Wali Kota Bandung Silaturahmi dengan Pengemudi Ojeg se Bandung Timur

Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si adalah sosok pribadi sekaligus pemimpin yang dekat dengan rakyat, sering turun langsung silaturahmi dan dialog dengan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Wali Kota Bandung Silaturahmi dengan Pengemudi Ojeg se Bandung Timur
Wali Kota Bandung Silaturahmi dengan Pengemudi Ojeg se Bandung Timur

Walikota Bandung, H. Dada Rosada SH, M.Si adalah sosok pribadi sekaligus pemimpin yang dekat dengan rakyat, sering turun langsung silaturahmi dan dialog dengan masyarakat. Sehingga berbagai kebijakannya yang dituangkan dalam 7 program prioritas, benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat dan sudah banyak dirasakan hasilnya. Kepedulian dan perhatian walikota ini, karena hingga kini tidak ada satupun pangkalan ojeg yang digusur Pemkot.

Hal ini diungkapkan Koordinator Angkutan Roda Dua (Arda), Herri Ardan dalam acara silaturahmi Walikota Bandung dengan pengemudi Ojeg perwakilan 21 pangkalan se Bandung Timur, bertempat di kediaman tokoh masyarakat Bandung, Toto Hutagalung yang juga pimpinan Ormas Gasibu Pajajaran, di Ciporeat Ujungberung, Senin (26/05/08). Ditandai pemberian pesawat TV 21 inchi, masing-masing 1 buah untuk 21 pangkalan ojeg yang ada di bandung Timur.

Melalui kebijakan 7 program prioritasnya, H Dada Rosada selain tahu persis persoalan dan kebutuhan rakyat juga berupaya menyelesaikannya sehingga kepemimpinannya perlu dilanjutkan untuk masa 5 tahun mendatang. “Kami para pengemudi angkutan roda dua, lebih kurang tujuhribu orang siap mendukung bapak untuk kembali memimpin Kota Bandung periode 2008-2013,” kata Herri.

Hal senada juga disampaikan koordinator pangkalan Cibiru,  Jajang Karna, kebijakan wali kota, H Dada Rosada tentang sekolah gratis menurutnya bukan sekedar janji tapi suatu kenyataan. Karena puteranya yang masih duduk di Klas 2 SMP, sudah kebagian program ini sehingga perlu dilanjutkan.

Koordinator pangkalan Arda Sindanglaya, Anwar Mahmud mengemukakan, perlunya masyarakat Arda (ojeg) dilindungi, ada payung hukumnya. Kalau memungkinkan, di Kota Bandung ke depan, perlu dibuatkan Perdanya sehingga ada tempat untuk menyampaikan keluhan atau aspirasinya.

Anwar juga mengusulkan, kebijakan 7 program prioritas perlu disosialisasikan kepada para tukang ojeg yang menurutnya, selama ini kelompoknya termarginalkan bahkan kesan masyarakat jelek. Dirinya mengharapkan, komunitas pengemudi ojeg ini, juga mendapat perlakuan sama seperti warga Bandung lainnya. Di Bandung Timur, menurutnya, saat ini terdapat  26 pangkalan dengan anggota lebih kurang 7.000 orang.

“Di tiap pangkalan, banyak rekan kami yang terlilit utang kepada rentenir. Kami mengharapkan kedepan ada program atau kebijakan bapak, menyisihkan untuk kami, baik dana bergulir ataupun hibah. Sehingga anak kami bisa menyelesaikan pendidikan bahkan kalau bisa meneruskannya kejenjang yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Keberadaan Arda atau ojeg di Kota Bandung, dikatakan walikota, seetidaknya telah memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat. Namun dirinya sedih, jika selama ini komunitas ini dianggap remeh, direndahkan, dihina dan dilihat kecil di mata masyarakat. ”Saya tidak mau ada warga saya yang dilecehkan. Komunitas Arda ini jauh lebih baik dari penganggur atau preman. Karena sebaik-baiknya orang adalah yang orang bermanfaat bagi orang lain,” tandas walikota seraya meminta Asisten Ekbang dan Bagian Ekonomi untuk mengupayakan bantuan, baik dalam bentuk modal usaha keluarganya ataupun tempat mangkal yang nyaman.

Pemberian pesawat TV di tiap pangkalan Arda, dimaksudkan walikota, selain sebagai sarana hiburan sambil menunggu penumpang, pengemudi ojeg juga tidak ketinggalan informasi sehingga diharapkan, dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang pada gilirannya, bisa ikut berperan aktif dalam pembangunan.  (www.bandung.go.id)