Silaturahmi Wali Kota Bandung dengan Masyarakat Andir

Partisipasi aktif dan positif warga Bandung termasuk dunia usaha, baik secara material, finansial maupun moril diberbagai bidang pembangunan, diakui Wali Kota B

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Silaturahmi Wali Kota Bandung dengan Masyarakat Andir
Silaturahmi Wali Kota Bandung dengan Masyarakat Andir

Partisipasi aktif dan positif warga Bandung termasuk dunia usaha, baik secara material, finansial maupun moril diberbagai bidang pembangunan, diakui Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada SH, MSi, sangatlah besar sehingga Kota Bandung kondusif dan banyak meraih kemajuan.

”Tanpa partisipasi masyarakat ini, segala upaya pembangunan yang kita lakukan, tidaklah akan mencapai sukses dan hasil maksimal. Untuk memelihara partisipasi ini, kita mengimbanginya dengan membangun kepercayaan masyarakat, antara lain melalui peningkatan berbagai bentuk pelayanan yang memuaskan, lebih dari itu tidak mengurangi atau memotong bantuan yang menjadi haknya,” tandas wali kota, dalam kesempatan kunjungan kerja penyerahan dana bantuan perbaikan rumah kumuh keluarga miskin, di Kecamatan Andir bertempat di Lapang Sawargi RW 09 Jalan Andir Kelurahan Dungus Cariang Bandung, Selasa (11/3/08).

Acara ditandai penyerahan 3.232 kartu asuransi kesehatan keluarga miskin (Askeskin), 600 paket sembako, bantuan perbaikan rumah kumuh 25 keluarga miskin, pemberian 54 roda sampah untuk para ketua RW, pohon pelindung, serta pelantikan 6 LPM kelurahan dan Asosiasi LPM Kecamatan Andir, peninjauan ke industri rumah tangga pembuatan produk plastik, sandal persib, pembangunan ruang kelas baru SMK Kiansantang Siliwangi dan Pesantren Muhamadiyah yang lokasinya masih di RW setempat.

Selain pelayanan yang baik dan situasi kondusif, yang tidak kalah pentingnya  menurut wali kota, adalah kebersamaan dan kesamaan. Untuk membangun Kota Bandung diperlukan suasana hubungan yang harmonis antara warga dengan pemerintah kotanya, antara warga dengan warga lainnya. Semua warga mempunyai kesamaan hak untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah tanpa membeda-bedakan suku, agama, golongan atau partai politiknya.

Khusus LPM, dikatakan wali kota, sebagai mitra pemerintah kota, lembaga ini mempunyai tugas yang cukup berat. Tidak hanya wadah penyalur aspirasi masyarakat, menjembatani komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah, tapi juga turut membantu tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.  ”Jadi LPM ini harus dekat dengan pemerintah dan masyarakat. bermitra dengan pemerintah, dekat dengan pemerintah mewakili masyarakat,” ujarnya.

Menyinggung soal bantuan pemkot kepada masyarakat, selama dirinya menjabat walikota, dikatakannya, bantuan kepada masyarakat sudah Rp, 2,5 trilyun lebih. ”Alhamdulillah ini semua untuk kepentingan masyarakat. Di APBD Tahun 2008 sekarang, jika dihitung-hitung, bantuan untuk masyarakat mencapai limapuluh persen lebih dari pendapatan asli daerah,” jelas Dada.

Ditambahkannya, PAD Kota Bandung saat ini telah mencapai Rp. 325 milyar, sedangkan bantuan ke masyarakat sudah Rp. 178 milyar. Ini semua dalam bentuk hibah. Dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas, kualitas pendidikan, kesehatan dan kegiatan lainnya ”Karena ini hibah, sepertinya tidak ada pertanggung jawaban. Tapi kami diperiksa, karena ini uang APBD juga uang rakyat yang diserahkan kepada rakyat. Jadi pertanggung jawabannya dari masyarakat, gunakanlah sebaik-baiknya,”  tandasnya.

Hasbullah mewakili tokoh masyarakat Andir menuturkan, program dan kebijakan Pemkot Bandung, sangatlah aspiratif dan menyentuh kebutuhan dasar sehingga tidak ada keraguan dari masyarakat untuk berpartisipasi. Dukungan masyarakat di bidang  pendidikan datang tidak hanya dari masyarakat tapi juga pengusaha yang ada di Kecamatan Andir, membantu dalam bentuk bea siswa. Di bidang lingklungan hidup, sejak 2004 s.d 2007, diwilayah Andir telah tertanam 18.645 pohon dan 210 sumur resapan.

Khusus bantuan wali kota bidang kemakmuran (Bawaku Makmur), Hasbulah minta perhatian walikota, di wilayahnya masih terdapat yang belum kebagian. Dari 2.426 proposal yang mengajukan, baru terealisir 1.124 proposal, mengharapkan  Tahun 2008 ini, bisa dipenuhi.

Sementara untuk mendukung Bandung Agamis 2008, di RW 07 dan 09 Kelurahan Kebon Jeruk yang didalamnya terdapat lokalisasi prostitusi Saritem yang telah ditutup,  telah tercatat  15 rumah bordil yang siap dijual pemiliknya kepada Pemkot Bandung. Bahkan menurut Lurah  setempat, Drs. Wawan Karyawan, saat ini telah berkembang menjadi 19 rumah.  (www.bandung.go.id)