Peletakan Batu Pertama PLTSa 8 Januari

BANDUNG, (PR).-Peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage, Kota Bandung, dijadwalkan 8 Januari 2008. Terkait hal it

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:33
Peletakan Batu Pertama PLTSa 8 Januari
Peletakan Batu Pertama PLTSa 8 Januari

BANDUNG, (PR).-
Peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage, Kota Bandung, dijadwalkan 8 Januari 2008. Terkait hal itu, Pemerintah Kota Bandung menargetkan proses pembebasan lahan dengan luas kira-kira 20 hektare akan tuntas sebelum jadwal tersebut.

Demikian diungkapkan Wali Kota Bandung Dada Rosada di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Sabtu (17/11). ”Diupayakan sebelum 8 Januari 2007, pembebasan lahan di lokasi pembangunan PLTSa sudah selesai,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan tentang keberatan sejumlah warga Gedebage terhadap pembangunan PLTSa tersebut, Dada mengatakan, itu adalah hal yang wajar. Namun, ia menegaskan, adanya protes dari sejumlah warga yang tidak setuju tidak menjadi halangan terhadap pembangunan PLTSa. ”Jika (PLTSa) tidak segera dibangun, persoalan sampah di Kota Bandung akan terus seperti sekarang ini,” tuturnya.

Apalagi, lanjut Dada, jumlah warga yang tidak setuju jauh lebih sedikit dibandingkan warga yang setuju. Oleh karena itu, pembangunan PLTSa akan tetap dilakukan dan harus segera dimulai.

Stadion

Dada mengatakan pula, setelah peletakan batu pertama pembangunan PLTSa, selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan stadion berskala internasional, juga di Gedebage. Peletakan batu pertama stadion, ditargetkan satu bulan setelah peletakan batu pertama PLTSa.

”Satu atau paling lama dua bulan dari peletakan batu pertama PLTSa, akan dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan stadion berskala internasional,” ucapnya. Saat itu, Dada berbicara di hadapan masyarakat Bandung, termasuk para bobotoh Persib yang menyaksikan acara hiburan di Lapangan Tegallega.

Biaya pembangunan stadion tersebut, menurut Dada, mencapai Rp 350 miliar. Sedangkan saat ini, dana yang sudah ada di pemkot baru Rp 80 miliar, ditambah Rp 210 miliar bantuan dari provinsi Jawa Barat.

”Kalau masih belum cukup, ya kita anggarkan lagi (dalam APBD). Mudah-mudahan dalam satu tahun, pembangunan stadion bisa selesai,” katanya. Ia sekaligus berterima kasih terhadap partisipasi warga Kota Bandung, khususnya warga Gedebage.

Mendengar rencana pembangunan stadion di Gedebage, para bobotoh langsung menyambut riuh ucapan wali kota. Bahkan seorang bobotoh bernama Ebet, langsung berteriak, ”Pak Dada, jangan hanya omong doang!” Mendengar teriakan itu, Dada langsung berkata, ”Kalau begitu, saya juga minta bobotoh ikut berpartisipasi. Mana iurannya, kadieukeun ayeuna, kadieukeun ayeuna!”

Menurut Dada, memiliki stadion berskala internasional, merupakan obsesinya sejak lama. ”Obsesi stadion internasional ini, adalah obsesi saya sejak dulu. Bukan hanya keinginan saya selama jadi wali kota,” katanya. (A-157)***