Koperasi dan UKM Bagian Penting Membangun Ekonomi Kota

Gerakan koperasi saat ini, sudah menjadi penggerakan ekonomi kerakyatan yang cukup handal. Di Jawa Barat, sedikitnya terdapat 76 % dari 22.520 koperasi yang per

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Koperasi dan UKM Bagian Penting Membangun Ekonomi Kota
Koperasi dan UKM Bagian Penting Membangun Ekonomi Kota

Gerakan koperasi saat ini, sudah menjadi penggerakan ekonomi kerakyatan yang cukup handal. Di Jawa Barat, sedikitnya terdapat 76 % dari 22.520 koperasi yang perkembangannya dinyatakan aktif. Prestasi ini, karena peran dan upaya Pemerintah dengan memberikan keleluasaan kepada KUKM untuk memperoleh kredit sampai Rp. 500 juta. Bahkan jaminan dijamin pemerintah sampai 70 %. Tetapi ini bukanlah pekerjaan yang ringan manakala koperasi dalam pengelolaannya tidak siap.

”Khususnya Kota Bandung saya bangga karena antara koperasi, UKM, Kadin dan Dekopin, sudah cukup harmonis, apalagi dipayungan  oleh kebijakan-kebijakan yang tegas dari Pak Wali Kota dan aparatnya,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Jawa Barat, Mustofa Jamaludin dalam acara temuwicara Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si dengan 750 dari lebih 1.000 perwakilan pengurus koperasi Kota Bandung, bertempat di Pendopo Jalan Dalem Kaum Bandung, Senin (10/12/07).

Sejalan dengan keinginan pengembangan usaha yang terstruktur dan dinamis, lebih lanjut Jamaludin mengatakan, koperasi janganlah selalu dijadikan anak bawang di dalam peraturan perekonomian. Karena, dirinya meyakini, bahwa yang sekarang tegak bisa menyekolahkan anak, yang mempunyai usaha saat ini, semuanya berkaitan dengan koperasi. ”Kita harus meyakini, bahwa gerakan koperasi di Kota Bandung, akan menjadi barometer perkembangan koperasi di Indonesia. Kita juga harus yakin, bahwa,” tandasnya.

Menurutnya Kota Bandung telah berupaya dan konsisten melaksanakan amanah UU Nomo 25 Tahun 1992, yang subtansinya diantaranya, Pemkot wajib mendorong, melindungi perkembangan koperasi. ”Apa yang telah dilakukan Walikota Bandung, H. dada Rosada, sudah pada dasar-dasar yang paling bermakna bagi perkembangan koperasi Kota Bandung. sehingga Bandung dinobatkan menjadi Kota Koperasi,” ujarnya.

Dari hampir 413 kabupaten/kota, kota yang dinobatkan sebagai kota koperasi di Indonesia, disebutkan Jamaludin, baru ada 6 kota di Indonesia yang dinyatakan sebagai Kota Koperasi, satu diantaranya adalah Kota Bandung. ”Prestasi ini, karena Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan dan memajukan koperasi termasuk komitmen kuat pengelola dan anggota serta dukungan kepercayaan dunia usaha dan perbankan.  -- Kondisi ini telah menjadikan koperasi dan usaha kecil menengah berkembang menjadi kekuatan ekonomi kota Bandung,” ungkapnya.

Kepala Dinas Koperasi Kota Bandung, Hj. Hibarni Andamdewi mengemukakan, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan  jaringan silaturahmi pemerintah kota dengan gerakan koperasi sekaligus menampung aspirasi dan partisipasi masyarakat gerakan koperasi, khususnya dalam menumbuhkembangkan Koperasi dan UKM serta , membangun sinergitas antar koperasi  dan UKM, BUMN dan BUMD menuju Bandung Kota jasa Bermartabat.

Acara ditandai penyerahan MoU bantuan modal bergulir dari BUMN, BUMD dan  perbankan, diantaranya Bank Jabar Tamansari kepada 2 UKM ( UKM Distro dan UKM Konveksi) sebesar Rp. 80 juta; Bukopin Cabang Bandung sebesar Rp. 5 milyar kepada 2 koperasi, yaitu Koperasi Karyawan Bukopin Cipta Mandiri sebesar Rp 3 milyar dan KSU Rikrik Gemi Rp. 2 milyar;  PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp. 140 juta kepada 2 UKM, masing-masimg  UKM Ika Jaya (teknik dan karet) a/n Suprayitmo sebesar Rp 40 juta, UKM Panca Karya Mandiri Rp. 50 juta, UKM Kurnia Jaya (sepeda mini) sebesar Rp. 50 juta; PT. Perum Perumnas Wilayah IV Jabar sebesar Rp. Rp. 10 juta kepada UKM PD Kurnia; PT. Jamsostek Wilayah IV Jabar  sebesar Rp. 5 juta kepada UKM Genia Studio (miniatur perahu).

Dalam kesempatan ini, wali kota juga menyerahkan SK Dana Bergulir P3KUM Pola Konvendional Syariah dan Sektoral dari Kementrian Koperasi dan UKM kepada 8 koperasi Rp. 1,1 milyar. ( Koperasi Kredit Tunas Harapan, KSU Margasenang, Koperasi Pedagang Besi Sumber Rejeki, KSU Mitra Sejahtera, KSU Amanah, Koperasi Rukun Warga Pedagang Pasar Kosambi, KSU Araudi.

Keberadaan gerakan koperasi di Kota Bandung, dikatakan wali kota, saat ini telah menjadi bagian penting dalam upaya membangun perekonomian kota yang tanggung berdaya saing tingi sehingga posisinya tidak tergantikan oleh lembaga ekonomi manapun. Bahkan saat krisis moneter di Tahun 1997, menurutnya, karena kegiatannya berbasis ekonomi kerakyatan, koperasi dan UKM tidaklah  banyak terpengaruh.

”Atas dasar ini, maka dalam pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung, masih menjadikannya dinas dengan nama Dinas Koperasi, UKM dan Industri Perdangan.   -- Karena itu saya berharap, seluruh stakeholder pelaku usaha koperasi dan UKM, untuk meningkatkan profesionalismenya, membangun jaringan usaha yang lebih solid termasuk membangun kemitraan baik dengan BUMN, BUMD dan kalangan perbankan,”ungkapnya.  (www.bandung.go.id)