Wali Kota Bandung Resmikan 33 Rehab Rumah Kumuh

Bandung Bermartabat terkandung makna, adanya keinginan disetiap diri warganya melekat kebanggaan sebagai manusia yang memiliki harga diri karena memiliki kualit

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Wali Kota Bandung Resmikan 33 Rehab Rumah Kumuh
Wali Kota Bandung Resmikan 33 Rehab Rumah Kumuh

Bandung Bermartabat terkandung makna, adanya keinginan disetiap diri warganya melekat kebanggaan sebagai manusia yang memiliki harga diri karena memiliki kualitas moral agama, intelektual yang terpuji, kecerdasan yang dapat diandalkan, kemampuan berprakarsa dan berkarya, peka dan peduli terhadap lingkungan serta memiliki kemandirian untuk tidak terus bergantung pada orang lain.

Pemerintah kota bangga pada masyarakatnya, masyarakat bangga pada pemerintah dan wali kotanya, orangtua bangga pada anaknya, anak juga bangga pada orantuanya. Semua pihak mampu berprestasi dan menjaga keberadaannya yang ditunjukan karena karsa dan karyanya yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain. Kondisi inilah yang harus dibangun bersama.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandung H. Dada Rosada SH, M.Si dalam acara kunjungan kerjanya untuk meresmikan hasil renovasi 33 rumah kumuh bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Tahun Anggaran 2007 di Kecamatan Sukasari, bertempat di RW 01 Cirateun Kelurahan Isola, Selasa (19/02/08).  

Acara ditandai penyerahan 200 paket sembako, penyerahan kunci rumah kumuh yang direhab, peninjauan SD Cirateun tahan gempa dan peresmian Sanggar Seni Cirateun.

Besarnya partisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya, dikatakan walikota, bukti adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah kotanya. Karena menurutnya, tugas  pemerintah selain harus melayani warganya dengan baik, peka dan tanggap apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya, juga harus amanah dan tidak korup. “Jika pemerintahnya korup dan tidak dipercaya masyarakat, saya yakin partisipasi atau swadaya masyarakat tidak akan muncul. Dana bantuan kepada rakyat tidak boleh ada kebocoran atau dikorupsi,” tandas wali kota.

Ketua Asosiasi LPM Sukasari, Drs. H. Aep Saepulloh mengemukakan, pelaksanaan 7 program prioritas Kota Bandung yang didukung program bantuan wali kota khusus (Bawaku) baik di bidang pendidikan, kemakmuran maupun kesehatan di wilayahnya bisa dikatakan cukup berhasil dan telah banyak dirasakan.

Aep juga melaporkan, di wilayahnya terdapat bangunan sekolah, yaitu  SD Negeri Cirateun 1 dan 2, Jalan Sersan Sodik, telah dibangun kembali dengan konstruksi tahan gempa, bantuan Pemerintah Jepang.  Sedangkan khusus bantuan rehab rumah kumuh, dikatakannya, dari bantuan Rp. 165 Juta yang diperuntukan 33 rumah kumuh keluarga miskin, mampu menyerap swadaya murni masyarakat lebih dari Rp. 334 juta. 

Untuk lebih mempercepat kemajuan pembangunan daearah, H. Neneng A. Sanusi mengusulkan, agar Pemkot menambah jumlah bantuannya dan lebih sering. Ia juga mengusulkan, perlunya dibuat jembatan penyebrangan bagi anak-anak SD setempat di Jalan Setiabudhi didepan ujung Jalan Sersan Sodik, melanjutkan perbaikan Jalan Sersan Sodik yang baru  40 % kearah Utara, serta bantuan penyelesaian kantor RW yang akan digunakan bersama denagan RW 02.

Menanaggapi usulan ini, tanpa menyebutkan jumlahnya, walikota berjanji membantu, termasuk melanjutkan perbaikan Jl Sersan Sodik. Karena dirinya menginginkan, Kota Bandung berkembang menjadi wilayah pemukiman yang sehat, kota yang nyaman dihuni warganya. Bahkan untuk program ini, dirinya telah menjadikan RW 02 Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari, menjadi lingkungan pemukiman percontohan di KotaBandung. Sebagai tahap awal dirinya juga telah membantu dana sebesar Rp. 200 juta. Bahkan ke depan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, telah  membuat perencanaan pembangunan lingkungan kawasan ini dan mengajukan pembiayaannya lebih kurang Rp. 6 milyar. Kawasan ini menurutnya, nantinya akan seperti Baverly Hills nya Kota Bandung. (www.bandung.go.id)