Walikota Bagikan 7.630 Parcel Lebaran

Memberi parcel atau bingkisan lebaran, umum diberikan bawahan kepada atasan atau rekanan kerja kepada pejabat. Kegiatan ini disinyalir kental dengan nuansa KKN,

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Walikota Bagikan 7.630 Parcel Lebaran
Walikota Bagikan 7.630 Parcel Lebaran

Memberi parcel atau bingkisan lebaran, umum diberikan bawahan kepada atasan atau rekanan kerja kepada pejabat. Kegiatan ini disinyalir kental dengan nuansa KKN, karena dilatarbelakangi adanya maksud dan harapan tertentu untuk melancarkan hubungan kerja atau bisnis. Namun dengan adanya larangan pejabat menerima parcel,  tradisi ini nampaknya mulai bergeser Bahkan di lingkungan Pemkot Bandung berbalik, sejak 3 tahun lalu pejabatlah yang harus memberi parcel kepada bawahannya.

Berkaitan dengan hal ini, Wali kota Bandung, H. Dada Rosada SH, MSi diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) DR. H. Edi Siswadi, menyerahkan 7.630 parcel lebaran kepada pegawai tertentu diantaranya para penyapu jalan, penggali kuburan, petugas pemadam kebakaran bahkan kaum dhuafa di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung, bertempat di Plaza Balaikota Jalan Wastukancana 2 Bandung, Senin (08/10/07).

Asisten Ekbang Kesra, Ir. Drs. H. Taufik Rakhman, MM selaku koordinator pelaksana mengemukakan, parcel tersebut dikumpulkan dari para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan unit kerja di lingkungan pemkot Bandung  sebanyak 4.570 paket, Badan Amil Zakat Kota Bandung yang diperoleh dari penyisihan 2,5 % gaji para pejabat struktural (1.800 paket dan uang tunai Rp. 229, 200 juta) dan Kelompok Bhakti Sosial pengusaha Bandung (KBSP) sebanyak 1.300 paket. Dimaksudkan sebagai wujud kepedulian sosial, berbagi kebahagiaan merayakan lebaran.

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan sekda, wali kota mengemukakan, dalam merayakan Iedul Fitri 1428 H/Tahun 2007, dirinya melihat, di kota Bandung masih banyak warga kota yang perlu dibantu. ”Pemberian bingkisan Idul Fitri bagi kaum dhuafa termasuk kepada para pegawai tertentu di lingkungan Pemkot Bandung ini, adalah bentuk tanggung jawab kita, agar mereka dapat merayakan Idul Fitri tanpa merasa tersingkir. Sehingga dapat merayakannya dengan wajar tanpa kehilangan suka cita,” ujarnya.

Wali kota juga mengingatkan, agar  warga kota jangan mudah terkecoh oleh pengemis, karena sebagian besar dari mereka memanfaatkannya sebagai mata pencaharian. Bantuan sebaiknya disalurkan untuk membantu panti-panti asuhan. ”Untuk itu, dalam rangka membebaskan Kota Bandung dari penyakit masyarakat dan penyakit sosial ini, Saya minta pihak terkait untuk segera melakukan  penertiban terhadap gelandangan dan pengemis termasuk para anak jalanan, ”ujarnya.

Selain itu, dirinya juga melihat dan merasakan, khususnya di kehidupan sosial, menunjukan kebangkitan moral yang sangat tinggi. Hal ini terukur dari tekad untuk menutup Saritem secara permanen ”Ini  suatu prestasi besar yang patut dicatat,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, terutama dalam upaya mendukung kinerja PD Kebersihan, Sekda menyerahkan 14 unit container, 2 dump truck, 25 armrol truck dan 1 wheel loader kepada PD Kebersihan dengan status pinjam pakai. Peralatan senilai lebih kurang Rp. 18 milyar ini. diterima Dirut PD Kebersihan, Drs. Awan Gumelar, MSi. ”Mudah-mudahan dengan tambahan peralatan ini, setidaknya bisa meminimalisir tumpukan sampah di TPS-TPS, meski itu pun baru 40 %. – Setiap tahun inginnya sih terus ditambah, tapi karena keterbatasan anggaran,sebetulnya dari awal inginnya multi years, pengadaan sekaligus kemudian dicicil untuk masyarakat,” kata Sekda.

Namun menurutnya, hal ini belum bisa dilakukan, karena regulasi pogram multi years nya belum ada, sehingga ditunda dari pada mengundang persoalan. ”Meskipun itu baik untuk percepatan pelayanan, jadi kita akhirnya pengadaan dicicil. Padahal kalo multi years , konsepnya bagus. Adakan sekaligus, kita tinggal mencicil. Yang pentingkan transparan dan tidak ada mark up” tuturnya. (www.bandung.go.id)