Peringatan HKN 43 Tahun 2007 Tk Kota Bandung Pemkot Bandung Jamin Pembiayaan Kesehatan Warga Miskin

Rumah sakit swasta terlebih rumah sakit pemerintah, diharapkan jangan sampai menolak pasien tidak mampu khususnya keluarga miskin warga Kota Bandung karena peme

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Peringatan HKN 43 Tahun 2007 Tk Kota Bandung Pemkot Bandung Jamin Pembiayaan Kesehatan Warga Miskin
Peringatan HKN 43 Tahun 2007 Tk Kota Bandung Pemkot Bandung Jamin Pembiayaan Kesehatan Warga Miskin

Rumah sakit swasta terlebih rumah sakit pemerintah, diharapkan jangan sampai menolak pasien tidak mampu khususnya keluarga miskin warga Kota Bandung karena pemerintah kota akan menjamin dalam hal back up pembiayaannya.

”Kemungkinan, kalau ada yang ditolak, itu datang dari luar kota karena kebijakan kabupaten dan kota berbeda. Tapi saya jamin, pemerintah kota menjamin dan bertanggungjawab bagi warga Kota Bandung yang betul-betul tidak mampu. – Kita sepenuhnya akan menanggung pembiayaan itu,”  tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswadi M.Si ketika dikonfirmasi usai melepas peserta gerak jalan sehat memperingati ke 43 Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2007 Tingkat Kota Bandung di Plaza Balaikota Jalan Wastukancana, Kamis (08/11/07).

Lebih lanjut dikatakan Sekda, Pemkot Bandung terus berupaya melakukan upaya maksimal, meningkatkan akses pelayanan kesehatan secara mudah bagi warga kurang mampu. Di Kota Bandung menurutnya, terdapat 330 ribu warga kurang mampu yang sangat terbentur dan kesulitan biaya pelayanan kesehatan. Untuk itu, sejalan dengan kebijakan pembangunan bidang kesehatan dengan target Bandung Sehat 2007, melalui bantuan walikota bidang kesehatan atau Bawaku Sehat, Tahun Anggaran 2007, Pemkot Bandung menganggarkan dana Rp. 5 milyar.

”Bagi warga kurang mampu, karena penyakit berat, biaya mahal, bisa dibiayai oleh kita sepenuhnya.  -- Tingal mengajukan saja kelengkapan administrasi. Mekanismenya nanti rumah sakit mengajukan klaim kepada pemerintah kota, melalui Dinas Kesehatan. -- Yang terpenting,  warga kita jangan sampai menderita, jangan sampai sama sekali tidak bisa berobat dan membiarkan penyakitnya gara-gara ketidak mampuan” ujarnya.

Sekda juga mengingatkan para camat dan lurah, untuk memperhatikan warganya yang kurang mampu, baik di bidang kesehatan, pendidikan sekaligus melakukan upaya maksimal, mendorong warganya  kearah yang lebih produktif sehinga mereka memiliki kegiatan usaha dan daya belinya meningkat.

Wali kota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si dalam sambutan stertulis menandaskan, kesehatan masyarakat menjadi syarat bagi terciptanya produkrifitas bangsa, mandiri dan kreatif. ”Kondisi masyarakat yang sehat dan kreatif harus diwujudkan. Tanpa dukungan SDM sehat, pencapaian Kota Jasa Bermartabat yang kompetitif tidak akan terwujud secara optimal. – Produktifitas penduduk miskin, dipastikan tidak akan memberikan nilai tambah terbentuknya individu dan keluarga berkualitas,” tandasnya.

Karena fluktuasi gejala penyakit endemis dan degeneratif, dirasakan cukup sulit diprediksi. Untuk itu, perilaku dasar berupa hidup bersih dan sehat, haruslah menjadi kekuatan preventif yang membudaya dan melembaga ditengah-tengah masyarakat. ”Untuk itu, saya minta seluruh komponen warga kota untuk menjadikan kepedulian terhadap alam dan lingkungan hidup sebagai kiat menuju kehidupan yang sehat dan berkualitas. Demikian halnya, kepada institusi penyelenggara pelayanan kesehatanpun, wali kota minta, untuk terus mengembangkan pola pelayanan yang lebih maju, profesional dan terjangkau.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes ) Kota Bandung, dr. H. Gunadi Sukma Bhinekas M.Kes mengatakan, kesehatan merupakan karunia Tuhan yang sangat berharga dan salah satu hak dasar manusia yang ikut menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Untuk itu menurutnya, akses dan fasilitasi layanan kesehatan bagi penduduk yang terbatas kemampuan  serta berpengetahuan dan berpendapatan rendah, perlu diperjuangkan secara terus menerus, diantaranya dengan mendekatkan akses pelayanan kesehatana dan memberdayakan kemampuan ekonominya.

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan sebagai investasi pengembangan SDM, menurut Gunadi, perlu terus dipromosikan melalui sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan stake holder.  ”Hal ini sejalan dengan tujuan peringatan HKN, yaitu meningkatnya kesadaran, semua komponen bangsa, komitmen dan dukungan nyata pemangku kepentingan termasuk sektor swasta dan dunia usaha, termasuk terwujudnya perilaku hidup bersih dan  sehat sebagai modal dasar menuju rakyat sehat,” ujarnya.

Gerak jalan sehat yang diikuti sekira .2000 peserta dari komunitas kesehatan, diantaranya jajaran Diskes dan puskesmas, rumahsakit swasta dsan pemerintah, lembaga pendidikan kesehatan dan kader-kader kesehatan. Dilepas Sekda Kota Bandung, menempuh jarak 4 Km dengan rute Start dari Balaikota Jalan Wastukancana, Pajajaran, Abdul Rifai, Cihampelas. Cicendo, Perintis Kemerdekaan (Viaduct) dan kembali finish di Balaikota.  (www.bandung.go.id)