Kinerja Program Prioritas 2007 Mampu Tingkatkan IPM Kota Bandung 78,09

Strategi penyelenggaraan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Tahun 2007, yang diarahkan untuk mendayagunakan berbagai potensi sumber daya, dalam kerangka mengop

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Kinerja Program Prioritas 2007 Mampu Tingkatkan IPM Kota Bandung  78,09
Kinerja Program Prioritas 2007 Mampu Tingkatkan IPM Kota Bandung 78,09

Strategi penyelenggaraan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Tahun 2007, yang diarahkan untuk mendayagunakan berbagai potensi sumber daya, dalam kerangka mengoptimalkan kinerja mewujudkan Bandung kota jasa Bermartabat, pelaksanaan urusan pemerintahan yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan, disinergikan dan disinkronisasikan dengan pelaksanaan 7 program prioritas, khususnya Bandung Cerdas 2008, Bandung Sehat 2007dan Bandung Makmur 2008, secara faktual, telah mampu mendongkrak peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bandung dari 77,51 poin menjadi 78,09 poin.

Hal ini disampaikan Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si kepada Sidang Paripurna DPRD Kota Bandung dalam acara penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Bandung Tahun Anggaran 2007, di Ruang Paripurna DPRD Jalan Aceh Bandung, Jumat (28/03/08). Sidang dipimpin Ketua DPRD, Drs. H. Husni Muttaqien, dihadiri jajaran Muspida Plus Kota Bandung, para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para Camat dan Lurah se Kota Bandung.

Kinerja ketujuh program prioritas yang dapat dicapai sampai 2007, dijelaskan walikota, diantaranya pencapaian Bandung Cerdas 2008. Program ini merupakan salah satu tolok ukur dan indicator kinerja dari misi meningkatkan SDM yang handal dan religius. Secara bertahap telah memperlihatkan hasil yang diharapkan, ditandai dengan menurunnya Angka Putus Sekolah (APS) ditingkat SD/MI dari 0,04 % menjadi 0,03 %, di tingkat SMP/MTs dari 0,29 menjadi 0,15 %, sedangkan di tingkat SMA/SMK/MA dari 0,63 % menjadi 0,58 %.

Angka Melek Huruf (AMH) juga mengalami peningkatan dari 99,32 % menjadi 99,44 %, rata-rata lama sekolah dari 10,37 % menjadi 10,49 %, Indeks Pengetahuan dari 89,26 poin menjadi 89,60 poin, Angka Partisipasi Kasar di tingkat SMA/SMK/MA meningkat dari 85,53 % menjadi 92,93 % dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA dari 59,85 % menjadi 71,61 %.

Untuk pencapaian kinerja Bandung Sehat 2008, disebutkan walikota, Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari 72,57 tahun menjadi 73,39 tahun, Indeks Peluang Hidup (IPH) meningkat dari 79,28 poin menjadi 80,64 poin. Status gizi buruk pada anak balita menurun, dari 0,79 % menjadi 0,73, cakupan sarana air bersih meningkat dari 72,77 % menjadi 77,69 %, peserta KB aktif meningkat dari 89,92 % menjadi 90,32 %, Universal Child Immunization (UCI) meningkat dari 70,5 % menjadi 94,6 %. angka kesakitan gigi dan mulut menurun dari 160.944 menjadi 146.336 kasus.

Dalam pencapaian kinerja Bandung Makmur 2008, yang disebutnya merupakan tolok ukur dan indikator kinerja dari misi mengembangkan perekonomian kota yang adil, juga mengalami peningkatan, ditandai meningkatnya capaian kondisi ekonomi makro.

Kondisi ini meliputi meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi dari 7,83 % mejadi 8,24 %. Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) dari Rp. 43,49 trilyun menjadi Rp. 51,31 Trilyun. Menurunnya keluarga miskin (Gakin) dari 84,287 KK menjadi 83.500 KK. Menurunnya jumlah pengangguran dari 175.644 jiwa menjadi 174.067 jiwa. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja dari 915.850 orang menjadi 916.641 orang. Menurunnya inflasi dari 5,33 % menjadi 5,21 %. Meningkatnya investasi dari Rp. 4,18 Trilyun menjadi Rp. 5,40 trilyun dan meningkatnya indeks daya beli dari 63,39 poin menjadi 64,04 poin.

Keberhasilan ini menurutnya,  juga karena pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung di Tahun Anggaran 2007, khususnya Pendapatan yang juga mengalami peningkatan, dari Rp. 1,62 Trilyun mencapai Rp. 1,69 Trilyun atau mencapai 104,37 %.

Pencapaian peningkatan pendapatan, dijelaskannya, diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 287,56 Milyar, Dana Perimbangan Rp. 1,09 Trilyun dan Lain –lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp. 301,21 Milyar.

Untuk pencapaian PAD sendiri, dikatakannya, diperoleh dari Pajak Daerah sebesar Rp. 190,47 Milyar (102,06%), Retribusi Daerah Rp. 75,79 Milyar, hasil Perusahaan Milik Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 3,76 Milyar dan lain-lain PAD yang sah  Rp. 17,53 Milyar. Sedangkan Dana Perimbangan diperoleh dari bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam Rp. 256,39 Milyar, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp. 828,29 Milyar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 12,49 Milyar.

Sementara Belanja yang merupakan pengeluaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membiayai pelaksanaan kerja pemerintahan daerah Tahun 2007, dianggarkan Rp. 1,79 trilyun, dapat direalisasikan Rp. 1,5 Trilyun atau 83,96 %. Pengeluaran ini meliputi Belanja Tidak Langsung Rp. 912,93 Milyar (87,34 %), Belanja Langsung Rp. 587,28 Milyar (79,19 %).  Sedangkan untuk Pembiayaan yang merupakan dana penyeimbang antara pendapatan dan belanja daerah, dapat direalisasikan, Penerimaan Daerah Rp. 195,91 Milyar (96,34 %) dan Pengeluaran Daerah Rp. 30,29 Milyar (92,65 %).  (www.bandung.go.id)