Kota Bandung Ingin Bangkit Dengan Kekuatan Umat

Bandung Kota Bermartabat yang agamis, beradab dan punya ajen di masyarakat, berarti se-ia se-kata, perbuatan dan tindakan pengambilan kebijakan, senantiasa meng

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Kota Bandung Ingin Bangkit Dengan Kekuatan Umat
Kota Bandung Ingin Bangkit Dengan Kekuatan Umat

Bandung Kota Bermartabat yang agamis, beradab dan punya ajen di masyarakat, berarti se-ia se-kata, perbuatan dan tindakan pengambilan kebijakan, senantiasa mengedepankan hati nurani, menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran agama, sehingga menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral.

”Dampak positif dari Bandung Agamis, masyarakat akan terhindar dari perbuatan radikal, ekstrim, eksklusif, rasa benar sendiri dan merasa hebat. Selain itu, akan terbinanya masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya,” kata Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Drs. H. Akhmad Suherman, dalam acara dialog Jaring Aspirasi dan Partisipasi Masyarakat (Jasmara) Agama antara Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada SH, MSi dan para ulama, di Pusdai Jawa Barat Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (05/11/07).  Ditandai pemberian bantuan kepada 10 ormas keagamaan, diantaranya kepada DMI, FPI, PUI, Sarikat Islam Persatuan Muslim Indonesia dan  Generasi Muda Islam. 

Dihadiri Anggota DPRD, Drs. H. Yod Mintaraga, Dandim 0618/BS Bandung, Letkol. TNI. Arm. Dwi Jati Utomo, Ketua MUI Kota Bandung, KH. Miftah Faridl, para pimpinan ormas Islam diantaranya Persis, NU, Muhammadiyah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bandung, Drs. H. Buchori Muslim dan undangan lainnya.

Ketua MUI Kota Bandung mengatakan, Tahun 2008 Kota Bandung mempunyai  sebuah proyek besar gagasan Wali Kota Bandung, yaitu Bandung agamis 2008 yang merupakan gagasan walikota, hasil proses pemikiran dan diskusi dengan berbagai pihak, termasuk MUI Kota Bandung.

Kota Bandung selain memiliki jumlah umat Islam yang besar,  juga kaya dengan ormas Islam, masjid dan  lembaga-lembaga keagamaannya, dan yang paling membahagiakan memiliki Wali Kota yang sayang kepada ulama dan disayangi ulama. Namun, tercapainya Bandung Agamis 2008 menurutnya, sangatlah tergantung dari peran para tokoh agama termasuk para ulama Islam, karena tidak bisa diselesaikan hanya oleh muspida dan jajarannya.

”Ini adalah sebuah tantangan bagi lembaga-lembaga keagamaan membangun Bandung yang bermartabat, yang beberapa tahapnya telah dilalui dari satu sampai enam dan yang ketujuh Bandung agamis harus lebih sukses lagi. Sungguh Tahun 2008 harus menjadi Bandung yang agamis” ujarnya

Menurut Miftah, Kalau Bandumg Agamis tidak sukses, yang akan menjadi sorotan  bukan hanya walikota saja, tetapi juga para  ulama yang kehariannya bergelut menyampaikan dakwah.

 Untuk sebagai upaya mendukung sosialisasi Bandung Agamis,  wali kota telah membagikan buku berjudul ”Panduan Hidup” kepada para ulama. Bukan yang isinya koleksi hadis dan ayat tentang akhlak tersebut,  selanjutnya  untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Walikota dalam sambutannya mengatakan, aspirasi yang diperolah dari Jasmara Agama selanjutnya akan dibahas dan dirumuskan bersama, bahkan kalau perlu dibicarakan melalui seminar atau semi loka, untuk kemudian, hasilnya dapat  diimplementasikan guna kepentingan bersama.

Walikota menginginkan, Bandung bangkit dengan kekuatan umat yang besar, tidak saja kuantitas tapi juga kualitasnya. ”Saya punya optimisme tinggi, dengan tugas pokok pemerintah, sumua permasalahan yang dihadapi Kota Bandung, melalui tujuh program prioritas, Insya Allah akan terselesaikan,” harapnya. (www.bandung.go.id)