Walikota Bandung Pantau Perbaikan Jalan

Keluhan warga Kota Bandung terkait infrastruktur jalan rusak, nampaknya awal Mei ini sudah mulai terjawab. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Bina M

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Walikota Bandung Pantau Perbaikan Jalan
Walikota Bandung Pantau Perbaikan Jalan

Keluhan warga Kota Bandung terkait infrastruktur jalan rusak, nampaknya awal Mei ini sudah mulai terjawab. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan, sudah mulai memperbaiki beberapa ruas jalan. Perbaikan ada yang bersifat total dengan cara cor beton, hotmix maupun tambal sulam, diantaranya di Jalan Ciwastra Buahbatu, Jalan Pasirimpun dan Ibrahim Aji (Kiaracondong). ”Di Kota Bandung saat ini, terdapat 144 ruas jalan rusak atau sepanjang 166 kilometer yang harus diperbaiki. Untuk perbaikan jalan ini, APBD Kota Bandung, menyediakan anggaran lebih kurang 38 milyar. Meski tidak mencukupi, DBM tetap berupaya dengan melakukan perbaikan berdasarkan skala prioritas,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBM dan Pengairan) Kota Bandung, Ir. Rusjaf Adimanggala yang mendampingi Walikota Bandung, H. Dada Rosada dalam acara pemantauan pengerjaan perbaikan sejumlah jalan, Sabtu malam (10/05/08). Rusjaf menuturkan, dengan anggaran yang menurutnya hanya memenuhi 30 % dari total kebutuhan perbaikan jalan. Meski hanya mampu memperbaiki 55,3 km. saja, namun pada ruas-ruas jalan tertentu, terutama yang memiliki tingkat kecepatan kerusakan tinggi, DBM akan melakukan perbaikan dengan cara cor beton lebih kurang 4,8 km. Sisanya diperbaiki dengan hotmix atau tambal sulam. ”Perbaikan jalan yang dibeton ini, kita prioritaskan pada ruas-ruas jalan rusak parah, terutama yang massa kerusakannya diperkirakan lebih cepat,” ujarnya. Jika masyarakat menginginkan seluruh jalan harus baik semuanya, jelas ini tidak bisa. Karena menurutnya, ada yang namanya perbaikan secara siklus, ada pendanaan rutin atau berkala, ada peningkatan dan ada pembangunan. ”Itu suatu lingkaran. Kalau sudah dari rutin, kemudian perlu ditingkatkan dan selanjutnyya melalui berkala, artinya melalui perbaikan overlay, karena banyak jalan-jalan di Kota Bandung, umur rencananya sudah habis, bahkan ada yang sudah sepuluh tahun, limabelas tahun. Idealnya overlay, sebetulnya hanya 5 tahun,” tuturnya. Disela kegiatan pemantauan di Jalan Kiaracondong, Walikota mengatakan, jika masyarakat mengeluhkan dan mempertanyakan lambatnya perbaikan atau peningkatan kualitas jalan, persoalan ini lebih disebabkan keterbatasan kemampuan APBD. Selain itu secara prosedural, pelaksanaan pekerjaan harus prosedural, sesuai aturan, dilakukan pihak ketiga melalui proses lelang tender. Proses ini memerlukan waktu sedikitnya 40 hari. ”Sepanjang 390 meter, Jalan Kiaracondong ini kiri kanan akan kita lebarkan 5 meter dan dibeton. Kegunaannya, untuk menanggulangi kemacetan yang tinggi di Jalan Kiaracondong dan digunakan untuk jalur lambat -- Tanah ini sebelumnya milik masyarakat yang sudah kita bebaskan. Tahun ini kita baru bisa membangun yang sebelah Barat karena memang dananya belum siap, menyusul nanti sebelah Timurnya,” kata Dada. Menjawab keluhan masyaraka banyak jalan yang rusak dan belum diperbaiki, dikatakan walikota, jalan tersebut juga akan dilakukan perbaikan bulan Mei ini. Karena akhir tender, sesuai Kepres No 80/2003, diatas proyek Rp. 100 juta, harus diadakan pelelangan. “Dari Tahun 2003 sampai 2007, kita sudah menyelesaikan lebih kurang tujuhpuluh persen jalan yang kita perbaiki, dan sekarang jalan-jalan yang rusak tinggal tigapuluh persen, semuanya akan kita selesaikan,” jelasnya. Terkait perbaikan jalan dengan cor beton, sperti di Jalan Ciwastra, dikatakan wali kota, karena di ruas jalan tersebut sering terjadi banjir. Kalau jalan yang sering tergenang air di hotmix, ini malah pemborosan. Tapi kalu di beton, umurnya bisa mencapai sepuluh, duapuluh atau tigapuluh tahun. Sedangkan Jalan Pasirimpun ini di hotmix, karena disini tidak ada banjir,” ujarnya, seraya menambahkan, jika semua perbaikan dananya tidak mencukupi akan diupayakannya melalui APBD perubahan Oktober tahun ini.(www.bandung.go.id )