Selain Kegiatan Olahraga, Taman Kota dan RTH Kawasan SOR Saparua Bandung Tak Diijinkan Berubah Fungsi

Kawasan sarana olah raga (SOR) Saparua Jalan Saparua Bandung termamsuk Taman Maluku, selain  sebagai ruang terbuka hijau, mempunyai keterkaitan dengan sejarah

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Selain Kegiatan Olahraga, Taman Kota dan RTH Kawasan SOR Saparua Bandung Tak Diijinkan Berubah Fungsi
Selain Kegiatan Olahraga, Taman Kota dan RTH Kawasan SOR Saparua Bandung Tak Diijinkan Berubah Fungsi

Kawasan sarana olah raga (SOR) Saparua Jalan Saparua Bandung termamsuk Taman Maluku, selain  sebagai ruang terbuka hijau, mempunyai keterkaitan dengan sejarah kehidupan Kota Bandung masa lampau sehingga keberadaanya akan tetap dipertahankan, meski banyak pihak yang menginginkan perubahan fungsi untuk kegiatan lain.

”Saya selama menjadi walikota, tidak akan mengijinkan tempat ini untuk kegiatan apapun selain untuk kegiatan olahraga dan ruang terbuka hijau, taman kota dan hutan kota. -- Mudah-mudahan di anggaran yang akan datang kita bisa melakukan perubahan dan menata kembali tempat ini lebih baik lagi. Jadi nantinya Saparua akan kita istirahatkan dulu,” ungkap wali kota dalam acara silaturahmi Wali Kota Bandung bersama 3.000 guru se Bandung Barat, Senin (21/01/08).

SOR dan GOR Saparua dikatakan walikota. nyaris tidak pernah berhenti dipakai kegiatan warga kota Bandung.  Bangunan yang menurutnya multi fungsi ini, sejak dirinya masih kecil, banyak dipakai berbagai kegiatan baik kegiatan keagamaan, kegiatan seni budaya, olahraga atau juga pameran dan bazaar tahunan.

Tanah yang disebutnya sebagai milik Pemerintah Kota Bandung dan bangunannya milik Pemerintah Jawa Barat khususnya Dinas Pendidikan,  dikatakannya, saat ini ada upaya dari Pemerintah Propinsi Jabar yang ingin membangun gedung badminton bertaraf internasional. Dirinyapun telah mengijinkan sepanjang tidak menambah tapak sedikitpun. ”Jadi bangunan ini tetap seperti ini, silahkan tingkatkan kualitasnya sesuai dengan ketentuan, tapi tidak boleh menambah bangunan baik ke kiri, ke kanan ataupun kedepan. Posisi dan suasananya tetap seperti ini,” ujarnya.

Menyinggung keberadaan Taman Maluku yang disebelah Utaranya terdapat sarana tenis lapangan yang juga merupakan bagian dari taman, rencananya akan dikembalikan pada kondisi semula. ”Mudah-mudahan pada Maret 2008, rencana kita membangun SOR terpadu di Gedebage, sudah kita mulai peletakan batu pertamanya. -- Sarana tennis lapangan ini juga bisa pindah ke sana. Jadi nantinya, Taman Maluku hanya taman yang indah tidak ada satupun bangunan di sana,” tandasnya..

 Pemkot Bandung dikatakannya, sudah sangat siap membangun SOR Gedebage termasuk pembangunan PLTSa Gedebage, tinggal mengajak sebagian warga Gedebage yang masih belum menyatakan siap dan menerima penjelasan baik buruknya dan manfaatnya PLTSa bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini Pemkot telah berupaya menjelaskan.

Terkait penanganan sampah  dengan penerapan teknologi tinggi PLTSa, walikota kembali menegaskan, dirinya tidak mau lagi, di Bandung terjadi musibah kedua kalinya. Karena kalau Bandung terjadi musibah kedua dan tidak ada upaya menanggulanginya sampai tuntas, berarti sama saja dengan keledai, yaitu mengulangi kesalahan yang sama.

”Tentunya kita tidak mau dikatakan seperti keledai. -- Kalau lah ada ketidak percayaan kepada pembuat studi kelayakan atau amdal yang dibuat ITB, secara lembaga berarti kita tidak percaya kepada bangsa kita sendiri, padahal ITB telah dipercaya ratusan tahun lalu. Saya sangat yakin, ITB tidak akan mengorbankan lembaganya dengan studi kelayakan atau amdal yang dibuatnya.  Demikian juga PT BRIL selaku pengembang, saya yakin tidak akan  mengorbankan biaya yang besar  dan namanya tercoreng,  karena mereka juga adalah warga Bandung yang peduli kepada kota dan warga Bandung,” tandas wali kota.

Membangun PLTSa menurutnya, sama pentingnya dengan membangun lingkungan hidup. ”Menyelamatkan alam ini adalah perintah Allah SWT kepada kita sebagai umatnya termasuk melaksanakan perintah-perintah dan hukum positif.  Kita juga tidak mau kota kita hancur akibat laknat karena kita merusaknya. -- Sekarang kita sudah bersepakat untuk membangun Bandung bermartabat yang agamis yang sekaligus babarengan ngabangun pendidikan, kesehatan, kemakmuran, lingkungan hidup, seni budaya, olahraga, ucapnya. (www.bandung.go.id)