Penataan Lengkong dan Wisata Burangrang Kuliner Sedot Swadaya Rp. 1,4 Milyar

Menjadikan Kota Bandung yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, nyaman serta warganya bersahabat, sejahtera dan diberkahi Allah, bukan sekedar impian atau hara

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Penataan Lengkong dan Wisata Burangrang Kuliner Sedot Swadaya Rp. 1,4 Milyar
Penataan Lengkong dan Wisata Burangrang Kuliner Sedot Swadaya Rp. 1,4 Milyar

Menjadikan Kota Bandung yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, nyaman serta warganya bersahabat, sejahtera dan diberkahi Allah, bukan sekedar impian atau harapan. Tapi sudah menjadi tekad bersama mewujudkannya. Komitmen ini tidak saja datang dari Walikota dan jajarannya, tapi juga dari seluruh komponen masyarakat termasuk pengusaha, Ormas/OKP, LSM, Ulama maupun Parpol.

”Dari kunjungan saya ditigapuluh kecamatan, semua mendukung dan telah melaksanakan kebijakan tujuh program prioritas pembangunan dan lima gerakan lingkungan hidup. Hasilnya juga sudah banyak dirasakan meskipun belum merata. Insya Allah kedepan kita tingkatkan dan lebih merata lagi,” ungkap Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, M.Si dalam acara peresmian kawasan wisata Burangrang Kuliner, di halaman parkir Yayasan Pendidikan BPI, Jalan Burangrang, Sabtu (7/6/08).

Acara ditandai peresmian 4 taman kota swadaya masyarakat, yaitu Taman Macan (Jln Beruang), Taman Burangrang (Jln Burangrang), Taman Turi (Jalan Durma), Taman Persaudaraan (Jln Putri)  dan Taman Persaudaraan. Penyerahan bantuan non APBD kepada 13 orang perwakilan warga senilai Rp. 33 juta, diantaranya bantuan rehab gang, pembuatan tempat pembuangan sampah, rehab kantor RW, pemeliharaan Anak Sungai Cikarees, perbaikan pos kamling, perbaikan dan pengembangan kegiatan masjid..

 Lebih lanjut dikatakan walikota, Bandung mungkin saja panas dan lalulintasnya padat namun tidak sepanas dan sepadat kota besar lainnya. Bandung masih merupakan tujuan liburan akhir minggu, baik untuk wisata kuliner maupun belanja. ”Kita bersyukur tempat tinggal kita diberkahi sejumlah kelebihan sehingga setiap akhir pekan Bandung dipadati pengunjung luar kota Syukur nikmat ini harus kita jaga dengan ikhtiar untuk memperbaiki kondisi yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Hubungan kebersamaan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat selama ini, dikatakan walikota, telah berbuah hasil dengan dideklarasikannya Bandung Hijau 2006, sementara bandung Kota Kembang belum bisa dideklarasikan karena taman dan tanaman bunga belum mencapai 55 % seperti yang telah dicapai gerakan penghijauan kota.

Melalui peningkatan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, program kemitraan dengan BUMN, BUMD, Pengusaha dan Perbankan serta hibah modal usaha bantuan walikota khusus (Bawaku) kemakmuran, dikatakan walikota, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Bandung mengalami peningkatan yang cukup berarti, dari 7,31 % (2003) menjadi 8,24 % di Tahun 2007. Sedangkan di bidang lainnya, selama 5 tahun terakhir Kota Bandung mendapat 109 penghargaan. Diantaranya mendapat penghargaan Widyakrama Penidikan dari Presiden RI, Wajar Dikdas Award dan Vokasional Award di Tingkat Jawa Barat, dan terakhir Nahi Munkar Award dari masyarakat Banten.

Prestasi ini ditegaskan walikota, bukan hasil karya sendiri, tetapi berkat partisipasi aktif seluruh warga Bandung. Prestasi ini adalah juga prestasinya warga Kota Bandung. Tingginya partisipasi masyarakat ini, menurutnya, karena pemerintah lebih mementingkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat, dan bukan memenuhi apa yang menjadi kemauan birokrasi. ”Banyak warga kota yang sudah kebagian, mereka menyampaikan terima kasih. Mengharapkan kedepan lebih ditingkatkan lagi dan merata terutama yang belum kebagian. Sehingga kepada saya, banyak yang meminta  melanjutkan menjadi Wali Kota Bandung yang kedua kali di periode 2008-2013,” ujarnya.

Ketua penyelenggara, Danramil Lengkong, Kapten TNI Darmin menyebutkan, kegiatan Lengkong Fair meliputi, penataan taman dan penghijauan sepanjang jalan Burangrang, ditanami tanaman tahan terhadap kerusakan alam dan aneka tanaman hias berbunga, dilengkapi lampu taman. Juga ditanam pohon pelindung, diantaranya kayu manis sebanyak 30 pohon, kismis 12 pohon. Sedangkan bangunan temapat berdagang, meski belum seluruhnya selesai dibangun, panitia berhasil menyediakan 70 unit tempat dagang aneka makanan.

Sedangkan sumber pembiayaan, diperoleh dari kredit Bank Mandiri kerjasama dengan investor, partisipasi masyarakat dan pengusaha Kecamatan LengkongSeluruh biaya yang dialokasikan untuk penataan kawasa Burangrang, tidak kurang Rp. 1,4 milyar, yaitu Kredit Bank Mandiri Rp 560 juta, pengusaha yang akan mengelola parkir dan toilet VIP Rp. 240 juta, pengusaha reklame Rp. 600 juta untuk 60 titik neon box. ”Jika kawasan ini tumbuh menjadi kawasan kuliner yang terarah, maka tidak kuran sebelas koma delapan milyar pertahun terjadi perputaran uang sepanjang kawasan Burangrang. Jadi seluruh pembiyaannya, tidak membebani APBD saturupiahpun,” lapornya.

Rosyid pedagang bubur ayam, mewakili mewakili para pedagang mengemukakan, dirinya sangat senang bisa diijinkan berjualan, apalagi tidak menyangka kalau diresmikan langsung Walikota Bandung. ”Ini bukti perhatian dan kepedulian Pak Wali kepada rakyat kecil. Kami merasa dilindungi,  dibimbing dan dibina,  berjualan secara tertib sambil menjaga lingkungan. ”Kukituna dina waktos anu bade sumping, Pak Wali sayogi dicalonkeun deui janten Walikota Bandung. Sim kuring saparakanca, siap ngadukung oge nyukseskeun bapak janten Walikota Bandung deui dina periode 2008-2013,” ucapnya.    (www.banadung.go.id)