Setahun Vocal Grup Suara Kania Bermartabat

Bermula dari seringnya bertemu di berbagai kegiatan baik di  di Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) maupun di Dharma Wanita Perastuan (D

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Setahun Vocal Grup Suara Kania Bermartabat
Setahun Vocal Grup Suara Kania Bermartabat

Bermula dari seringnya bertemu di berbagai kegiatan baik di  di Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) maupun di Dharma Wanita Perastuan (DWP) Kota Bandung, ditambah adanya kesukaan, kesenangan dan kecintaan seni suara khususnya tembang Sunda Cianjuran, dibentuk Lingkung Seni Bale Bandung, dengan Pendopo sebagai tempat pusat kegiatan latihan. Dalam perkembangannya, mencoba nuansa baru, membawakan lagu –lagu masa kini baik khas daerah dan pop yang bisa diterima publik, melahirkan paduan suara dan vokal grup Suara Kania Bermartabat.

 “Jadwal kegiatan yang padat, kewajiban sebagai ibu rumahtangga dan pendamping suami, dirasakan sangatlah menyita waktu. Namun berkat dukungan suami dan pengertian anak-anak, kendala persoalan waktu latihan dan peroalan non teknis lainnya, Alhamdulillah semua dapat diatasi,” ungkap Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj Nani Dada Rosada, dalam acara tasyakur bin nikmah setahun paduan suara dan vokal grup Suara Kania Bermartabat dan 4 tahun gerakan Sejuta Untuk Bandung (GSBUB) di Ruang Arab Rumah Dinas Wali Kota Bandung, Pendopo Jalan Dalem Kaum Bandung, Selasa (12/02/08).

Hj Nani yang juga pimpinan dan ketua GSBUB menuturkan, vokal grup Suara Kania tampil perdana dihadapan publik, bertepatan dengan peresmian gedung baru sekretariat TP PKK dan DWP Kota Bandung, 12 Pebruaru 2007. Hingga saat ini telah tampil 42 kali baik di berbagai kegiatan di lingkungan Pemkot Bandung, Propinsi Jawa Barat maupun kegiatan lainnya, dengan jumlah lagu yang telah dikuasai sebanyak 36 lagu. ”Banyak kenangan yang kami alami, ketika diminta Pak Sukarno, kepala Bawasda sekarang Inspektur Inspektorat Kota Bandung, membawakan lagu yang bertemakan pemberantasan korupsi pada acara penandatanganan Pakta Integritas, padahal waktunya sangat mepet,  juga ketika HUT PDAM untuk menampilkan nyanyian yang bernuansa lingkungan hidup.  Alhamdulillah dengan keahlian para instruktur, dalam waktu singkat yang mampu menyiapkan lagu-lagu baru, kami bisa tampil memenuhi harapan publik,” ungkapnya.   

Merenung dan taryakur perjalanan satu tahun paduan suara dan vocal grup Suara Kania Bermartabat, serta 4 tahunGSBUB, dikatakan Hj Nani, diharapkan menjadi satu karya yang mempertegas kecintaan terhadap budaya lokal, khususnya Kota Bandung sebagai kota kebanggaan yang kaya dengan inspirasi kemajuan sekaligus memelihara dan melestarikan budaya Sunda. Sedangkan GSUB adalah kesadaran, tanggungjawab sebagai warga kota, ingin meraih kembali kejayaan masa silam Bandung yang memiliki sebutan Bandung Kota Kembang.

Menurutnya, seni dan keindahan bunga yang aneka warna dan harmonis, dapat mendatangkan kegairahan dalam hidup dan kehidupan terlebih keduanya merupakan anugerah ilahi yang diberikan kepada manusia agar amanusia tetap bersdyukur. Karenanya, paduan suara dan VGSKB dan GSBUB bena-benar diabdikan untuk kemajuan Kota Bandung yang tengah dioreintasikan sebagai Kota Jasa Bermartabat.

“Bagaimanapun juga, potensi untuk meraih kembali sebutan kota kembang, sangatlah besar. Dengan kata lain GSUB adalah instrumen yang menggerakan budaya yang memfokuskan kegiatan pada bimbingan dan praktikal pada masyarakat pada penanaman, pemeliharaan dan pengawasan sehingga tidak ada lahan kosong untuk tidak ditanami bunga. Kami besyukur, gerakan ini trelah mendapat dorongan dari Wali Kota dan seluruh jajaran Pemkot Bandung, tidak kecuali kalangan dunia usaha , ormas dan LSM sehingga dalam 4 tahun terakhir ini, populasi bunga di Kota Bandung terus meningkat,” ungkapnya.

Suara Kania diharapkan tumbuh menjadi pilar penyangga seni budaya Sunda yang tidak akan lekang dengan kemajuan jaman, tumbuh dan berkembang menjadi kekayaan yang dicintai masyarakat. ”Kami bertekad memantapkan peran baik dalam konteks pengembangan seni budaya dan kemajuan lingkungan hidup di Kota Bandung demi terwujudnya kesejahteraan yang didasarkan pada kehidupan yang bermartabat,” tandasnya.

Seniman, Aat Suratin yang juga pembina vokal grup Suara Kania Bermartabat, mengemukakan, jika disimak sejarah perkembangan cokal grup, menurutnya, Bandung adalah kota kelahiran vokal grup di Indonesia. Ditandai dengan lahirnya sejumlah kelompok vokal di tahun 70, diantaranya GPL Unpad, Remi Silado Company dan  Montiseli, baru kemudian Surabaya muncul vokal grup Elementris, di Yogya Geronimo dan Sawung Jabo, sedangkan di Jakarta tidak ada, kalaupun ada itu pindahan dari Bandung.

”Salah satu grup yang membawa lagu-lagu daerah ke dalam khasanah lagu-lagu vokal grup, adalah alamarhum Harry Rusli, karena sebelumnya vokal grup lebih dikenal dengan Folk Song yang membawakan lagu-lagu daerah.  Setelah itu meledak kemana-mana ke seluruh Indonesia.” tuturnya.

Sementara sesepuh Bandung, Tjetje Padmadinata mengemukakan, penyaluran seni melalui seni tari maupun  seni suara di kalangan ibu-ibu, adalah salah satu bentuk memelihara silaturahmi. Ini adalah salah satu cara yang terbaik yang bisa mengurangi kebiasaan ibu-ibu bergosip. Jadi perlu terus dikembangkan,” ujarnya.  (www.bandung.go.id)