H Dada Rosada SH, M.Si Merespon Permintaan Masyarakat Bersedia Kembali Menjadi Wali Kota Bandung 2008 - 2013

Merespon derasnya aspirasi masyarakat Kota Bandung, termasuk organisasi kemasyarakatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Forum Rukun Warga (RW), ormas kepemudaa

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
H Dada Rosada SH, M.Si Merespon Permintaan Masyarakat Bersedia Kembali Menjadi Wali Kota Bandung 2008 - 2013
H Dada Rosada SH, M.Si Merespon Permintaan Masyarakat Bersedia Kembali Menjadi Wali Kota Bandung 2008 - 2013

Merespon derasnya aspirasi masyarakat Kota Bandung, termasuk organisasi kemasyarakatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Forum Rukun Warga (RW), ormas kepemudaan, ormas keagamaan dan berbagai LSM,  yang menginginkan H. Dada Rosada SH, M.Si bersedia maju kembali ke pemilihan wali kota yang kedua kali di periode 2008 - 2013, Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si menyatakan, aspirasi itu adalah amanah yang harus dilaksanakan.

“Terima kasih kepada bapak ibu dan para pimpinan ormas maupun LSM yang telah mendorong saya, untuk maju sebagai wali kota dua kali. Sekarang saya respon karena ada koalisi yang bersama-sama telah mendukung saya, yaitu Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan Partai damai Sejahtera yang sudah menyatakan mendukung saya untuk maju ke pemilihan Wali Kota Bandung dua kali. Ini amanah yang harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, M.Si diakhir sambutannya dalam acara silaturahmi dengan masyarakat se Kecamatan Kiaracondong, di Lapangan Futsal Sukapura, Jalan Sukapura Bandung, Selasa (01/04/08).  

Sementara untuk pendampingnya yang akan menjadi wakil walikota, dikatakannya, belum semua partai menyodorkan, tapi dari PKS disebutnya ada 3 orang. Namun untuk kepastian siapa nama-nama yang disodorkan, disarankan untuk tanya langsung ke Ketua PKS.

Menjadi walikota, dikatakannya, jangan inginnya saja, bukan hanya sekedar menerima tanggungjawab dari masyarakat saja, tetapi juga harus bertanggungjawab kepada yang telah memilihnya. “Kalau walikotanya, setelah dipilih, enak-enakan saja, saya kira itu bukanlah umat yang terbaik. Bagi saya adalah, wali kota sebetulnya nomor dua. Tapi yang paling penting adalah sebagai umat yang beragama, dirinya mempunyai tanggungjawab yang terus menerus,” ungkapnya.

Karena menurutnya, tanggungjawab sebagai umat, adalah tanggungjawab segalanya dan seumur hidup, sedangkan tanggungjawab sebagai wali kota, lima tahun selesai, atau kalu kepakai, normatif 2 kali selesai. Tapi tanggungjawab sebagai umat jauh  lebih besar dan berat. “Tugas walikota, baca saja tugas pokok, fungsi, peranan dan tanggungjwabnya. ” ujarnya.

Menanggapi gugatan koalisi 18 advokat yang menuntut Rp. 750 milyar karena menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 685 Tahun 2006 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Wilayah Pengembangan Gedebage, dikatakannya, itu adalah hak mereka. Sedangkan bagi Pemkot Bandung sendiri, siap dan harus melayaninya dan akan membentuk tim khusus.

“Kita akan melayani, masa dibiarkan. Biasa kan, jika menggugat atau digugat, pemkot selalu membentuk tim khusus,” tandasnya, sekaligus menjelaskan alasan, dirinya bukan atau tidak melakukan peletakan batu pertama tapi pencanangan PLTSa, karena masih ada kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan, termasuk sidang Komisi Amdal yang saat ini sedang dilaksanakan karena masih ada yang harus diselesaikan Amdalnya. 

Silaturahmi yang ditandai pemberian 300 paket sembako, penyerahan simbolis 2 dari  4.000 penerima asuransi kesehatan, penyerahan alat kerja gerakan kali bersih, walikota juga mengunjungi keluarga Maman (72 tahun), warga tunanetra penerima bantuan hibah perebaikan rumah kumuh, kegiatan karya pemuda Warung Internet dan home industri sepatu.

Perwakilan masyarakat, Merdi Ajiji mengemukakan, 7 program prioritas pembangunan yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kemakmuran, lingkungan hidup, seni budaya, olah raga dan agama serta 5 gerakan lingkungan hidup, dikatakannya merupakan harga mati yang harus terus berlanjut. Karena menurutnya, kebijakan itu merupakan kebutuhan dasar hidup masyarakat dalam menjaga dan memelihara eksistensi manusia di muka bumi.

”Apa yang menjadi kebijakan Walikota Bandung, H. Dada Rosada, sangat menyentuh dengan aspirasi dan yang dibutuhkan masyarakat. Itu semua, kami warga Kecamatan Kiaracondong sudah merasakan manfaatnya. Program ini kami inginkan terus berlanjut, sehingga kami minta kesediaan Pak Dada Rosada, bersedia kembali mencalonkan diri menjadi Wali Kota Bandung untuk kedua kalinya, periode 2008 2013,” tandas Medi yang juga Sekretaris Asosiasi LPM Kota Bandung.  (www.bandung.go.id)