Tim Sosialisasi PLTSa Gedebage Dipastikan Gerak Juli 2007

Meski masih dalam langkah persiapan, kebijakan Pemerintah Kota Bandung dalam penanganan sampah kota dengan membangun pembangkit tenaga listrik tenaga sampah (PL

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Tim Sosialisasi PLTSa Gedebage Dipastikan Gerak Juli 2007
Tim Sosialisasi PLTSa Gedebage Dipastikan Gerak Juli 2007

Meski masih dalam langkah persiapan, kebijakan Pemerintah Kota Bandung dalam penanganan sampah kota dengan membangun pembangkit tenaga listrik tenaga sampah (PLTSa), adalah harapan yang yang harus diwujudkan. Tekad dan komitmen ini, bukan berarti kurang menghargai adanya protes sebagian masyarakat yang masih menolak, akibat kurangnya pemahaman dan mengerti permasalahan yang dihadapi.

â€Ini tetap harus kita hargai. Dan ini sudah tugas kita untuk memberikan pemahaman yang benar kepada mereka. Bahkan ini memacu kita untuk berupaya maksimal, meminimalisir kemungkinan dampak negatifnyaâ€, kata Kepala Bappeda Kota Bandung, Drs H Tjetje Subrata SH, MM selaku ketua sosialisasi rencana pembangunan PLTSa Gedebage, di ruang rapat Bappeda Jalan Tamansari Bandung, Kamis (5/7/07).

Penanganan sampah di Kota Bandung, dikatakan Tjetje, bukanlah hal yang bisa disepelekan. Menurutnya, mungkin di dunia baru pertama terjadi, sampah bisa membunuh lebih seratus orang.  Untuk itu Pemkot sebagai institusi yang mempunyai kewenangan, wajib membangun infrasturktur pengelolaan sampah. Tentunya selain memiliki masa pakai lama dan jangka panjang, juga aman dan ramah linkungan. Namun yang pasti, harus memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat banyak. 

â€Harus kita pahami benar, produksi sampah kota Bandung sangatlah besar. Sementara ketersediaan lahan kita sangatlah terbatas, dan kita tidak bisa menggantungkan selamanya pada daerah lain. – Jadi PLTSa ini adalah solusi penanganan sampah jangka panjang, bukan sementaraâ€, kata Tjetje.

Kelancaran dan terwujudnya pembangunan PLTSa, menurutnya, sangatlah tergantung dari upaya sosialisasi, itupun jika masyarakat mau membuka hati, siap berfikir jernih dan positif serta mau menerima imformasi yang disampaikan.  â€Perbedaan pemahaman adalah wajar, bahkan akan lebih memperkaya kita untuk langkah perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaannyaâ€, ungkapnya.  

Sosialisasi dikatakan Tjetje, terbagi dalam 3 tahapan. Dilaksanakan selama 6 bulan, mulai Juli sampai Desember 2007. Sedangkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan sosialisasi, Tim yang beranggotakan  seluruh SKPD di lingkungan Pemkot Bandung didukung Tin Konsultasi ITB dan Pengembang PT Bandung Raya Indah Lestari (PT BRIL) ini, akan dilengkapi buku panduan. Meliputi materi kebijakan penanganan sampah, sistem manajemen pengelolaan sampah, hasil studi kelayakan (FS), tanggungjawab sosial perusahaan dan hasil analisa dampak lingkungan (Amdal) yang Juli ini sudah dalam tahap penyelesaian. (www.bandung.go.id)