Bebenah Kampung Bhakti Sosial HUT ke 62 Kodam III Siliwangi

Seperti kota-kota besar lainnya di <?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" />Indonesia, Kota Bandung masih dihadapk

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:34
Bebenah Kampung Bhakti Sosial HUT ke 62 Kodam III Siliwangi
Bebenah Kampung Bhakti Sosial HUT ke 62 Kodam III Siliwangi

Seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia, Kota Bandung masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan masih besarnya angka pengangguran tenaga kerja produktif.

Khususnya kemiskinan, di Kota Bandung sebelum Tahun 2005 terdapat 67.000 lebih keluarga miskin karena alasan ekonomi. Mereka umumnya tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, diantaranya biaya berobat ke Puskesmas, biaya sekolah untuk pendidikan anak-anaknya, pemenuhan kebutuhan pangannya, apalagi memperbaiki rumah tempat tinggalnya.

Berkaitan dengan ini, dalam rangkaian kegiatan HUT ke 62 Kodam III Siliwangi,  sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab socialnya dan cinta kasih terhadap sesame, Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Kodam III Siliwangi dan  Pemerintah Kota Bandung, menggelar bhakti sosial bebenah kampung dalam bentuk bedah rumah tidak layak huni keluarga kurang mampu, pemberian beras dan pelayanan kesehatan gratis di Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler, Minggu (1/5/08). Disaksikan Pangdan III Siliwangi, Mayjen TNI Suroyo Gino, Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, M.Si, Sekda Jawa Barat yang juga Ketua FKPPI Jawa Barat, Drs H Lex Lasmana, Dandim 0618/BS. Letkol TNI Swi Jati Utomo beserta jajaran, Ketua TP PKK dan sejumlah pejabat publik.

Acara ditandai peletakan batu pertama, oleh Pangdam, Walikota Bandung dan Sekda Jabar, penandatangan berita acara penyerahan beras cinta kasih sebanyak 2.280 kg untuk 1.140 keluarga kurang mampu antara Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Cabang Kota Bandung dengan Camat Bojongloa Kaler, Sunarya.

Herman Wijaya menuturkan, dalam program bebenah kampung di Jamika, pihak yayasan telah menyiapkan 12 rumah yang akan dibangun atau direhab, tersebar di 3 RW, yaitu RW 08, 09 dan 12. Besarnya biaya tiap rumah bervariasi, tergantung luas dan kecilnya bangunan dengan anggaran Rp. 1,2 juta/M2. 

Herman menegaskan, sejalan dengan 4 misi utama yang diembannya, yaitu amal, pengobatan, pendidikan dan budaya, kegiatan sosial Budha Tzu Chi benar-benar untuk tujuan meringankan penderitaan umat manusia, menebarkan cinta kasih ke seluruh dunia dengan tidak membeda-bedakan agama ras, suku atau bangsa. “Kegiatan sosial Budha Tzu Chi adalah cinta kasih universal, tidak mempunyai kepentingan politik.” tandasnya.

Kegiatan bhakti sosial bedah rumah program bebenah kampung dan pemberian beras cinta kasih kepada keluarga kurang mampu, dikatakan walikota, pada dasarnya sejalan dengan kebijakan 7 program prioritas pembangunan Kota Bandung.

“Hari ini kita masuk kepada implementasinya, khususnya bidang kesejahteraan kemakmuran dan bidang agama. Kegiatan ini sanagat tepat, apalagi kondisi saat ini banyak masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan. Terima kasih kepada Bapak Panglima dan Yayasan Budha Tzu Chi yang telah melakukan kegiatan ini di KotaBandung,” kata walikota yang juga sependapat jika kegiatan ini disebutkan tidak ada kaitan dengan politik. Karena menurutnya, pada saat memberikan bantuan, warga Bandung yang memerlukan tidak dibeda-bedakan dari partai politik mana, semuanya harus dibantu dan harus disejahterakan.

Kebijakan bedah rumah tidak layak huni bagi keluarga kurang mampu, dikatakan walikota, Pemkot Bandung menyediakan anggaran melalui APBD sebesar Rp. 5 juta/rumah. Besaran ini belum berubah karena partisipasi masyarakat cukup besar. Sehingga kegiatan ini adalah kegiatan yang ditung-tunggu. “Hari ini, kami juga dari Badan Amil Zakat Daerah, membantu juga limapuluh juta untuk bantuan rumuh kumuh itu. Badan Amil Zakat ini, diambil dari yang namanya wajib infaq profesi dua setengah persen dari para pejabat di lingkungan Pemkot Bandung. Saat ini baru terkumpul Rp. 135 juta tiap bulannya,” kata wali kota.

Pangdam III Siliwangi, mengemukakan, dengan rumah yang layak huni, akan mendorong terwujudnya keluarga yang sejahtera dan damai. Namun dengan banyaknya rumah tidak layak huni warga kurang mampu, sementara kemampuan pemerintah daerah terbatas, diperlukan kepekaan kepedulian sosial dari perorangan, kelompok atau organisasi termasuk yayasan.

Untuk kelangsungan program bebenah kampung, Pangdam juga mengajak masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta yang ingin berpartisipasi, baik berupa tenaga, material maupun lainnya, dapat bergabung dengan Kodam III Siliwangi melalui Kodim. “Insya Allah kegiatan ini tidak akan berhenti hari ini, akan kita lanjutkan,” ujarnya.   (www.bandung.go.id)