Gebyar Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung

Bagi orang tua atau sebuah keluarga, selain sebagai harta tak ternilai besarannya, anak adalah amanat Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara dengan penuh

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Gebyar Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung
Gebyar Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung

Bagi orang tua atau sebuah keluarga, selain sebagai harta tak ternilai besarannya, anak adalah amanat Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara dengan penuh rasa tanggung jawab. Maknanya, setiap orang tua tidak hanya sekedar pandai merepoduksi anak, tapi juga harus pandai memelihara, menjaga sekaligus memberikan perlindungan dan jaminan kesejahteraan bagi anak-anaknya. Namun harus diakui, meski pemahaman dan upaya perlindungan anak telah gencar dilakukan, tidak sedikit anak-anak masih menjadi korban tindak kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi, eksploitasi dan kehilangan masa kecilnya yang ceria menjadi pekerja anak.

”Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2008, kita harapkan bisa menjadi moment penting yang memaknai proses perwujudan masa depan anak-anak bangsa yang lebih berkualitas,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Drs. M. Askary Wirantaatmaja mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswadi M.Si dalam acara peringatan Hari Anak Nasional 2008 Tingkat Kota Bandung, di Plaza Metro Trade Centre (MTC) Jalan Soekarno Hatta Bandung, Minggu (27/07/08).

Dikatakan Askary, kegiatan peringatan HAN di lokasi ini, diharapkan menjadi agenda rutin tahunan dan menjadi pusat primer kegiatan masyarakat di wilayah Timur Bandung. Kegiatan juga diharapkan, jangan hanya sekedar seremonial yang tidak membekas, tapi harus menjadi landasan yang menguatkan dari upaya membentuk anak sehat, cerdas dan ceria menuju Bandung  benar-benar menjadi kota yang ramah dan layak anak.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bandung, Rudiyanto mengemukakan, dirinya melihat, masih melihat fenomena yang cukup memprihatinkan dari ketidak berdayaan anak. Perlakuan kasar dan tidak manuiawi dari orang tua masih sering terjadi, hilangnya hak anak untuk bisa bermain, memperoleh pendidikan, kasih sayang, ketidak mampuan membela diri secara fisik dan emosional, bahkan atas nama kemiskinan, tega menyuruh anak dibawah umur menjadi anak jalanan dan mengemis atau pekerja.

Permasalahan anak di Kota Bandung yang krusial dan perlu segera diatasi, dikatakannya cukup banyak dan background  juga sangat luas, terutama persoalan anak jalanan, anak terlantar, dan pekerja  anak-anak.

”Melalui moment ini, kita mengharapkan bisa lebih menyadarkan masyarakat dan  pemerintah, lebih memiliki kepedulian yang lebih tinggi lagi terhadap perlindungan anak di Kota Bandung karena untuk bisa bergerak lebih leluasa, KPAID sangat memerlukan payung hukum perlindungan anak dalam bentuk Perda,” ungkapnya karena menurutnya,  persoalan anak di Kota Bandung cukup krusial, jumlah anak penyandang sosialnya juga sangat besar sehingga pengaturannya perlu di suport payung hukum yang jelas.

Ketua pelaksana, Ny. Asih Nuraisah Askary mengemukakan, melalui kegiatan peringatan HAN ini, KPAID mencoba untuk lebih mendekatkan diri sekaligus sosialisasi keberadaan institusi ini dalam upaya perlindungan anak. Dengan dikenal masyarakat, KPAID diharapkan dapat menjembatani dan membantu jika terjadi persoalan tindak kekerasan anak di tengah masyarakat.

Khususnya kegiatan peringatan, Asih mengemukakan, panitia menggelar aneka lomba diantaranya cipta dan baca puisi anak, karnaval, menggambar tema perdamaian, fashion wolk bertemakan flora dan fauna, lomba mewarnai tema hidup sehat, foto genik dan fotografer anak. Juga diisi bhkati sosial, yaitu pemberian santunan kepada 100 anak keluarga kurang mampu, anak terkena hukum, penyandang cacat, anak jalanan dalam asuhan rumah perlindungan anak, bantuan dana pendidikan serta peralatan sekolah kepada 350 anak dari GNOTA.

”Terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung dan semua pihak, karena gebyarnya acara ini perlu saya sebutkan, tidak kurang dari tigapuluhtujuh institusi yang mndukungnya, diantaranya TP PKK, GNOTA, Lions Club, pengusaha, masyarakat termasuk sanggar-sanggar anak,” pungkasnya. www.bandung.go.id