Walikota Bandung H. Dada Rosada Terima Penghargaan Kader Kosgoro Yang Peduli Terhadap Kesejahteraan dan Kehidupan Rakyat

Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.SI bersama Gubernur Jawa Barat, Drs. H. Danny Setiawan M.Si, menerima penghargaan sebagai Kader Kesatuan Organisasi Serba

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Walikota Bandung H. Dada Rosada Terima Penghargaan Kader Kosgoro Yang Peduli Terhadap Kesejahteraan dan Kehidupan Rakyat
Walikota Bandung H. Dada Rosada Terima Penghargaan Kader Kosgoro Yang Peduli Terhadap Kesejahteraan dan Kehidupan Rakyat

Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.SI bersama Gubernur Jawa Barat, Drs. H. Danny Setiawan M.Si, menerima penghargaan sebagai Kader Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Korsgoro) 1957 yang menjadi kepala daerah, atas pengabdian dan kepedulianya yang besar terhadap kesejahteraan dan kehidupan masyarakat di wilayahnya.

Delapan kepala daerah lainnya yang juga sama-sama menerima penghargaan serupa, yaitu Gubernur DKI Jakarta Ing H. Fauzi Bowo, Drs. Anwar Adnan Saleh (Gubernur Sulawesi Barat), Drs. H. Syahrul Yasin Limpo (Wagub Sulawesi Selatan yang dalam waktu dekat akan dilantik menjadi Gubernur), Drs. H. Ismet Abdullah (Gubernur Kepulauan Riau), Drs. H. Yusman Kasim MM (Walikota Padang/Sumbar), Ir. Alex Nurdin (Bupati Musi Banyuasin)/Sumsel), I Ktut Sudikarta (Bupati Badung/Bali), Ir. Ishak Meki MM (Bupati Ogan Kumering Ilir/Sumsel),  Drs. Teguh Alamsyah (Bupati Aceh Utara) dan Drs. Solsius Watai (Bupati Kirok, Papua).

Penghargaan diserahkan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, DR. HR Agung Laksono, dalam acara pembukaan Musyawarah Besar  (Mubes) II Kosgoro 1957, di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Kamis malam (3/4/08). Disaksikan Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presdiedn RI, H. Mohamad H.M Yusuf Kalla, sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), duta besar negara sahabat, Ketua Umum Tri Karya DPP Soksi, Syamsul Muarif, para sesepuh Partai Golkar dan sekira 5.000 Kader Kosgoro 1957.

Walikota menyampaikan terima kasih kepada warga Kota Bandung, yang telah mewakilkan kepadanya untuk menerima penghargaan. “Ini akan mendorong kita lebih termotivasi lagi berupaya meningkatkan kesejahteraan, bagaimana mengentaskan kemiskinan dan memenuhi berbagai keperluan masyarakat. Dari sisi lain, kita juga masih harus menindak lanjuti dan menyempurnakan pelayanan kepada masyarakat yang memang belum semuanya terlayani, baik di bidang infrastruktur , prasarana dan sarana maupun juga di bidang kebutuhan pokok lainnya,” ujarnya.   

Acara ditandai penandatangan 10 jenis nota kesepahaman antara Koperasi Serba Usaha Kosgoro dengan sejumlah pengusaha, diantaranya penyaluran kredit usaha rakyat dan fasilitas kredit usaha kecil, pembinaan jaringan petani jagung pengguna pupuk organik, pengembangan tanaman dan produksi minyak Jarak Pagar, pembangunan revitalisasi perkebunan karet rakyat,  percepatan pengentasan kemiskinan, akad kredit pembinaan UKM, penyerahan asuransi kecelakaan untuk para petani binaan Kosgoro dan kredit kemitraan untuk pedagang kecil dan nelayan.

Kosgoro 1957 dikatakan Agung Laksono, adalah organisasi kemasyarakatan yang diorientasikan pada karya kekaryaan, fungsi dan profesi dengan nilai fundamental Tri Dharma Kosgoro, yaitu pengabdian, kerakyatan dan solidaritas. Kosgoro akan  tetap menjadi ormas dan tidak akan berubah menjadi partai politik. ”Dengan doktrin dan posisi ini, Kosgoro 1957 akan lebih mudah mengimplentasikan gerak dan langkah perjuangan organisasi dan kiprahnya kepada masyarakat dan bangsa,” tandasnya.

Agung menambahkan, Kosgoro 1957 meski tidak bisa berperan langsung dalam kegiatan politik praktis, namun untuk aspirasi dan kepentingan politik anggota, menyalurkannya melalui Partai Golkar. Kosgoro 1957 ditegaskannya, akan tetap konsisten mendukung dan membantu pelaksanaan program-program Pemerintah dalam duet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Mohamad Jusuf Kalla.  Bersikap kritis, korektif namun konstruktif. ”Sebagai potensi bangsa, kita lebih mengedepankan peerwujudan etika, moral dan sopan santun berpolitik dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa,” tandasnya.

Prseiden RI, SBY dalam sambutannya mengemukakan, krisis harga pangan yang melonjak tajam ditambah gejolak keuangan global yang melanda dunia saat ini, dirasakan semakin menambah berat upaya pengentasan kemiskinan. Kondisi ini menurutnya, sangat berpengaruh terhadap APBN yang tentunya harus disesuaikan agar tetap kredibel dan tetap bisa dijalankan melanjutkan pembangunan, meningkatkan pertumbuhan , mengurangi kemiskinan ataupun meningkatkan kesejahteraan.

”Minggu lalu saya menulis surat kepada Sekjen PBB dengan pandangan dan harapan semoga PBB mengambil inisiatif bersama-sama negara anggota, melakukan langkah-langkah bersama mengatasi persoalan energi dan persoalan pangan. -- Besok saya juga akan menulis surat kepada Presiden Bank Dunia dan Direktur Jendral Organisasi Pangan dan Pertanian untuk berisiniatif mengambil langkah konkrit agar persoalan besar ini bisa kita kelola dan kita atasi. -- Jawabannya adalah, meningkatkan produksi pangan dunia yang di tunjang peningkatan produksi masing-masing negara,” ungkapnya.

Kemiskinan menurutnya, tidak bisa diatasi dengan memasang iklan, seminar ataupun dengan hanya menebarkan poster, tapi harus dengan kerja nyata  seluruh komponen bangsa, pemerintah, dunia usaha  dan masyarakat luas di Pusat dan Daerah. Presiden mengajak, seluruh rakyat Indonesia dan mengharapkan Kosgoro dapat menjadi contoh untuk menyatukan dan mengembangkan energi yang positif . 

Energi positif muncul dari jiwa yang terang, bukan jiwa yang gelap. Jiwa yang gelap adalah jiwa yang mengeluh, mudah menyalahkan, pesimis, menggerutu, menonton dan tidak bekerja. Mari kita ubah, dari jiwa yang gelap menjadi jiwa yang terang. Banyak bangsa yang hanya mengembangkan energi negatif, runtuh dan hancur. Sebaliknya negara yang mengembangkan energi positif akan kuat dan berhasil. ”Mari kita bangun dan kembangkan energi yang positif, bukan yang negatif. Negara kita adalah negara yang besar. Sayang energi kita berserakan, sayang kita diliputi banyak kegelapan. Mari kila melangkah seratus tahun ke depan dengan jiwa yang terang, dengan jiwa yang positif , kita satukan untuk membangun bangsa yang lebih gemilang,” ajaknya dengan penuh harapan.   (www.bandung.go.id)