Wali Kota Bandung Buka Pelatihan Pengembangan Bisnis Industri Kaos dan Sablon

Pengrajin kaos dan sablon sepanjang Jalan Surapati hingga Cicaheum, sangat menaruh harapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, segera mewujudkan kebijakan revita

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Wali Kota Bandung Buka Pelatihan Pengembangan Bisnis Industri Kaos dan Sablon
Wali Kota Bandung Buka Pelatihan Pengembangan Bisnis Industri Kaos dan Sablon

Pengrajin kaos dan sablon sepanjang Jalan Surapati hingga Cicaheum, sangat menaruh harapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, segera mewujudkan kebijakan revitalisasi kawasan sentra industri kaos dan sablon Surapati yang pernah dicanangkan bersamaan denga 4 sentra industri dan perdagangan lainnya di Kota Bandung. Pasalnya, banyak diantara pengrajin usaha ini yang marginal tidak memiliki tempat usaha sendiri atau mengontrak, lemah dalam modal, kreatifitas dan inovasi pengembangan usahanya.

“Hanyalah karena tuntutan kebutuhan hidup, kami masih tetap berusaha dan tetap bertahan,” ujar Siman Rustandi perwakilan komunitas pengrajin kaos dan sablon Surapati, dalam acara peresmian pelatihan partisipasi pemuda dalam pengembangan bussines lingkage di kawasan industri kaos dan sablon Surapati, dirangkaikan dengan launching Bandung Berbunga 2008 bertempat di halaman sebelah lapang Hokki Akademi Sekretaris Taruna Bhakti, Jalam Surapati Bandung, Selasa (19/02/08).

Dengan terwujudnya revitalisasi kawasan ini, diharapkan Siman akan mengembalikan masa kejayaan masa lalu jenis usaha ini sekaligus akan menjadi ikon Kota Bandung. “Sebagai langkah awal, kami telah membentuk perkumpulan pengrajin kaos dan sablon surapati yang diberi nama Perkasa. Mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi kita semua, terutama dalam meningkatkan eksistensi pengrajin sebagai mitra Pemkot dalam berkiprah membangun Kota Bandung, ” ujarnya.  

Ketua pelaksana kegiatan, Siswantara menuturkan, pelatihan diikuti sebanyak 500 peserta, berusia 18 sampai 24 tahun, berasal dari 3 kecamatan yaitu Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul dan Coblong, dengan instruktur dari perusahaan kaos ternama Caladi 59 (C 59). Peserta dibagi dalam 9 kelompol, setiap kelompok dilatih secara magang selama hari di para pengrajin termasuk di C 59. Biaya termasuk uang saku dan alat praktik di tanggung sepenuhnya The From American People – United States Agency International Development (USAID). Terselenggara kerjasama dengan organisasi nirlaba Jendela Budaya Lingkungan (JBL) Bandung. Organisasi ini sebelumnya telah merintis kerjasama dengan TP PKK Kota Bandung dalam program Gerakan Sejuta Bunga Untuk Bandung (GSBUB).           

Pelatihan dikatakan walikota, sangat erat dengan upaya peningkatan keterampilan dan keakhlian praktis, sekaligus bekal untuk bekerja atau berwirausaha di bidang industri kreatif khususnya kaos dan sablon. Keakhlian ini menurutnya, akan membuka peluang bagi peserta memasuki pasar kerja dengan keakhlian yang dapat diandalkan sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan mengatasi pengangguran, wali kota mengakui, Kota Bandung sangatlah membutuhkan investasi. Tapi tidak kalah pentingnya, adalah membina pengusaha kecil dan menengah. .Karena sektor ini mempunyai ketangguhan, dibuktikan ketika negara ini dilanda krisis ekonomi, padahal tidak sedikit usaha industri besar yang gulung tikar.

Jenis usaha yang ditekuni para pengrajin ini, walikota mengingatkan, selain membutuhkan permodalan, kreatifitas, inovasi, keterampilan dan pemasaran, sangatlah membutuhkan lingkungan hidup yang baik dan juga nyaman. “Dengan lingkungan hidup yang baik, proses pendidikan akan baik, derajat kesehatan meningkat, kegiatan usahapun akan berjalan dengan baik. Lingkungan hidup ini perlu kita bangun bersama dengan baik,” tandasnya..  

Lebih lanjut dikatakan walikota, salah satu fungsi pemerintah adalah fasilitasi, yaitu membantu dan memberikan peluang masyarakat memberdayakan dirinya. Bentuk fasilitasi ini, diantaranya bantuan pendidikan ketrampilan, bimbingan manajemen, bantuan permodalan melalui program kemitraan dengan BUMN/BUMD dan perbankan, dana berdulir atau hibah program bantuan peningkatan kemakmuran (Bawaku Makmur). “Meski dalam peraturan perundang-undangan, pemberian dana hibah dibatasi satu kali, tapi saya akan berupaya untuk menambah hibah lebih dari satu kali, terutama bagi warga yang memang betul-betul memanfaatkannya meningkatkan usahanya,” ujarnya. 

Terkait kegiata Bandung Berbunga 2008, Ketua TP PKK Kota Bandung Hj. Nani Dada Rosada menuturkan, selama 4 tahun GSBUB, ditujukan untuk mewujudkan Kota Bandung hijau berbunga. Dilakukan melalui lomba lingkungan hijau asri dan berbunga dalam beberapa katagori diantaranya festival Bandung berbunga pada HUT Kota Bandung, pameran tanaman dan bunga, seminar Bandung Berbunga pada Hari Lingkungan Hidup. “GSBUB ini adalah wahana pengabdian dan perjuangan dalam membangun citra Kota Bandung. Bandung kembali memiliki identitas dengan menggugah kenangan dan kebanggaan masa lalu, sehingga mampu meraih kembali sebutan sebagai kota kembang,” ungkapnya penuh harapan sekaligus mengingatkan dan mengajak warga Bandung untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan di lingkungan tempat tinggalnya, ditanami pepohonan maupun tanaman bunga.  (www.bandung.go.id)