Diajak oleh Walikota Bandung tidak mau,”kata Dada lagi, masih dengan suara nada tinggi.

Sebetulnya, menurut walikota, -- respon terhadap anggota DPRD Kota Bandung yang bernama Mukhsin, seharusnya tidak ditanggapi Walikota langsung. Tapi cukup kepala dinas saja. Tapi mungkin juga kepala dinas belum berani, walaupun demi kepentingan rakyat. Sehingga Walikota harus langsung turun tangan.

“Kita jangan berpura-pura demi rakyat, padahal hanya ngomong saja untuk popularitas. Kalau kita sayang anak-anak dan sayang guru-guru harus dibuktikan. Saya membuktikan itu demi warga kotaBandung, demi guru dan demi anak-anak, agar Kota Bandung sesuai dengan perencanaan kita di tahun 2008, Tujuh program prioritas selesai semuanya. Paling tidak mendekati prosentase yang kita capai,”ucap Dada.

Pada kesempatan itu Walikota Bandung juga membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), selanjutnya juga menerima Persib Usia 15 tahun (Haornas), --  yang meraih prestasi sebagai juara pertama tingkat Jawa Barat.

Tim yang dimanejeri Drs. Priana Wirasaputra, MM, mendapatkan undangan khusus dari Walikota Bandung untuk menyaksikan pertandingan Persib senior menghadapi PSIM Yogyakarta di Stadion Siliwangi Bandung sore ini.

Dalam kesempatan ini, walikota menyampaikan informasi, akan diterimanya penghargaan penuntasan wajar dikdas “Widya Krama Pendidikan Tahun 2006” dari Mendiknas, 4 Mei 2006 mendatang. Disampaikan pula ucapan terimakasih dan rasa bangga atas kemenangan Tim Persib Yunior usia 15 tahun pada acara Haornas 26 April 2006, rangking pertama di bawah juara umum MTQ ke 28 Tingkat Jawa Barat di Kota Bekasi (Juara II) serta kemenangan Tim Voli Artdeco Sampurna Jawa Barat Tingkat Nasional.

Walikota juga menyerahkan bantuan pendidikan dari BAZ, senilai Rp.250 juta untuk 885 anak keluarga kurang mampu dan terancam putus sekolah. Besarnya bantuan bervariasi dari Rp.150 sampai Rp.300 ribu. Sedangkan untuk  peningkatan kesejahteraan guru dan guru bantu, berdasarkan peraturan pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, harus dikonsultasikan ke pemerintah pusat, bantuan diberikan kepada guru bantu dan magang, selama yang bersangkutan  belum diangkat menjadi PNS, termasuk tenaga kontrak dan honorer. Selain itu, diserahkan pula SK kenaikan pangkat 2.380 PNS di  lingkungan Pemkot Bandung.

Walikota juga menginformasikan, angka kelulusan siswa  di Kota Bandung setiap tahunnya,  meliputi SD sebanyak 37.400 orang, SLTP (34.700) dan SMU (35.600). Sedangkan bagi mereka yang tidak melanjutkan sekolah, perlunya perhatian dan kepedulian semua pihak termasuk pengusaha, untuk membuka peluang dan membuka lapangan kerja.