Hari Koperasi 2008 Kota Bandung. Tiga Koperasi Kota Bandung Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Koperasi sebagai badan usaha yang kental dengan misi sosialnya, sangat diharapkan bisa maju, berkembang bahkan mampu berkiprah sejajar dengan lembaga ekonomi la

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Hari Koperasi 2008 Kota Bandung. Tiga Koperasi Kota Bandung Raih Penghargaan Tingkat Nasional
Hari Koperasi 2008 Kota Bandung. Tiga Koperasi Kota Bandung Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Koperasi sebagai badan usaha yang kental dengan misi sosialnya, sangat diharapkan bisa maju, berkembang bahkan mampu berkiprah sejajar dengan lembaga ekonomi lainnya. Betapa tidak, karena koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan sudah kadung disebut-sebut sebagai soko guru atau salah satu tiang utama perekonomian nasional. Kita berharap, koperasi benar-benar mampu melembaga di kehidupan ekonomi rakyat dan keberadaannya dibutuhkan.

“Melalui peringatan Hari Keperasi ini, saya harapkan dapat menjadi ajang refleksi dan evaluasi, yang pada akhirnya dapat mendorong semangat kebersamaan dan kemandirian kita untuk lebih memaknai perjuangan koperasi termasuk usaha kecil dan menengah di Kota Bandung. Koperasi tidak boleh tersingkir apalagi mati” tandas Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswadi, M.Si dalam sambutan tertulis yang disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Sekda, Ir Drs H Taufik Rakhman MH, dalam peringatan ke 61Hari Koperasi Tingkat Kota Bandung, di Plaza Monumen Bandung Lautan Api (BLA), Jalan Otista Bandung, Rabu (13/08/08).

  Acara ditandai penandatangan MoU program kemitraan antara UKM dengan sejumlah BUMN dan Perbankan, yaitu PT. Pindad dengan 2 UKM sebesar Rp. 65 juta, Perumnas dengan 1 UKM sebesar Rp. 10 juta, BNI dengan 2 UKM sebesar Rp. 80 juta,  PT Bio Farma dengan 1 koperasi dan 2 UKM sebesar Rp. 70 juta, dengan Bank Jabar Cabang Tamansari dengan 1koperasi dan 2 UKM Rp. 630 juta dan Bukopin Cabang Bandung dengan 1 UKM sebesar Rp. 200 juta.

Lebih lanjut dikemukakan Pj wali kota, perkembangan koperasi di Kota Bandung sudah menampakan hasil yang menggembirakan. Pertumbuhan setiap tahunnya terus meningkat mencapai 2.339 koperasi dengan anggota 523.994 orang. Selain itu, nilai investasi juga mengalami peningkatan, meliputi modal sendiri Rp. 1,3 trilyun, modal luar Rp. 835 milyar, volume usaha Rp. 2,5 milyar dan asset Rp. 2,2 trilyun dengan sisa hasil usaha (SHU) senilai 194,6 milyar.

Selain keberhasilan yang disebutkannya, Pj wali kota juga tidak memungkiri, koperasi dan usaha kecil, menengah (KUKM) di Kota Bandung, masih menghadapi sejumlah permasalahan. Permaslahan ini diantaranya, rendahnya kualitas SDM seperti kurangnya jiwa kewirausahaan, rendahnya penguasaan teknologi dan manajemen, juga informasi pasar. ”Ini bisa berdampak pada rendahnya produktifvitas dan pengelolaan manajemen,” ungkapnya.  

Pj. Wali Kota menandaskan, koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat, harus mampu lebih berperan lagi dalam pemberdayaan masyarakat kecil dan menengah, mengembangkan entrepreunership atau jiwa kewirausahaan seluruh anggotanya. Selain itu, penting juga menjalin kerjasama usaha yang harmonis dengan berbagai pelaku ekonomi dengan landasan saling membutuhkan dan menguntungkan.

Pj. Wali Kota kembali menandaskan, koperasi di Kota Bandung sudah saatnya  benjuang lebih keras lagi mengembangkan jiwa kewirausahaan anggotanya untuk menjadi entreupener unggulan.

Ciri entrepreuner unggulan, disebutkannya, yaitu memiliki daya saing inovasi dan krativitas tinggi serta berani mengambil resiko, menyukai tantangan, memiliki ketahanan yang tinggi dan tidak cepat putus asa, memiliki visi jauh ke depan, serta selalu berusaha memberikan hasil yang terbaik dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki.

”Jika keunggulan ini telah melekat pada diri setiap anggota, Insya Allah lembaga soko guru ekonomi akan mampu berperan sebagai pelaku ekonomi yang mampu menyediakan kesempatan berusaha, tidak saja bagi anggotanya tapi juga masyarakat,” ujarnya.

Memahami pentingnya peranan koperasi, Pj Wali Kota menyatakan, Pemkot Bandung sesuai fungsi fasilitasinya, akan terus berupaya mendorong, sehingga ke depan, Koperasi mampu tampil sebagai motor penggerak sektor riil dan wadah usaha mikro, kecil dan menengah. Koperasi mampu tampil sebagai fasilitator permodalan, pemasaran yang mampu meningkatkan produk UMKM sehingga semakin berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Kepala Dinas Koperasi Jawa Barat, Drs. Mustofa Jamaludin mengemukakan, keberhasilan Kota Bandung dikukuhkan sebagai kota penggerak koperasi dari Pemerintah Pusat, setidaknya terdapat 4 faktor yang dimilikinya. Berdasarkan penilaian tim independen, keempat faktor ini telah dimiliki Kota Bandung, yaitu kepedulian dan komitmen kuat pemerintah daerahnya, tekad dan semangat insan koperasi, kepedulian pengusaha dan semakin meningkatnya kualitas SDM dibuktikan minimya keluhan anggota yang dilayani.

Selain penghargaan sebagai Kota Penggerak Koperasi, Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kota Bandung, Drs. H. Meivi Adha Krisnan menuturkan, dalam peringatan Harkop 2008 Tingkat Nasional, 3 Koperasi dan seorang pengurus koperasi mendapat penghargaan. Penghargaan koperasi berkualitas Tingkat Nasional diterima Koperasi INTI, Koperasi Rukun Ikhtiar dan Primkopad Pusenif , sedangkan Ketua Koperasi Rukun Ikhtiar, Suryana mendapat Satya Bhakti Koperasi.  

Penyuluhan dan sosialisasi 50 notaris sebagai pejabat pembuat pejabat akte koperasi, penilaian koperasi berprestasi tingkat kota Bandung, diklat kewirusahaan 40 orang UKM, bimbingan teknik (bintek) pengelolaan usaha simpan pinjam dan pengawasan USP dan KSP, pelaksanaan program kemitraan antara KUKM dengan BUMN dan Perbankan. ( www.bandung.go.id )