Bandung Kota Vokasional Wujudkan SDM Berkualitas dan Sejahtera

Terkait bidang pendidikan, selain dinyatakan sebagai kota vokasi atau kota pendidikan kejuruan di Jawa Barat, Kota Bandung di Tahun 2007 ini, kembali mempersemb

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Bandung Kota Vokasional Wujudkan SDM Berkualitas dan Sejahtera
Bandung Kota Vokasional Wujudkan SDM Berkualitas dan Sejahtera

Terkait bidang pendidikan, selain dinyatakan sebagai kota vokasi atau kota pendidikan kejuruan di Jawa Barat, Kota Bandung di Tahun 2007 ini, kembali mempersembahkan prestasi membanggakan, dengan diterimanya penghargaan Wajar Dikdas 9 Tahun dari Gubernut Jawa Barat, sehingga Bandung sudah 3 kali secara berturut-turut, menerima penghargaan sejak Tahun 2005.

. ”Penghargaan ini tidaklah akan hadir dengan sendirinya, jika tidak ada kesungguhan dari kita semua. -- Jadi tidak ada kata lain bagi pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan SDM dan kesejahteraan, yaitu hanyalah dengan mewujudkan pendidikan yang baik,” kata Wali Kota Bandung H. Dada Rosada SH, MSi dalam kesempatan membuka resmi Pekan Oalah Raga Pendidikan Nonformal dan Informal (Porseni PNF-IF) Kota Bandung, di SOR Saparua Jalan Saparua, Sabtu (15/12/07),

Acara dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Drs. H. Odji Mahrodji, Kepala Disdik Jawa Barat diwakili Kasubdin PLS, Hadianto, para penilik PLS kecamatan dan sejumlah kepala sekolah.  

Kota Bandung dikatakan walikota, selain dikenal sebagai kota pendidikan, di bidang olah dan seni, juga dikenal sebagai kota gudangnya para atlet, seniman dan budayawan. Karena kontribusinya yang besar, di Tahun 2006, Koni Jawa Barat juga telah memberikan penghargaan kepada Kota Bandung, sebagai penyumbang terbanyak atlet berprestasi baik ditingkat regional Jawa Barat, nasional maupun internasional. ”Sebuah prestasi, hanyalah dapat diraih dengan kerja keras dan keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Sikap dan pemahaman ini sperti ini, menurutnya, perlu diperhatikan karena merupakan cerminan manusia yang berbudaya, manusia yang menjunjung tinggi kehormatan dan harga diri.  ”Karenanya kegiatan Porseni PNF-IF tidak boleh mengabaikan kejujuran dan sportifitas,” ujarnya pula.

Porseni PNF-IF yang menurut Dinas Pendidikan Jawa Barat, adalah pertama di Indonesia, ditegaskan wali kota, perlu terus lanjutkan. Karena di Kota Bandung menurutnya, masih banyak potensi pemuda dan masyarakat Bandung di bidang olahraga dan seni budaya yang belum tersentuh baik oleh organisasi resmi maupun lembaga  formal.

            Melalui kegiatan ini pula, wali kota mengharapkan, dapat terjaringnya atlet berpotensi untuk kemudian dibina  dan dikembangkan, sehingga menambah daya dorong dalam mewujudkan Bandung berprestasi dibidang olah raga Tahun 2008.  Kegiatan inipun menurutnya, sekaligus menjadi sarana evaluasi para pembina untuk menilai kekurangan dan kelebihan atelet-atletnya.

Wawan Dewanta selaku ketua penyelenggara mengemukakan, Porseni dilaksanakan selama 5 hari mulai 15 a.d 19 Desember 2007,  meliputi pertandingan olah raga dan seni serta pameran kratifitas dan keterampilan yang merupakan produk unggulan kecamatan. Untuk olahraga diikuti lebih kurang 2.000 atlet, tediri dari cabang bulutangkis 312 atlet, tennis meja (234), bola voli (368), gerak jalan (780) dan futsal (324). Peserta seni 4.815 orang. Sedangkat tempat kegiatan, dilaksakan di 3 tempat, yaitu di SMA Negeri 8 Buahbatu, SOR Saparua dan Lodaya. Kepada para pemenang, panitia akan memberikan medali dan  piagam serta uang pembinaan bantuan dari Zainal yang mantan anggota DPRD Jabar dan pembina olahraga dari PLN. Sedangkan wasit dan penilai, dibantu Ikatan Guru Olah Raga dan sejumlah tokoh seni yang sudah mempunyai reputasi tidak diragukan lagi.

            Tujuan dari kegiatan Porseni ini, dikatakan Wawan, dimaksudkan, untuk menggali potensi pemuda dan masyarakat termasuk pengelola pendidikan formal dan informal yang jumlahnya cukup banyak., sekaligus upaya meningkatkan kinerja para penilik PLS di 30 kecamatan, sehingga tercipta kegiatan yang lebih inovatif. Namun ia menyayangkan, masih ada aparat kewilayahan dalam hal ini camat yang kurang memberikan perhatian. (www.bandung.go.id)