7 Prioritas Pembangunan adalah Kebutuhan Masyarakat

Karang Taruna Kota Bandung sebagai mitra Pemerintah <?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" />Kota (Pemkot) Bandung

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
7 Prioritas Pembangunan adalah Kebutuhan Masyarakat
7 Prioritas Pembangunan adalah Kebutuhan Masyarakat

Karang Taruna Kota Bandung sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, senantiasa  mendampingi dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat di tingkat kewilayahan, membantu menuntaskan sejumlah permasalahan kota, termasuk masalah penyandang cacat, bayi terlantar dan persoalan sosial lainnya.

“Jadi jangan kaget kalau dimana ada lurah, ada karang taruna. Dimana ada camat, ada karang taruna, dimana ada Walikota, karang taruna juga ada. ,” ujar Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi, dalam acara Rapat Kerja Karang Taruna Kota Bandung Tahun 2008, di Gedung Serba Guna Balaikota Bandung, Selasa (12/02/08).

Tanpa menafikkan dan mengurangi eksistensi organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan lainnya, Walikota mengakui jika Karang Taruna berbeda dengan organisasi lainnya. Dukungan karang taruna terhadap kesuksesan pelaksanaan 7 (tujuh) program prioritas pembangunan sangat dibutuhkan, terlebih lagi karena tujuh program tersebut sesungguhnya merupakan kebutuhan masyarakat Kota Bandung.  “Tujuh program prioritas itu suatu kebutuhan. Kalau masyarakat tidak semuanya hafal, wajarlah. Tetapi sesungguhnya, semua masyarakat sudah melakukannya dalam kesehariannya. Salah satunya, di bidang pendidikan. Pendidikan itu, semua orang butuhkan dan kita sedang perbaiki, tingkatkan dengan target Bandung Cerdas 2008, minimal SMA. Jadi, sesungguhnya, masyarakat membutuhkan, melakukan, bahkan meminta kepada Pemerintah Kota Bandung untuk memenuhi tujuh bidang tersebut,” tandas Walikota. 

            Rapat kerja, kata Walikota, dimaksudkan untuk membicarakan hal-hal yang sudah dilakukan dalam bentuk evaluasi, apa-apa saja yang sudah dilakukan dalam melaksanakan program-program kerja organisasi. Termasuk kehadiran para kader dan pengurus karang taruna dalam setiap kegiatan pembangunan pun menjadi bagian dari evaluasi yang menurut walikota harus diperhatikan. “Jadi, saya minta, bukan hanya hadirnya saja, tetapi juga mengikuti. Jadi ini pentingnya kita mengevaluasi kinerja selama ini, sudah sampai di mana. Karena karang taruna dibentuk kan kepentingannya untuk anggotanya sendiri dan masyarakat, pemerintah. Kepentingan  pemerintah juga berarti kepentingan masyarakat.  Jadi bermitra dengan pemerintah berarti bermitra dengan masyarakat,” tandasnya.   

            Merespon pernyataan Ketua Karang Taruna Kota Bandung, Aat Safaat yang mengharapkan Pemkot Bandung  mengakomodir program-program karang taruna APBD akan datang sebesar Rp. 200 juta, walikota berjanji akan menyangggupi. “Saya bisa tambah, sepanjang ini dimanfaatkan untuk memberdayakan karang Taruna dan masyarakat,” ujar Walikota yang langsung disambut riuh hadirin.

Jika ada pendapat bahwa untuk mensejahterakan masyarakat, karang taruna harus sejahtera dulu, walikota mengaku tidak akan menyalahkan. Namun ia tidak sependapat jika hal tersebut diterapkan dalam lingkup pemerintahan. “Kalau Karang Taruna dan masyarakat kita urus dulu,  itu betul, normatif prosedurnya seperti itu. -- Jadi, urus rakyat dulu. Karena toh pemerintah digaji oleh rakyat, jadi uang rakyat untuk rakyat. -- Saya tidak mau kita berbicara urus kita dulu, baru yang lain. Jangan. Urus rakyat, baru kita juga kebagian. Yang paling gampang, contohnya, kalau kita punya dana 1 milar, untuk kegiatan kemasyarakatan bisa buat jalan, sekolah, pemerintah pun masih kebagian honor. Tapi kalau 1 milyar itu dikorup oleh pemerintah, rakyat moal kebagean. Rakyatnya celaka, aparatnya juga celaka. Oleh karena itu, melalui visi Bandung Bermartabat, aparatur diingatkan diantaranya agar tidak melakukan korupsi, selain juga hal ini dilakukan melalui adanya penandatanganan pakta integritas,” tandas Walikota. 

            Dalam kesempatan tersebut Walikota juga menyinggung peristiwa meninggalnya 10 jiwa pada saat konser musik Sabtu lalu. “Jatuhnya korban ini sangat membuat kita prihatin, apalagi orang tuanya. Ada orang tua yang punya anak satu laki2, yang juga meninggal dalam peristiwa tersebut. Ini jangan terulang lagi,” ucapnya. 

            Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara Rapat Kerja Karang Taruna Kota Bandung Tahun 2008, menjelaskan bahwa raker bertujuan untuk mengimplementasikan strategi dan konsesi pokok-pokok program strategis karang taruna kota bandung tahun 2008. Selain itu, memberikan arah dan pedoman bagi pengurus karang taruna kota bandung dalam menyelenggarakan program kerja untuk memantapkan tugas pokok dan fungsi karang taruna. “Dan ketiga, membangun komitmen warga karang taruna kota bandung dalam mengimplementasikan bentuk-bentuk kegiatan karang taruna yang sinergis dengan program pemerintah kota bandung dalam berbagai tingkatan, dalam mewujudkan bandung sebagai kota jasa yang bermartabat.”

            Di akhir acara yang dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bandung DR. H Edi Siswadi, sejumlah pimpinan SKPD, Ketua Karang Taruna jawa Barat, Ketua Karang Taruna Kota Bandung, serta ratusan pengurus dan kader Karang Taruna Kota Bandung tersebut, Walikota menantang kader Karang Taruna untuk menjelaskan akronim dari Bandung Bermartabat, 6 (enam) misi Kota Bandung, 7 Program Prioritas Pembangunan Kota Bandung dan 5 (lima) gerakan Lingkungan Hidup, yang berhasil dijawab oleh empat orang kader. “Kalau yang tepat uraiannya akan saya kasih hadiah”, janji Walikota. (www.bandung.go.id)