Latsar Teknik Mengemudi Penhard Kota Bandung

Mengendarai di luar jalan raya, apakah itu di jalan tanah, lumpur, pasir, sungai atau batuan, sangat memerlukan ketrampilan tidak hanya teori tapi juga praktek

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Latsar Teknik Mengemudi Penhard Kota Bandung
Latsar Teknik Mengemudi Penhard Kota Bandung

Mengendarai di luar jalan raya, apakah itu di jalan tanah, lumpur, pasir, sungai atau batuan, sangat memerlukan ketrampilan tidak hanya teori tapi juga praktek lapangan. Bagi para Off Roader pemula, banyak orang pendapat, cukup dengan hanya memiliki pengetahuan mengoperasikan gigi verseneling dan low dan ratio gears saja. Padahal, untuk mengemdarai kendaraan di medan off road dengan aman dan berhasil, membutuhkan lebih banyak teknik dan pemahaman dan pengalaman yang bersifat sangat kasuistik.

Berkaitan dengan ini, penggemar hardtop (Penhard) Bermartabat yang beranggotakan mayoritas para pejabat publik di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, melakukan Pelatihan Teknis Dasar Mengemudi (Basic Trainning Cours) selama 1 hari di kawasan perkebunan Pines Gunung Puteri-Lembang Kabupaten Bandung, Sabtu (14/07/07). Diikuti 64 peserta dengan instruktur dari Off Road Paguyuban Jeep Bandung.

Mengemudikan Toyota Hardtop bagi anggota Penhard Bermartabat, dikatakan ketuanya, Drs H Sukarno MM yang Kepala Bawasda Kota Bandung, nampaknya selain kurang memahami kemampuan dan spesifikasi kendaraan, ketangguhan dan kelemahannya, juga masih banyak yang awam dalam teknis mengoperasionalkan segala kelengkapan yang melekat pada kendaraan di medan edventure.

â€Sering diantara kami anggota Penhard, baru dua atau tiga bulan sudah mengganti hardtopnya daripada melengkapi peralatan dan memahami fungsi-fungsinyaâ€, ungkap Sukarno.

Lebih lanjut dikatakan Sukarno, Off Road Penhard kelompoknya, tidak lebih dari sekedar kegiatan sampingan atau hobby. Namun tentunya harus dijalani dengan cara yang baik dan benar. â€Jika dilakukan dengan benar, kegiatan ini bisa memberikan manfaat termasuk adanya keharusan, semua hardtop anggota Penhard, harus mengikuti dan lulus uji emisi gas buang kendaraan, -- Jadi tidak cukup hanya memiliki pengetahuan dasar, teknik mengemudi atau etika dan peraturan sajaâ€,  tandas Sukarno.

Mengemudikan kendaraan dalam medan off road, dikatakan Prof Dr Ir Mulyo Widodo selaku instruktur, sangatlah berbeda dengan mengendarai  di medan on road (jalan beraspal). Dimedan off road, kendaraan lebih banyak menggunakan pengereman dengan mesin (engine breaking), juga penggunaan low-range gear ratio 4X4 selama off road.

“Keberhasilan dalam off roading yang harus diketahui pemula, adalah manakala melakukan perjalanan dengan low-range, jangan ragu-ragu untuk meningkatkan kecepatan secukupnya dan juga jangan menggunakan kecepatan berlebihan yang berdampak kerusakan pada mobilâ€, ujarnya.

Mulyo Widodo juga mengemukakan, kegiatan off road sebagaimana kegiatan aplikasi teknonolgi apapun, ibarat pedang bermata dua, bisa memberikan manfaat jika dipergunakan secara benar, namun sebaliknya, dapat menyebabkan bencana jika dipergunakan salah.

â€Kegiatan off road ini juga bisa memicu masalah sosial jika dilakukan dengan cara dan pendekatan yang salah. Tapi jika dilakukan secara benar, dapat menjadi sarana untuk menjalin komunikasi, interaksi saling menguntungkan dan rasa kekeluargaanrâ€, ujar Mulyo.

Karena menurutnya, selain yang dilakukan harus aman dan tidak merusak kendaraan serta mampu melewati rintangan dan jangan sampai tertahan (getting stuck), hal penting yang harus diperhatikan adalah,  jangan mengendarai melewati daerah yang tidak diperbolehkan atau belum dapat ijin dari pemilik lahan.  (www.bandung.go.id)