Bandung Membaca Indonesia Bangkit

Setiap tanggal 17 Mei yang merupakan hari lahirnya IKAPI dan Perpustakaan Nasional selalu diperingati sebagai Hari Buku Nasional, hal ini dimulai tahun 2001, un

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Bandung Membaca Indonesia Bangkit
Bandung Membaca Indonesia Bangkit

Setiap tanggal 17 Mei yang merupakan hari lahirnya IKAPI dan Perpustakaan Nasional selalu diperingati sebagai Hari Buku Nasional, hal ini dimulai tahun 2001, untuk tingkat Kota Bandung, peringatan dipusatkan di Plaza Balaikota Bandung, jalan Wastukancana, No.2, Minggu (18/5), dengan tema Bandung Membaca Indonesia Bangkit. Kerjasama antara Pemrintah Kota dengan ikapi Jawa Barat.

            Menurut ketua panitia peringatan, Mahfudi, sejak pagi ribuan orang telah memenuhi halaman plaza, untuk ikut memeriahkan peringatan ini dengan membaca secara serempak, yang diharapkan nantinya dapat memecahkan rekor museum Indonesia (MURI).

            “Panitia telah menyediakan sekitar 25.000 judul buku yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, yang nantinya akan dibaca secara serempak,” ujarnya.

            Sebagai upaya untuk terus membudayakan gemar membaca di masyarakat, ikapi  Jawa Barat, menurut ketuanya, H. Anwarudin telah berupaya dengan cara menggelar beragai pameran yang dilakukan secara berkala tiga kali dalam setahun.

            “Pameran yang dilaksanakan tersebut, tentunya dengan berbagai tema yang berbeda, seperti Pesta Buku Bandung, Islamic Book Fair, dan Pameran Buku Bandung,” ungkapnya

            Untuk tahun ini menurut Anwarudin, kegiatan pameran yang terakhir akan dilaksanakan bulan Agustus, kegiatan ini untuk mengukur sejauhmana masyarakat melek atau sadar betapa pentingnya buku dan membacanya.

            Ketua Ikapi Pusat, Setia Darma Majid, menyebutkan bahwa membaca adalah sesuatu yang berguna bagi bangsa, dan ikapi ingin membangkitkan minat baca di masyarakat, dan kita harus dapat menerbitkan buku yang berkualitas.

            “Kemarin saya membaca di media bahwa buku-buku berbahasa sunda sudah mini, ini merupakan tantangan bagi ikapi Jawa Barat, kenapa buku berbahasa daerah sudah sangat minim, di perpustakaan daerah perlu buku-buku muatan lokal yang berbahasa sunda, marilah kita bangkitkan muatan lokal menjadi kekuatan bangsa ini,” ungkapnya.

            Walikota Bandung, H. Dada Rosada, SH. M.Si. mengatakan, apabila kita melihat kepada negara yang sudah maju dan mempertanyakan kenapa mereka bisa maju, jawabannya adalah karena pendidikan. Pendidikan yang baik, menurutnya har sekolah, harus ada sekolah yang baik dengan gurunya yang sejahtera, dan ketersediaan buku.

            “Apabila kita juga ingin maju jawabannya adalah pendidikan dan membaca, saya menghargai apabila warga Kota Bandung, yang di rumahnya ada buku, meskipun itu hanya sebagai pajangan, tetapi pasti suatu saat buku itu akan dibacanya juga,” ungkap wali kota.

            Berkaitan dengan kegiatan membaca serempak walikota berharap kegiatan membaca itu jangan hanya dalam upaya pemecahan rekor saja, tetapi juga terus dilakukan dalam kegiatan sehari-hari.

            Selain upaya pemecahan rekor muri, dalam kesempatan tersebut diberikan sebuah mobil perpustakaan keliling yang didalamnya berisi 1667 buku dengan 833 judul buku, dari Perpustakaan Nasional, kepada Pemerintah Kota Bandung. mobil itu secara simbolis diberikan oleh Dadi Rahmanata kepada Walikota Bandung.

Walikota juga membubuhkan tandatangannya, pada kain putih yang terbentang mengelilingi taman plaza. Aksi tanda tangan tersebut diikuti oleh pejabat publik dan masyarakat yang hadir sebagai komitmen untuk terus membudayakan gemar membaca.

            Kepada peserta membaca serempak juga akan diberikan doorprize dengan hadiah utama dari Walikota Bandung, berupa hadiah Umroh untuk satu orang.  (www.bandung.go.id)